Suara Pembaca

Sepotong Apresiasi untuk Adrian

Pertandingan pembuka musim 2019/2020 melawan Norwich City menjadi sebuah petaka bagi Liverpool, khususnya bagi sang kiper, Alisson Becker. Pasalnya, pada menit ke-39 ia harus ditarik keluar karena cedera. Belakangan diketahui ia menderita cedera pada bagian betisnya.

Selepas Alisson dipastikan tak mampu melanjutkan pertandingan dan keluar lapangan, fans Liverpool sudah mulai merasa cemas. Sebab, bukan saja mereka telah kehilangan kiper kesayangan, harapan untuk mengarungi liga dan mengakhirinya sebagai juara –atau setidaknya menjadi penantang serius Manchester City– nyaris menguap begitu saja, bahkan pada saat laga perdana mereka belum usai.

Rasanya sangat wajar jika fans The Reds mulai khawatir. Sebab setelah bertahun-tahun lamanya bermasalah dengan pertahanan, baik bek maupun kiper, dan setelah melalui beragam transfomasi serta bongkar pasang pemain, rasanya tak berlebihan jika menyebut permasalahan lini belakang yang selama ini melanda Liverpool mencapai titik sempurnanya di musim ini. 

Kekhawatiran itu semakin bertambah ketika menyadari satu-satunya pilihan, hanyalah seorang Adrian. Mantan penjaga gawang West Ham yang, pada musim sebelumnya bahkan tak mendapatkan jatah bermainnya di Liga Primer Inggris sama sekali.

Adrian datang dengan segala keraguan fans The Reds. Pertanyaannya kemudian, bisakah dia mengisi kekosongan yang ditinggalkan Alisson? Atau setidaknya tidak tampil buruk-buruk amat? 

Baca juga: Menanti Liverpool Tanpa Alisson

Sejak awal mula meneken kontraknya di Liverpool, Adrian telah sadar betul posisinya hanya sebagai pelapis Alisson. Dan oleh karenanya, sangat wajar jika publik Anfield tak terlalu berharap banyak pada pria berusia 32 tahun ini. Ya, kepergian Simon Mignolet ke Club Brugge dan belum kembalinya Loris Karius dari masa peminjamannya di Besiktas membuat Adrian mawas diri. 

Namun yang melegakan adalah, keraguan dan kekhawatiran itu semuanya keliru. Performanya sama sekali tak mengecewakan. Selayaknya tugas pemain yang mencurahkan segalanya di lapangan, ia menjawab keraguan itu di lapangan pula, lewat permainannya. Lewat performanya. 

Orang boleh saja mengatakan keberhasilannya membawa pulang Piala Super Eropa setelah menepis sepakan Tammy Abraham lewat adu penalti itu, cuma keberuntungan belaka. Namun 8 pertandingan yang ia mainkan hanya dengan kemasukan 6 gol dan 2 kali clean sheets, mestinya lebih dari cukup untuk membungkam para peragu. Serta yang lebih menggembirakan adalah ia mampu menjaga 100 persen kemenangan Liverpool. 

Keberhasilan lainnya ialah mampu membuat publik Anfield untuk sejenak melupakan perihal cederanya Alisson dan membiarkan Alisson fokus dengan pemulihan cederanya.

“Semuanya bermain sangat bagus, terutama Adrian. Ia adalah pria yang spesial karena ia baru datang ketika musim akan segera mulai,” ujar Alisson seperti dilansir situsweb resmi Liverpool.

“Ia datang dan membuktikan nilainya, tak hanya sebagai pemain, tapi juga sebagai manusia. Itu adalah hal yang paling penting. Ia tampil luar biasa di lapangan. Berkatnya, saya bisa memulihkan diri dengan tenang,” lanjutnya.

Baca juga: Ke Turki Lagi, Liverpool?

Tentu tak mudah untuk mengemban tugas sebagai pelapis Alisson. Di luar performa cemerlang yang Alisson peragakan selama ini, mengemban tugas sebagai seorang pemain dengan klub yang sedang sangat bernafsu untuk meraih sebuah titel juara adalah satu kesulitan tersendiri. Dengan tanggung jawab dan tekanan yang besar macam itu, pria berpaspor Spanyol ini mampu menjawab segala keraguan dan tuntutan yang tiba-tiba saja harus ia emban. 

Terhitung sejak pertandingan ke-9 melawan Manchester United, setelah dipastikan pulih dari cederanya, Alisson akhirnya kembali ke lapangan dan telah siap untuk penyelamatan-penyelamatan gemilang lainnya. Fans Liverpool dengan senang hati menyambut pahlawannya kembali merumput.

Lebih dari itu, optimisme khas Liverpudlian kembali menyeruak. jika segalanya berjalan lancar, seperti jargon yang selama ini mereka gaungkan tiap tahunnya: Tahun ini boleh jadi benar-benar tahunnya mereka.

Adrian, pada akhirnya kembali ke posisi semula, yaitu duduk manis di bangku cadangan. Tapi paling tidak, ketika terjadi hal-hal yang tak diinginkan kembali merundung Alisson, publik The Reds tak perlu ketar-ketir lagi. Sebab masih ada Adrian yang siap jadi tameng berikutnya.

 

*Penulis adalah pencinta sepak bola pragmatis. Bisa ditemui di akun Twitter @abarezilla