Nasional

Jadwal Kembali Tertunda, Persija Diuntungkan?

Laga tunda antara Persija Jakarta menghadapi tamunya, Borneo FC, kembali harus tentunda. Kamis sore secara mengejutkan pihak Pesut Etam lebih dulu mengabarkan perihal penundaan jadwal pertandingan yang seharusnya digelar Minggu, 6 Oktober mendatang. Alasannya kembali masalah perizinan pihak keamanan.

“Ini sore tadi kita mendapat surat dari Persija dan tinggal menunggu surat resmi dari liga perihal penundaan jadwal lawan Persija yang harusnya digelar tanggal 6 Oktober. Alasan penundaan ini karena pihak panpel Persija tidak mendapat izin keamanan dari kepolisian,” ujar manajer tim Borneo FC, Dandri Dauri, melansir laman klub.

Setelahnya pihak Persija Jakarta memberi kepastian di laman resminya. Di sana dijelaskan alasan penundaan tersebut karena kepolisian belum merekemondasikan izin pertandingan yang rencananya digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Hal tersebut juga ditegaskan melalui surat PT Liga Indonesia Baru bernomor 373/LIB/X/2019 perihal penundaan pertandingan.

Ferry Paulus selaku CEO Persija Jakarta juga menyampaikan akan kembali menyerahkan penjadwalan ulang ke PT. Liga Indonesia Baru.

“Sangat disayangkan kepolisian belum menerbitkan izin untuk pertandingan Persija melawan Borneo FC. Dengan ini, kami kembali menyerahkan penjadwalan ulang ke PT. Liga Indonesia Baru,” ucapnya, dikutip dari persija.id.

Dalam sepekan ini kedua kalinya Macan Kemayoran batal bertanding. Sebelumnya pertandingan menjamu Persela Lamongan yang dijadwalkan Rabu (2/10) juga urung dilaksanakan. Alasannya pun senada. Tidak turunnya izin dari pihak kepolisian.

Baca juga: Heri Susanto dan Ketidakadilan dalam Sepak Bola

“Izin pertandingan Persija melawan Persela tidak dikeluarkan Kepolisian karena bertepatan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari ini. Selain itu, 2 Oktober juga akan ada demonstrasi dari kalangan buruh di Bekasi dan Jakarta,” ujar ketua panpel, Haen Rahmawan, kala itu.

Entah kenapa masalah serupa masih saja terjadi. Padahal  jadwal telah disusun jauh-jauh hari. Bahkan untuk Persija Jakarta, mereka telah berkorban menepi jauh dari ibu kota untuk setidaknya menghindari hiruk-pikuk politik yang belakangan terjadi. Tapi sama saja, izin sulit dikeluarkan dengan alasan yang sama.

Menimbang untung-rugi dari penundaan

Dengan tertundanya pertandingan jelas memberi dampak pada kedua tim. Bukan hanya dalam bentuk materi, persiapan tim, hingga hal teknis lain jelas akan terganggu.

Seperti yang dikeluhkan manajer tim Borneo FC, kerugian materi jelas diderita karena mereka telah membeli semua keperluan akomodasi. Terlebih dalam rencananya, anak asuh Mario Gomez akan langsung melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Dengan dibatalkannya pertandingan di Cikarang tentu semua harus disusun ulang.

“Ya ini jadi sebuah kerugian bagi kita secara materi karena kita sudah membeli semua tiket pesawat termasuk DP untuk hotel. Nominal yang tidak sedikit karena kita merencanakan untuk melakukan perjalanan langsung menuju Surabaya,”

Dandri Dauri menambahkan, kerugian untuk mereka bukan hanya prihal sebuah nominal, tapi kesiapan pemain juga seperti apa. Ia tahu pemainnya  sedang memiliki semangat yang tinggi dan itu harus diredam karena jadwal yang kembali berubah seperti ini.

Baca juga: Bintang Persija Kirim Doa untuk Member JKT48

Pihak Persija Jakarta juga jelas menyayangkan penundaan yang terjadi. Dengan tertundanya dua pertandingan, maka akan ada jeda panjang sebelum mereka kembali berlaga. Terakhir kali Andritany dan kawan-kawan merumput adalah 27 September lalu. Dan bila semua sesuai jadwal, terdekat mereka baru akan kembali turun bermain usai jeda internasional, 16 Oktober mendatang.

Meski tidak sebesar kerugian tamunya, tapi materi yang telah dikeluarkan untuk menjalani pertandingan di Cikarang juga pasti menjadi kerugian. Dan yang terpenting, mental dan persiapan Macan Kemayoran yang mengusung semangat baru di bawah asuhan pelatih baru pasti terganggu.

Belum lagi bila mehihat jadwal ke depan. Klub ibu kota sejauh ini baru menjalani 19 pertandingan dari total 34 pertandingan sepanjang musim. Artinya masih ada 15 pertadingan yang harus mereka jalani sebelum laga terakhir yang terjadwal 22 Desember mendatang.

Entah di mana partai tunda akan diselipkan, yang pasti akan kembali terjadi kepadatan jadwal dan mau tidak mau pasti berpengaruh pada kondisi pemain.

Namun sedikitnya ada keuntungan yang didapat Macan Kemayoran. Jeda waktu yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelatih baru mereka, Edson Araujo Tavares. Pelatih asal Brasil itu tentu masih memerlukan adaptasi setelah bergabung akhir bulan lalu. Terlebih pemilik UEFA Pro Licence tersebut hanya bermodalkan materi pemain pelatih sebelumnya.

Baca juga: Tugas Berat Menyembuhkan Persija yang Sakit Parah

Penundaan jadwal ini juga bisa menambal kerugian kehilangan tiga pemain inti mereka. Andritany Ardhiyasa, Rezaldi  Hehanussa, dan Riko Simajuntak sebelumnya harus absen demi memenuhi tugas negara. Padahal di sisi lain, Persija jelas sangat membutuhkan tenaga mereka. Dengan dijadwal ulang pertandingan, kemungkinan mereka telah kembali dan bisa dimainkan kala jumpa Persela dan Borneo FC.

Keuntungan lainnya adalah kemungkinan dua pertandingan dapat dimainkan di kandang sementara mereka yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Karena sebelumnya dua pertandingan tertunda dijadwalkan harus dimainkan di Cikarang guna menghindari kondisis politik ibu kota.

Tapi apapun itu, meski pihak Persija Jakarta sedikit-banyak mendapat keuntungan, perlu diingat penundaan pertandingan dikarenakan izin pihak keamanan. Bukan semata-mata Macan Kemayoran yang mengincar berbagai keuntungan.

Jangan sampai kembali muncul stigma klub ibu kota dimanjakan dan memperoleh banyak kemudahan.