Nasional

Catatan Akhir Pekan 2 Liga 1 2019: Superioritas Madura United

Kemenangan dramatis PSIS Semarang atas juara bertahan Persija Jakarta pada Minggu (26/5) malam mengakhiri pekan kedua Shopee Liga 1 2019. Sementara superioritas Madura United sendiri menjadi tajuk utama catatan akhir pekan 2 karena berhasil mempertahankan posisi puncak klasemen.

Laskar Sapeh Kerrab pun menjadi satu-satunya tim asal Jawa Timur yang meraih hasil positif di pekan kedua. Kemenangan tandang tipis atas Barito Putera Jumat (24/5) lalu semakin mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen.

Gol semata wayang Andik Vermansah memantapkan posisi tim asuhan Dejan Antonic dengan agresivitas gol +5. Sementara sebelum meraih kemenangan penting tersebut dua nama besar, PSM Makassar dan Bali United, juga mengamankan tiga poin di pekan kedua.

Baca juga: Catatan Akhir Pekan 1 Liga 1 2019: Pesta Para Debutan

Di hari yang sama dengan kemenangan Madura United, Juku Eja mencetak empat gol tanpa balas ke gawang Perseru Badak Lampung FC. Sementara pada Selasa (21/5) lalu Serdadu Tridatu berhasil menang atas Bhayangkara FC dengan skor tipis 1-0 berkat gol semata wayang Yabes Roni di menit ke-70. Menariknya karena tensi persaingan kedua klub sejak 2017 lalu, pemain dan ofisial Bali United merayakan kemenangan tersebut bak perayaan juara.

Anak asuh Dejan Antonic memang menjadi yang terdepan dalam perburuan gelar. Kuartet lini depan yang diisi Andik Vermansah dan Greg Nwokolo di kedua sisi sayap, top skor musim lalu Aleksandar Rakic, dan Beto Goncalves, menjadi momok bagi lawan-lawannya.

Namun semua mata kali ini tertuju pada sosok Andik Vermansah. Golnya di Stadion 17 Mei malam itu menjadi gol pertamanya di Tanah Air usai lebih dari 5 tahun merantau di Malaysia. Uniknya gol terakhir pemain berusia 27 tahun ini juga tercipta di pulau Kalimantan.

Stadion Tuah Pahoe, kandang Persepar Palangkaraya (kini Kalteng Putra FC) pada 11 September 2013 menjadi saksi gol terakhir Andik yang saat itu masih membela Persebaya Surabaya (dahulu Persebaya 1927) di kompetisi Indonesia Premier League. Sayangnya pada laga itu Andik gagal membawa Bajul Ijo menang dan harus menerima kenyataan kalah 3-2 dari Persepar.

Madura United juga menjadi satu-satunya tim asal Jawa Timur yang meraih kemenangan di pekan kedua. Di partai pembuka Selasa (21/5) lalu Persebaya Surabaya hanya mampu bermain imbang dengan tim promosi, Kalteng Putra.

Sehari kemudian giliran Persela Lamongan yang mengalami nasib serupa dengan Persebaya kala ditantang Persipura Jayapura di Stadion Surajaya. Namun yang paling mengenaskan tentu nasib juara Piala Presiden 2019, Arema FC yang menelan kekalahan keduanya musim ini.

Baca juga: Banjir Denda di Pekan Pertama

https://www.instagram.com/p/Bx7mWkhDhg-/

Singo Edan yang datang ke Stadion Segiri, kandang Borneo FC, harus tertunduk lesu saat sang kapten, Hamka Hamzah, mencetak gol bunuh diri pertama di musim ini dan membuat tuan rumah unggul di menit ke-57. Gol Lerby Eliandry tiga menit jelang laga bubar memastikan tiga angka pertama skuat besutan Mario Gomez.

Ditundanya laga Persib Bandung kontra TIRA-Persikabo tak menurunkan gengsi di pekan kedua. Hal tersebut terjadi di dua laga sisa, di mana satu di antaranya terselip laga ulangan final Liga 2 2018 antara PSS Sleman kontra Semen Padang FC.

Tuan rumah yang tak dapat didukung penuh suporter fanatiknya, Brigata Curva Sud-yang menjadi “penghuni tetap” sisi selatan stadion Maguwoharjo, imbas kerusuhan yang terjadi di pekan pertama pun harus tertinggal lebih dulu lewat gol indah yang dicetak Rosad Setiawan dari luar kotak penalti di menit ke-31.

