Asia

Ryutaro Karube Sang Samurai Pengelana

Siapa masih ingat sosok gelandang Jepang, Ryutaro Karube, yang sempat membela Perseru Serui? Kabar terbaru gelandang berusia 26 tahun itu kembali ke Thai League 1 bersama Chainat Hornbill. Sang maestro tendangan bebas ini layak disebut sang Samurai Pengelana, karena bolak-balik di semenanjung Asia Tenggara mencetak gol demi gol.

Selain Indonesia dan Thailand, pemain kelahiran Tokyo ini sempat berlaga di kasta tertinggi Liga Vietnam bersama FLC Thanh Hoa. Bersama Thanh Hoa dirinya kembali menginjakkan kaki di bumi Nusantara kala bermain di Piala AFC 2018 melawan Bali United. Ryutaro pun mencetak satu gol di Stadion Dipta meski Thanh Hoa menelan kekalahan 3-1.

Bergabungnya eks gelandang FC Gifu ke Thanh Hoa persis setelah membantu Cendrawasih Jingga bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Perjalanan Ryutaro ke tanah Papua dilalui dengan cukup unik. Bergabung di putaran kedua, Ryu langsung menjadi starter di semua laga yang ia mainkan yakni 14 laga.

Sang gelandang juga mampu bermain di berbagai posisi, ia tak masalah dimainkan di manapun sesuai instruksi Agus Yuwono. Ryu pernah menjadi tandem Boman Aime di lini belakang, hingga menjadi kreator lini serang Cendrawasih Oranye di lini tengah.

Dari 1.255 menit yang diarungi di Liga Indonesia Ryu mencetak 6 gol dan 2 asis serta membawa Perseru bertahan untuk mengarungi Liga 1 2018.

Baca juga: Ryutaro Karube, Juru Selamat Perseru Serui dari Jepang

Jika berbicara tentang prinsip hidup samurai, maka kesetiaanlah yang menjadi tolok ukurnya. Sayang nampaknya Ryu lebih memilih menjadi seorang rōnin alias samurai yang tak ber-daimyo, atau tak bertuan. Ryu nampak menyerahkan perjalanan karier pada dirinya sendiri.

Uniknya Ryu datang ke kepulauan Yapen dalam keadaan menganggur lama, setelah terakhir bermain di J2 bersama FC Gifu hampir satu setengah musim di 2016. Ia bahkan sempat tak lolos masuk skuat Persiba Balikpapan yang justru terdegradasi di akhir Liga 1 2017.

Ryu memilih untuk hengkang dari Perseru semusim kemudian dan kebetulan posisinya diisi oleh pemain Jepang lainnya, Kunihiro Yamashita, yang setia hingga klub berpindah kandang ke Lampung per musim ini. Tujuan pertama Ryu adalah FLC Thanh Hoa, namun nasib membawanya kembali ke Nusantara saat bertemu Bali United di babak grup Piala AFC 2018.

Sayangnya tak satupun gol mampu dibuat Ryu di V.League 1 bersama Thanh Hoa, Ryu yang datang di awal Februari dan hanya bermain 11 kali akhirnya hengkang ke Thailand dan bergabung bersama Chainat Hornbill. Sebenarnya penampilan Ryu tak buruk-buruk amat, ia mampu mencetak 2 gol dan 1 asis di Piala AFC 2018 dan salah satunya ke gawang Bali United.

Maka tak banyak pihak yang mengidam-idamkan Ryu untuk kembali berlaga di Indonesia, entah di Perseru atau di klub lainnya. Apalagi dengan usia yang masih muda, kemampuan bermain di posisi mana saja dan mengeksekusi bola mati dengan baik Ryu bisa jadi samurai yang taat jika saja menemukan tuan yang cocok bagi dirinya.

Baca juga: Siapa Mau Ryutaro Karube?

Chainat Hornbill kembali menjadi pelabuhan terbaru Ryu di pertengahan tahun 2019, usai meninggalkan klub akhir tahun lalu dan bergabung di Kuala Lumpur FA. Sempat tampil penuh di empat pertandingan awal KLFA di Liga Super Malaysia, Ryu pun dilepas di pertengahan musim dan kembali ke Chainat.

Siapa sangka, karier pemain yang Desember nanti merayakan ulang tahun ke-27 ini tak lebih baik ketika bermain di Indonesia. Sang Samurai Pengelana, atau lebih tepatnya rōnin memang tak suka menetap, lebih memilih berlari meninggalkan medan pertempuran atau lebih parahnya kerap dicap sebagai seorang pengecut.

Semoga di Chainat musim ini Ryu kembali pulang dan tersadar bahwa klub yang berlogo burung rangkong atau enggang ini adalah tuan yang baik, yang mau kembali menerima sang Samurai Pengelana untuk sama-sama mencapai kesempurnaan hidup seorang samurai, yakni berjuang bersama-sama dengan tuannya hingga akhir hayat.

Ganbatte, Ryu!