Nostalgia

PKT Bontang dan Segudang Pemain Bintang

Dulu, Kalimantan Timur pernah begitu perkasa di Liga Indonesia. PKT Bontang menjadi salah satu dongeng indah tersebut, dengan kapabilitasnya mendobrak papan atas dan kepiawaiannya mengorbitkan pemain-pemain berkaliber tim nasional.

Prestasi klub berjuluk Laskar Bukit Tursina ini juga tak main-main. Ketika Liga Indonesia pertama bergulir musim 1994/1995, mereka langsung menembus semi-final. Kemudian di Liga Bank Mandiri 1999/2000, PKT Bontang menjadi runner-up usai ditundukkan PSM Makassar dengan skor tipis 3-2.

Kiprah PKT Bontang di masa jayanya tak lepas dari kontribusi Diklat Mandau, semacam akademi pemain junior yang menelurkan banyak pemain muda berkualitas. Ditambah sokongan dana dari PT. Pupuk Kaltim, membuat PKT Bontang sempat disinggahi beberapa pemain top di akhir tahun 1990-an.

Lalu, masih ingatkah kamu siapa saja para pemain bintang PKT Bontang? Tak perlu berlama-lama, langsung saja geser slideshow di bawah ini untuk bernostalgia!

Baca juga: Tetap di Sini, Rumah Ini, Deltras Sidoarjo!

Marthen Tao

Sebelum bertabur gelar di Arema Malang, striker asal Sorong, Papua, ini berkarier di PKT Bontang. Selama empat musim ia berseragam Laskar Bukit Tursina, tepatnya di tahun 1999 sampai 2003. Walau posturnya mungil, ia sangat lincah dan punya insting gol tajam.

Foto: vamosarema.com

Ponaryo Astaman

Salah satu jebolan terbaik Diklat Mandau, semacam akademi PKT Bontang yang mencetak bintang timnas Indonesia. PKT Bontang adalah klub profesional pertama Ponaryo, yang turut dibawanya ke final Liga Bank Mandiri 1999/2000.

Djet Donald La'ala

Bek tangguh yang selalu antiklimaks ini juga jebolan Diklat Mandau. Sebagai bek, dia menjadi andalan di PKT Bontang, PSM Makassar, Persmin Minahasa, dan Persija Jakarta. Djet Donald di masa kejayaannya juga pilar lini belakang timnas Indonesia. Ia bermain di Piala Asia 2000 dan Piala Tiger 2000.

Foto: alamy

Fakhri Husaini

Satu lagi jebolan Diklat Mandau yang diorbitkan PKT Bontang sampai menembus level timnas. Di klub masa kecilnya itu, Fakhri Husaini salah satu menjadi pencetak gol di final Liga Bank Mandiri 1999/2000 kontra PSM Makassar, tapi sayangnya tak mampu menyelamatkan PKT Bontang dari kekalahan dengan skor 2-3.

Foto: Instagram @coachfakhri

Aris Budi Prasetyo

Bukan pemain jebolan Diklat Mandau, tapi singgahnya bek setinggi 182 sentimeter ini ke PKT Bontang, meningkatkan ketangguhan lini belakang Laskar Bukit Tursina secara signifikan. Ia membela PKT Bontang tahun 1995-2000 dan ikut mencetak satu gol di final Liga Bank Mandiri 1999/2000.

Foto: qtaremania

Bima Sakti

Namanya memang lebih harum di PSM Makassar dan Persema Malang, tapi Bima Sakti tentunya tak akan melupakan PKT Bontang yang berjasa besar mengorbitkan kariernya. Pelatih timnas U-15 Indonesia ini termasuk lulusan Diklat Mandau, dan memperkuat PKT Bontang di tahun 1994-1995.

Foto: AFF Suzuki Cup