Analisis

Mengenal Spesifikasi Dejan Kulusevski

Juventus resmi mengamankan tanda tangan Dejan Kulusevski di bursa transfer musim dingin 2020. Kedatangan Kulusevski dianggap tepat, lantaran memiliki spesifikasi yang dibutuhkan I Bianconeri.

Sebagai pemain yang beroperasi di sisi kanan, baik sebagai pemain sayap maupun gelandang serang, Kulusevski punya visi bermain yang ciamik. Torehan tujuh asis dari 17 penampilan bersama Parma di Serie A musim ini menjadi buktinya.

Asis-asis ini mayoritas diciptakan Kulusevski saat bermain di sayap kanan, yakni sebanyak enam asis. Satu asis lainnya ia buat ketika dipasang sebagai penyerang tengah.

Ya, penyerang tengah. Lelaki berusia 19 tahun ini adalah pemain yang serba bisa. Ia dapat ditempatkan di sayap kanan, gelandang serang tengah, gelandang tengah, bahkan penyerang. Meski demikian, untuk posisi yang disebut terakhir, Kulusevski masih butuh jam terbang lebih banyak, karena baru memainkannya sekali musim ini.

BACA JUGA: Mengapa Ancelotti Gagal di Napoli?

Dari sisi produktivitas gol, jumlah gol Kulusevski cukup banyak untuk pemain di posisinya, dan seusianya. Tercatat empat gol ia lesatkan dari 17 kali kesempatan bermain. Menariknya, gol-gol itu terbagi rata ke kedua kakinya. Dua gol dari kaki kanan, dan dua sisanya dari kaki kiri.

Kuatnya kedua kaki juga menjadi kelebihan lain Dejan Kulusevski, yang sudah mencicipi satu caps di timnas senior Swedia. Dengan kuat di kedua kaki, dia bisa mengirim umpan atau menyelesaikan peluang dalam situasi penjagaan apapun, tanpa harus memindahkan bola ke kaki terkuatnya.

Kebetulan, Juventus tidak punya banyak pemain yang kuat di kedua kaki di skuatnya sekarang. Hanya Cristiano Ronaldo yang bisa melakukannya, itupun tetap lebih dominan kaki kanan.

Walau dibekali visi bermain yang apik, tapi kelebihan Kulusevski itu belum sempurna. Sebagai gelandang, masih ada aspek yang harus ia benahi agar bisa mencapai level lebih tinggi, salah satunya akurasi umpan panjang.

Data dari WhoScored menyebutkan, dari 475 umpan yang dikirim Kulusevski, hanya 9 umpan panjang yang tepat sasaran dan 8 umpan panjang gagal menemui target. Statistik ini berbanding jauh dengan jumlah umpan pendek akurat (364) dan yang tidak akurat (94).

Selain itu, pemain kelahiran 25 April 2000 ini juga harus lebih mengasah kemampuan mempertahankan bola. WhoScored mencatat rata-rata Kulusevski kehilang bola 2,2 kali per pertandingan karena direbut lawan, dan rata-rata 3,7 kali melakukan sentuhan yang tidak sempurna.

BACA JUGA: Andrea Agnelli, Peaky Blinders, dan Pelindung Nyonya Tua

Di Juventus sendiri saat ini tidak ada satupun pemain yang mencatatkan rerata kehilangan bola sampai tiga kali per laga. Statistik terburuk adalah 2,1 per pertandingan, yang dipegang Cristiano Ronaldo. Itupun karena Ronaldo menerima banyak bola di tiap laganya.

Kulusevski musim ini tidak langsung berseragam Juventus. Walau kepemilikannya telah ditebus seharga 35 juta euro dari Atalanta, tetapi La Vecchia Signora meminjamkannya dulu ke Parma, sampai musim 2019/2020 rampung. Parma sendiri adalah klub yang meminjam Kulusevski dari Atalanta, mulai awal musim ini.

Musim 2019/2020 masih tersisa lima bulan bagi Kulusevski, untuk mempersiapkan segalanya, baik kemampuan maupun mental, sebelum bergabung ke tim Juventus musim depan. Masih banyak waktu baginya untuk berbenah, agar kelak tidak hanya menjadi aset masa depan Juventus, tapi juga andalan baru timnas Swedia.