Suara Pembaca

Liverpool Menanti Bedug Buka Puasa

Klub sepak bola dan penggemar (fans) memliki hubungan simbiosis mutualisme yang sangat erat. Football is nothing without fans, katanya.

Menjadi fans untuk klub sepak bola memang tidak ada salahnya. Kekaguman terhadap tim tertentu bahkan diyakini juga berkaitan dengan kebahagiaan dalam kehidupan sosial, dan serta penurunan tingkat kesepian.

Setiap fans klub sepak bola tertentu pasti menginginkan klub yang disukainya dapat meraih gelar juara di setiap kompetisi yang diikuti. Sebab dalam dunia sepak bola, trofi adalah segalanya.

Kehebatan sebuah tim sering kali dinilai dari apa yang sudah mereka menangkan. Bahkan tak jarang ketika tim favoritnya tidak dapat meraih gelar juara dalam kurun waktu yang cukup lama, mereka akan berpindah mendukung klub lain yang dianggap lebih memiliki prestasi.

Membahas tentang itu, tim besar sepak bola di tanah Eropa yang minim trofi di era kekinian ini memang Liverpool adalah jagonya. 29 tahun tanpa gelar Liga Primer Inggris, 14 tahun tanpa gelar Liga Championa, 13 tahun tanpa gelar Piala FA, dan sudah 7 tahun tanpa gelar “Piala Micky Mouse” (Carabao Cup).  

Tentu saja bukan pencapaian yang membanggakan bagi fans Liverpool. PHP (pemberi harapan palsu) adalah ungkapan yang sangat familiar yang sudah terbiasa dirasakan fans liverpool. Betapa tidak, klub yang dijuluki Bango FC oleh fans rivalnya ini selalu kandas dalam upaya meraih trofi di puncak laga penetuan.

Baca juga: Inikah Musimnya Liverpool?

Dalam 3 tahun ini saja, mimpi untuk meraih trofi empat kali kandas di depan mata. Tersingkir di partai final Piala Carabao melawan Manchester City dengan adu penalti tahun 2016, final Liga Europa di tahun yang sama, final Liga Champions 2018 dengan blunder konyolnya Loris Karius, dan yang teranyar runner-up Liga Primer Inggris musim 2018/2019 dengan selisih hanya satu poin. 

Dengan berakhirnya Liga Primer Inggris musim 2018/2019 ini, Juergen Klopp membuat pernyataan menghibur dengan mengatakan musim ini adalah musim luar biasa bagi Liverpool, yang sudah membuat perkembangan yang pesat walaupun tidak berhasil juara. 

Klopp memang ada benarnya. Liverpool musim ini mengumpulkan 97 poin yang merupakan pencapaian terbaik mereka semenjak liga ini bernama Liga Primer. Hanya menelan sekali kekalahan musim ini, bahkan sang juara Manchester City empat kali mengalami kekalahan.

Deretan pemain mereka banyak dinobatkan penghargaan. Pemain terbaik Liga Primer Inggris yang diraih Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Sadio Mane bergabung dalam deretan peraih top skor. Alisson Becker sebagai kiper terbaik dengan paling banyak clean sheet, dan Trent Alexander-Arnold sebagai pemain muda terbaik.

Baca juga: Trent Alexander-Arnold Lampaui Pencapaian Gerrard dan Carragher

Lalu pertanyaannya adalah, bagaimana nasib para Kopites yang kembali untuk kesekian kalinya melewati musim tanpa gelar? Apakah mereka akan gundah gulana tingkat dewa? Kemudian bagaimana sikap mereka dengan sindiran istilah-istilah seperti Klub Spesialis Runner-Up, You’ll Never Win Again, dan Next Year Club

Oh kawan, mereka bebal seperti besi padat. Ilmu sikap besi mereka sudah tingkat profesor. Entah itu karena kesetiaan atau kebodohan, mereka seperti sudah terjebak dalam situasi asmara yang tidak memungkinkan untuk selingkuh, walaupun sang kekasih sudah berulang kali mengecewakannya.

Setidaknya itulah penilaian saya sebagai salah seorang bagian dari mereka. Tanpa gelar tak akan membuat mereka terlalu bersedih. Mereka sudah akrab dengan itu. Mereka sudah sangat puas dengan musim ini yang merupakan salah satu musim terbaik sejak tahun 1990.

Liverpool masih menyisakan satu pertandingan pamungkas di laga final Liga Champions melawan Tottenham. Masih ada asa yang tersimpan, semua mimpi fans Liverpool tertuju ke pertandingan itu untuk mengakhiri puasa gelar.

Mereka menunggu keajaiban karena tak ada jaminan Liverpool bisa mengalahkan Tottenham, walaupun materi pemain yang dimiliki Liverpool dinilai lebih baik dari sang lawan. Apapun hasilnya nanti, mereka adalah orang yang paling siap untuk menerimanya. Sebab sekali lagi, mereka sudah terbiasa.

Baca juga: Upaya Liverpool Menghentikan Lelucon dengan Alisson Becker

Juergen Klopp juga masih sangat dipercaya oleh pemilik Liverpool. Dari sisi bisnis, Liverpool musim ini diprediksi menjadi tim dengan pemasukan finansial paling banyak di Liga Primer Inggris (mengalahkan Manchester City), dan Liverpool merupakan tim Inggris dengan pemasukan finansial paling banyak di Liga Champions bersama Tottenham.

Ditambah dengan kondisi fans Liverpool masih menyukai mantan arsitek Borussia Dortmund tersebut, dia dapat dipastikan tak akan dipecat walau sudah tiga tahun melatih tidak dapat menghasilkan gelar juara.

Dengan semua itu, walaupun menahan puasa panjang tanpa trofi, Saya amat sangat yakin fans Liverpool lebih siap menerima kenyataan Liverpool tak meraih gelar apapun musim ini, ketimbang fans rival yang tidak siap menerima Bango FC juara. 

 

*Penulis merupakan anggota Kopites Sibolga. Bisa dijumpai di akun Twitter @sabrianisme