Baca juga: Menyambut Kepulangan Garuda Select

Namun beruntung Brian Ferreira kembali menjadi penyelamat Super Elja. Berawal dari pelanggaran terhadap Kushedya Hari Yudho di kotak penalti, wasit Armyn Dwi Suryathin memberikan hadiah penalti bagi tuan rumah di momen ulang tahun klub ke-43. Meski kontroversial PSS akhirnya mampu menyamakan kedudukan di menit ke-73.

Tim asal Jawa Tengah lainnya, PSIS Semarang, berhasil menaklukkan Macan Kemayoran dengan skor tipis 2-1. Sang juara bertahan awalnya sempat unggul di babak pertama melalui gol Ryuji Utomo di menit ke-37, namun Hari Nur Yulianto mencetak dwigol di lima belas menit terakhir dan memastikan tiga poin pertama bagi Mahesa Jenar.

Performa wasit masih jadi sorotan

Agresivitas tim-tim di pekan kedua kali ini sedikit menurun, hanya 19 gol tercipta dari delapan laga. Meski Madura United terlihat superior namun gawang PSM Makassar yang dikawal Rivky Mokodompit menjadi satu-satunya gawang yang belum dibobol klub lainnya. Catatan ini mengesampingkan laga tunda Persib melawan TIRA-Persikabo, yang kebetulan juga sama-sama mencatatkan nirbobol di pekan sebelumnya.

Perseru Badak Lampung FC dan Arema FC menjadi satu-satunya tim yang belum memperoleh poin sama sekali. Bahkan Badak Lampung sama sekali belum mencetak gol dan telah kemasukan 7 gol, angka yang sama juga bersarang ke gawang Persela Lamongan. Bedanya anak asuh Aji Santoso setidaknya melesakkan 3 gol ke jala lawan.

Namun terlepas dari data-data di atas, performa wasit dalam beberapa pertandingan menjadi sorotan. Satu contoh kejadian yang dialami di laga PSS Sleman kontra Semen Padang pada Sabtu (25/5) lalu. Wasit Armyn Dwi Suryathin nampaknya salah mengambil keputusan yang dirasa merugikan Semen Padang FC.

https://www.instagram.com/p/Bx49p56FFNx/

Tak hanya dalam momen tersebut, beberapa kali kepemimpinan wasit Armyn juga mengundang protes dari kedua tim. Wasit sendiri terlihat kurang tanggap dalam melerai beberapa keributan yang melibatkan para pemain. Di pertandingan lainnya pahlawan Madura United, Andik Vermansah, juga sempat terlihat cekcok dengan bek Barito Putera, Lucas Silva, usai Andik terlihat menjegal Evan Dimas Darmono di menit ke-60.

Di samping kepemimpinan wasit, para pemain juga kadang tak mampu menahan emosi saat berada di lapangan. Sementara kisah lainnya tersaji saat Jakmania, suporter Persija Jakarta, memboikot pertandingan Persija kontra PSIS karena melonjaknya harga tiket. Ketua umum Jakmania, Ferry Indrasjarief, bahkan menganggap tindakan ini sebagai pemerasan karena melihat Jakmania sebagai ladang uang.

Di pekan ketiga nanti Arema FC harus menghadapi sesama tim asal Jawa Timur, Persela Lamongan, pada Senin (27/5). Milomir Seslija butuh kemenangan perdana untuk memulihkan sang singa yang sedang terluka, namun Laskar Joko Tingkir bukanlah lawan yang mudah karena mereka menjadi satu-satunya klub yang mampu mengalahkan Arema di turnamen pra-musim Piala Presiden 2019 lalu.

Pertandingan lainnya yang patut ditunggu adalah partai antara Persija Jakarta kontra Bali United di akhir bulan Jumat (31/5) mendatang. Namun pertandingan yang semula dilaksanakan di Jakarta kemungkinan dipindah ke Bali menyusul situasi ibu kota yang memanas usai hasil Pemilu dan kerusuhan yang menyelimutinya.

Lantas ada cerita apa lagi di pekan selanjutnya dan bagaimana nasib tim kesayangan kalian, Tribes? Sampai jumpa di catatan akhir pekan selanjutnya!