Grup D yang disebut grup paling kompetitif memulai pertandingannya Selasa sore (5/3). Grup yang diisi tuan rumah PSS Sleman, Madura United, Persija Jakarta, dan Borneo FC tentu menjanjikan pertandingan seru karena setiap tim memiliki begitu banyak pemain bintang dengan skill di atas rata-rata.
Di pertandingan pertama, Slamet Nurcahyo, Zah Rahan, dan Greg ditantang pemain-pemain muda namun tak kalah kemampuannya. Mereka adalah Bagus Nirwanto, Sidik Saimima, Rangga Muslim, dan Kushedya Heri Yudo.
Sejak menit awal Laskar Sapeh Kerrab terus menekan. Setelah peluang Rakic, gol benar-benar tercipta di menit ke-10. Alberto Goncalves menerima pelayanan sempurna dari Greg melalui tendangan bebas. Sontekan yang tak mampu dibendung Ega Rizky mengubah angka 0-1.
Setelah tertinggal Super Elang Jawa seakan tersengat. Selanjutnya merekalah yang mendominasi. Bahkan di tengah babak pertama, Seto Nurdiantoro yang merasa anak asuhnya telah mampu memegang kendali permainan langsung melakukan perubahan. Arsayad masuk bersama satu pemain asing baru, Brian.
Masukanya Brian membawa gaya permainan berbeda dengan kemampuan individu yang dipunya, namun skor btetap 0-1 untuk Madura United hingga jeda.
Babak kedua tidak jauh berbeda. Hujan deras yang turun tidak berpengaruh karena kondisi lapangan begitu baik. PSS Sleman masih terus memburu gol. Namun ketenangan pemain-pemanin senior di kubu Madura United masih mampu menetralisir keadaan.
Semua cara telah dilakukan. Namun gol dinanti tidak juga hadir untuk Sleman. Di pengujung laga, tepatnya menit 86, malapetaka justru menghampiri. Alfath Faathier yang baru masuk lapangan mendapat bola tak terduga di depan gawang. Dengan sentuhan tipis, gol sudah tercipta untuk Madura. Skor 0-2 menutup laga.
Macan Kemayoran mencabik Pesut Etam
Berbeda dengan pertandingan pertama yang sepi penonton, di pertandingan kedua tribun timur nampak penuh dengan suporter Persija Jakarta. Di pertandingan pertama suporter tuan rumah memang memilih tidak hadir. Berbeda dengan suporter Persija yang bahkan harus menempuh jarak ratusan kilometer demi menemani Macan Kemayoran berlaga.
Di bawah gujuran hujan, dengan dukungan penuh suporeter setianya, Macan Kemayoran sukses mencabik Pesut Etam. Pertarungan dimenangi dengan telak 5 gol tanpa balas.
Kedua tim bermain hati-hati di awal pertarungan. Namun Macan berhasil lebih dulu lepas dari kekangan. Belum 15 menit pertandingan, Novri menyarangkan gol pertama. Disusul gol Bruno beberpa menit setelahnya.
Baca juga: Ketergantungan Persija pada Bek Asing
Tidak lama berselang, pamer skill Bruno, Riko dan Novri kembali membuahkan hasil. Kombinasi tiga pemain cukup untuk mendobrak pertahanan Borneo FC hingga gawang Nadeo Argawinata kembali kebobolan. Sklor 3-0 menjadi hasil sementara babak pertama.
Tidak banyak yang dapat diceritakan setelahnya. Malam itu Borneo FC bener-benar bermain jauh dari harapan. Duet Jan Lammers dan Javlon Guseynov di jantung pertahanan begitu mengecewakan. Di tengah, Wahyudi Hamisi, Asri Akbar, dan Ambrizal Umanailo tidak terlihat perannya. Lerby Eliandry yang menjadi tumpuan serangan, entah ke mana.
Di kubu lawan Bruno Matos, Ramdani Lestaluhu, Riko Simajuntak, dan Novri Seriawan begitu asik pamer skill yang dipunya. Dua gol di awal dan di akhir babak kedua menyempurnakan hasil laga. Gol di menit 49 diciptakan Ramdhani Lestaluhu, sedangkan gol di menit 88 diciptakan Heri Susanto.
Dengan hasil ini, Persija Jakarta memimpin klasemen Grup D, disusul Madura United dengan poin sama, serta PSS Sleman dan Borneo FC tanpa angka. Pertandingan kedua di grup ini akan kembali tersaji Jumat mendatang. Persija akan berhadapan dengan Madura United, sedangkan PSS Sleman akan menantang Borneo FC.