Rabu (30/1) kemarin, untuk pertama kalinya akhirnya saya bisa melihat kembali siaran sepak bola nasional di TVRI, saluran televisi milik pemerintah dengan slogan “Saluran Pemersatu Bangsa” yang terkenal itu. Kiranya ada harapan membaiknya siaran sepak bola nasional melalui TVRI Sport HD.
Meski hanya pertandingan persahabatan timnas wanita kontra India, rasanya TVRI semakin berani untuk kembali menyapa para pencinta sepak bola nasional lewat siaran langsung dengan segmentasi yang cukup unik melalui kanal tersebut.
Apa itu TVRI Sport HD? Ini adalah kanal baru TVRI yang menggantikan kanal TVRI 4 yang biasanya menyiarkan acara olahraga. Frekuensi utama kanal ini berada di bawah satelit Palapa D dan mengudara secara nasional melalui perangkat TVRI Digital. Sayangnya kanal ini hanya dapat dinikmati dengan perangkat parabola.
Mengapa segmentasi siaran sepak bola TVRI Sport HD cukup unik? Karena di awal kemunculannya kanal ini berani mengambil lisensi siaran English Football League khususnya EFL Championship (divisi kedua Liga Inggris) dan Piala EFL atau Piala Carabao.
Selain itu TVRI yang lekat dengan pamor “kanal televisi tua” juga memanjakan para penonton, ehem, tua… dengan mengambil lisensi Serie A dan Coppa Italia. Sebelumnya per musim 2018/2019 ini Serie A sudah bisa dinikmati para penggemar di Indonesia meski hanya lewat TV kabel melalui saluran beIN Sport.
Sebelumnya selain dua tayangan di atas, TVRI Sport HD sudah lebih dulu menayangkan acara pra-musim International Champions Cup 2018 pada pertengahan tahun lalu dan ajang Asian Games 2018.
Namun karena tak semua orang merupakan pelanggan TV kabel, langkah TVRI yang ikut menyiarkan pertandingan-pertandingan dari Negeri Pizza itu di TVRI Nasional sangat efektif. Bahkan TVRI sudah mengamankan kontrak hingga 2021 sebagai pemegang hak siar Coppa Italia.
Jika kini TVRI sudah bisa mengabulkan mimpi sebagian penonton mereka dengan menghadirkan siaran Liga Italia atau mencoba menggaet penonton anti-mainstream dengan menayangkan kompetisi kasta kedua di Inggris. Lantas kapan TVRI ikut dalam perburuan hak siar kompetisi di Indonesia?
Mimpi TVRI dan Liga Indonesia
Rasanya seperti baru kemarin saya menonton pertandingan final Divisi Satu di TVRI Nasional, tapi ternyata sudah kurang lebih sedasarwarsa lalu. Ya, final Divisi Satu (yang menjadi kompetisi kasta ketiga sepak bola nasional) 2009/2010 itu disiarkan secara langsung di stasiun televisi kebangaan republik tersebut.
Sore itu tak hanya para penonton yang memadati stadion Singaperbangsa, Karawang, tetapi juga para pendukung Persekam Metro FC Kab. Malang dan Persemalra Maluku Tenggara di tempatnya masing-masing serta jutaan pasang mata di seluruh Indonesia juga menyaksikannya.
Namun setelah final Divisi Satu tersebut, hampir jarang kita melihat siaran sepak bola nasional di stasiun yang sudah mengudara sejak 1962 itu. Liga kasta tertinggi Indonesia diambil alih oleh televisi swasta sejak lama, pun dengan tim nasional yang sudah memiliki kontrak dengan salah satu stasiun yang dimiliki Ketua Federasi Futsal Indonesia, Harry Tanoesoedibjo.
Sebagai kanal televisi milik pemerintah TVRI sendiri terdiri dari banyak kanal, di dalam situs resmi mereka tvri.go.id kanal TVRI Sport (masih tertulis kanal TVRI 4) berada di kolom tersendiri bersama TVRI Nasional, TVRI DKI Jakarta, dan TVRI 3 untuk program kebudayaan.
Sementara di kolom lainnya dibagi per pulau. TVRI Sumatra mencakup kanal-kanal TVRI per provinsi di pulau Sumatra, demikian dengan TVRI Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali (untuk Bali dan kepulauan Nusa Tenggara) serta TVRI Maluku-Papua.
Siaran TVRI Nasional selain dapat dinikmati secara arus langsung (live streaming) tentu sudah terpasang di televisi kita semua, ditambah satu kanal yang sesuai dengan domisili frekuensi pengguna. Misalnya saya yang berada di Jakarta tentu mendapat siaran TVRI DKI Jakarta pula.
TVRI unggul dalam jumlah kuantitas, hal ini memungkinkan mereka menayangkan siaran sepak bola nasional dan juga kedaerahan. Apalagi selama ini siaran langsung Liga 1 kerap absen di wilayah Indonesia Timur. Secara praktis dengan andil TVRI ikut menayangkan siaran langsung Liga Indonesia bisa saja masalah ini teratasi.
Namun masalahnya TVRI yang merupakan lembaga penyiaran publik merupakan lembaga yang bersifat tidak komersial. Itu berarti tayangan sepak bola, jika nantinya diakomodasi oleh TVRI, akan terbebas dari iklan-iklan yang kerap muncul di tayangan sepak bola nasional sebagaimana biasanya.
Padahal pemasukan klub dan operator liga salah satunya dari iklan dan sponsor yang bolak-balik hadir (atau kerap kali mengganggu) tayangan sepak bola nasional. Selain itu kualitas gambar TVRI pun kadang tak sejernih kanal televisi milik swasta. Kecuali jika anda tinggal dekat pemancar TVRI seperti saya.
Masalah itu mungkin bisa teratasi dengan adanya TVRI Sport HD, tetapi toh nantinya hanya bisa sebagian orang yang menikmati. Meski rasanya akan lebih asyik juga jika TVRI bisa menayangkan Liga Indonesia terutama di saat-saat krusial seperti pekan terakhir yang hampir semua pertandingannya dilakukan secara bersamaan.
Mungkin ke depan TVRI bisa kembali menayangkan siaran Divisi Satu atau yang kini berganti nama menjadi Liga 3 baik secara Nasional maupun melalui kanal daerah mereka masing-masing, supaya para pendukung kembali mencintai klub lokal. Selain tentunya hadir di stadion mendukung klub kesayangannya masing-masing.