Asia

Piala AFC 2019: PSM Berlayar Pulang Dari Kompetisi Asia

Laga leg kedua semi-final zona ASEAN Piala AFC 2019 digelar di stadion Pakansari, Bogor. PSM yang menjadi satu-satunya harapan Indonesia di kompetisi Asia kini harus berjuang menyusul defisit satu gol yang diterima di laga sebelumnya. Sayang dari kota hujan, PSM harus berlayar pulang dari kompetisi Asia meski mampu menang di pertandingan kali ini.

Becamex sendiri punya rekor bagus sebelum bertandang ke Pakansari. Pasalnya Nguyen Anh Duc dan kawan-kawan meraih lima kemenangan beruntun di Piala AFC baik di babak grup maupun di semi-final zona ASEAN yang menjadi rekor tersendiri di kompetisi musim ini.

Baca Juga: Piala AFC 2019: Juku Eja Gagal Curi Poin di Semi-Final Zona ASEAN Leg Pertama

 

Sementara PSM Makassar mendapat waktu recovery lebih usai laga kontra Arema FC di Liga 1 diundur. Tantangan bermain di stadion Pakansari yang berjarak lebih kurang 1.5000 kilometer dari Makassar pun coba diatasi, Darije Kalezic pun memainkan para ksatria terbaiknya memanfaatkan sedikit masalah di tim tamu pasca kartu merah Trung Tin di laga leg pertama dan belum fitnya sejumlah pilar.

Namun justru Becamex yang melakukan inisiatif serangan di sepuluh menit pertama lewat Nguyen Tien Linh dan Wander Luiz. Juku Eja bukan tanpa peluang, di menit ke-23 berawal dari pelanggaran Nguyen Thanh Hao kepada Asnawi Manguakalam Bahar, Wiljan Pluim mengirimkan umpan lambung ke dalam kotak penalti Becamex.

Sayang sundulan Rizky Pellu melambung jauh dari gawang Becamex yang dikawal Tran Duc Cuong. Dua puluh menit berselang PSM kembali mendapat peluang usai membongkar alotnya pertahanan Becamex. Berawal dari situasi bola liar di dalam kotak penalti Thanh Hao yang coba menghalau bola keluar usai ditendang Rasyid Bakrie dianggap melakukan handsball oleh para pemain PSM. Protes pun dilakukan kepada wasit

Namun wasit Abdel Faisal Mohammad berkata lain, Wiljan Pluim yang berhadap dengan Thanh Hao dianggap melakukan handsball terlebih dahulu sementara gerakan Thanh Hao alih-alih ball to hand, bukan hand to ball juga merupakan pantulan dari handsball Pluim. Tak berhenti sampai di situ, Juku Eja nampak dihukum di detik-detik akhir babak pertama.

Berawal dari situasi sepak pojok, Ho Tan Tai yang meneruskan sepakan pojok jarak dekat rekannya mengirim umpan lambung ke tiang jauh yang disambut sundulan Wander Luiz yang memecah kebuntuan tim tamu dan unggul sementara dengan agregat 2-0.

 

Semakin Agresif di Babak Kedua, PSM Tetap Tersingkir

Kecolongan di detik-detik akhir babak pertama Kalezic mengisyaratkan permainan yang semakin menyerang, Rizky Pellu ditarik untuk digantikan Zulham Zamrun di awal babak kedua. Masuknya Zulham sedikit banyak merubah permainan PSM, ia bahkan mampu mengirimkan crossing ke Eero Markkanen di menit ke-56, sayang sundulan striker internasional Finlandia itu masih tidak tepat sasaran.

Eero kembali mendapat peluang di menit ke-67, namun lagi-lagi penyerang jangkung ini tak mampu mendapatkan peluang dengan baik. Uniknya sebelum laga leg kedua dilangsungkan tercatat Eero sudah 8 kali menyia-nyiakan kesempatan emas di depan gawang, terbanyak diantara pemain lainnya di Piala AFC 2019.

Baca Juga: Eero Markkanen dan Optimisme Baru Juku Eja

 

Di 15 menit terakhir Kalezic kembali memasukkan dua pemain bertipikal menyerang, pertama adalah Guy Junior yang masuk di menit ke-73 menggantikan Rasyid Bakri. Dua menit berada di lapangan Guy seolah membawa efek positif bagi lini serang PSM. Berawal dari umpan lambung Zulham di sisi kanan, PSM mampu mencetak gol lewat sundulan Ho Tan Tai ke gawang sendiri. Ho sendiri terlihat tak habis pikir dan harus melakukannya karena duet Eero dan Guy sendiri berdiri mengapitnya.

Lima menit kemudian giliran Ferdinan Sinaga masuk gelanggang menggantikan Abdulrahman Sulaiman. PSM secara mengejutkan mampu mencetak gol kedua melalui tendangan Aaron Evans yang memanfaat skema sepak pojok yang diambil Zulham Zamrun. Uniknya Ferdinan Sinaga yang berdiri di muka gawang berhasil mengelabui para pemain Becamex dan meloloskan tendangan Evans di antara kedua kakinya.

PSM yang bertubi-tubi menyerang pertahanan Becamex sendiri harus tetap berlayar pulang dari kompetisi Asia, usai wasit Abdel Faisal meniup peluit panjang di stadion Pakansari. Hasil 2-2 membuat PSM gagal lolos karena kalah agregat gol tandang. Namun hasil apapun yang telah diraih Juku Eja patut diacungi jempol karena berhasil tampil all-out.

Sementara itu final zona ASEAN akan mempertemukan dua klub asal Vietnam. Becamex sudah ditunggu Hanoi FC yang sehari sebelumnya menang atas wakil Filipina, Ceres-Negros dengan skor 2-1. Imbang tanpa gol di babak pertama Hanoi berhasil mengunci kemenangan lewat dua gol yang dicetak Pape Omar Faye di menit ke-59 dan Nguyen Van Quyet lima menit setelahnya. Sayang gol Curt Dizon lima menit jelang bubaran tak mampu membawa The Busmen catatkan hattrick lolos ke final zona ASEAN.