Berbicara tentang sepak bola dan Piala Dunia, mungkin orang-orang berpikir hanya sebatas sebelas pria yang bertanding, guna meningkatkan reputasi klub atau mengharumkan nama negaranya dan memenangkan piala.
Tapi tidak sebatas itu. Sepak bola tak hanya dimainkan seorang pria saja, sekarang wanita pun juga ikut memainkan olahraga nomor satu yang digemari oleh orang-orang di seluruh dunia ini. Mungkin terlihat aneh juga ketika wanita bermain sepak bola karena olahraga ini lebih cenderung dimainkan oleh kaum adam.
Event sepak bola wanita memang jarang peminatnya di negeri ini. Berbeda dengan di belahan bumi lainnya, seperti liga wanita di Argentina yang sukses menjual lebih dari 750 ribu tiket di 9 kota penyelenggara, atau laga antara Juventus kontra Fiorentina yang berhasil memecahkan rekor penonton sepak bola wanita di Italia.
Pada gelaran Piala Dunia Wanita ketika Amerika Serikat melibas habis Thailand 13-0, Selasa (11/6), beritanya juga tidak seheboh ketika juara bertahan Piala Dunia Pria 2014, Jerman, yang gagal lolos ke babak 16 besar di Rusia 2018 lalu.
Namun bagaimana dengan timnas Wanita Indonesia? Antusiasme masyarakat di sini masih belum seperti di negara-negara lainnya. Mungkin karena faktor minim prestasi yang menjadikan masyarakat enggan menyaksikan Garuda Pertiwi (julukan timnas Wanita) berlaga di kancah apapun.
Jika diibaratkan, Garuda Pertiwi ini masih dalam proses untuk terus mengasah sayapnya agar bisa terbang tinggi. Terlihat ketika PSSI membuat kabar gembira bahwa Liga 1 Wanita akan digelar September 2019. Tak hanya itu, PSSI juga sedang serius menyiapkan skuat guna mengarungi Piala AFF Wanita 2019 yang berlangsung di Thailand pada Agustus mendatang.
Sebenarnya jika mengikuti perkembangan Garuda Pertiwi, banyak wonderkid hebat yang (mungkin) nantinya akan bersinar, seperti Zahra Muzdalifah, Dhanielle Daphne, Shalika Aurelia, Portia Fischer, Ade Mustika, Safira Ika Putri, dan masih banyak lainnya.
Salah satu pilar Garuda Pertiwi, Safira Ika Putri, pernah ditanya mimpinya di sepak bola. Ia berharap suatu saat nanti tim nasional yang menempati posisi 86 (ranking sementara FIFA) itu ikut serta di kancah internasional.
“Harapanku sih bisa main di internasional, dan bawa Indonesia di Piala Dunia,” ujar bek sayap berusia 16 tahun tersebut, seperti dikutip dari bola.com.
Ketika berpuluh-puluh tahun terlewati, Indonesia masih saja selalu bermimpi memiliki tim sepak bola yang disegani di seluruh dunia. Entah apapun labelnya, Garuda Nusantara, Garuda Muda, ataupun Garuda Pertiwi. Bagi sebagian pencinta sepak bola Tanah Air, berbicara di tingkat dunia itu seakan menjadi mimpi buruk yang selalu berulang.
Masalah internal di federasi yang seolah-olah sudah menjadi kebiasaan, atau liga dan regulasi amburadul yang menjadi makanan sehari-hari bagi pengurus PSSI ini. Namun itu semua takkan membuat penggemar timnas berpaling.
AFF Women 2018, Asian Games 2018, kualifikasi Olimpiade 2020 seakan menjadikan Garuda Pertiwi hanya sebatas pelengkap turnamen saja. Ya, bagaimana lagi. Dua turnamen dan satu kualifikasi yang dilakoninya jangankan meraih juara, lolos fase grup saja tidak.
Beropini tentang Piala Dunia mungkin masih sangat jauh bagi Garuda Pertiwi, bahkan juga tak mungkin timnas wanita kita difavoritkan sebagai juara di Piala AFF 2019 Thailand, pada Agustus mendatang. Tetapi siapa tahu mereka membuat kejutan seperti Timnas U-22 di turnamen Piala AFF U-22 2019, yang sebelumnya juga tidak difavoritkan bisa membawa pulang gelar dari Kamboja.
Meraih juara adalah impian bagi semua pesepak bola. Semoga suatu saat nanti Garuda Pertiwi bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Seperti kata R.A. Kartini, “Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang”.
Lekas bangkit Garuda Pertiwi, jangan mau kalah dengan keadaan, karena Garuda selalu ditakdirkan untuk terbang tinggi.