Suara Pembaca

Pesona Bali United Bagi Pemain dan Pelatih Asing

Menjelang Liga 1 2019 digulirkan, Bali United menjadi salah satu tim yang paling jor-joran dalam mendatangkan pemain-pemain barunya. Sejauh ini telah ada 8 pemain baru yang didatangkan tim yang berjuluk Serdadu Tridatu ini.

Kedelapan pemain baru itu adalah: Paulo Sergio, Michael Orah, William Pacheco, Ahmad Maulana, Haudi Abdillah, Samuel Reimas, Leonard Tupamahu, dan Gunawan Dwi Cahyo. Bali United juga telah melengkapi 4 kuota pemain asingnya, termasuk dengan mempertahankan dua legiun asing lawasnya, Brwa Nouri dan Melvin Platje.

Tidak itu saja, setelah memecat pelatih Widodo Cahyono Putro, Serdadu Tridatu mendatangkan pelatih baru mantan arsitek Persija Jakarta, Stefano “Teco” Cugurra. Kehadiran Teco ini membuat skuat Bali United terlihat semakin beraroma asing.

Selain 4 pemain asingnya, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini juga mempunyai pemain-pemain Indonesia keturunan asing dan naturalisasi. Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Ilija Spasojevic adalah ketiganya.

Baca juga: Para Pemain Naturalisasi yang Tak Dilirik Timnas Indonesia

Banyaknya pemain asing, atau pemain Indonesia keturunan asing yang lebih memilih Bali United tempat mereka berkarier, tentu menjadi suatu pertanyaan menarik. Termasuk juga pelatih Stefano Cugurra yang berasal dari Brasil, kenapa setelah membawa Persija Jakarta menjadi juara, Teco malah memilih melatih di Bali? Bukankah kalau bertahan di Persija, Teco akan merasakan berlaga di level Asia?

Secara teknis Teco mengemukakan alasannya memilih Bali United menjadi tempat dia melanjutkan karier kepealatihannya. “Bali United mempunyai stadion yang bagus, dan rumput yang bagus. Bali United juga mempunyai suporter yang selalu memenuhi stadion setiap Bali United menjadi tuan rumah,” kata pelatih berusia 44 tahun ini.

Tetapi selain faktor di atas, Teco mengakui memilih Bali United karena faktor keindahan alam yang dimiliki Bali. “Saya orang Brasil dari kota Rio, kota pantai. Bali juga kota turis seperti Rio. Mungkin lebih cocok bagi saya orang Rio untuk berkerja di Bali,” tambah Teco, setelah menandatangani kontrak dengan Bali United.

Kalau kita flashback kembali ke belakang dua tahun yang lalu, ketika Bali United kedatangan Irfan Bachdim dan Stefano Lilipalykedua pemain berdarah Belanda ini sebenarnya mempunyai peluang untuk bermain di tim lain dengan gaji yang lebih besar. Bahkan Lilipaly boleh terbilang nekat meninggalkan klub kasta kedua Liga Belanda, hanya untuk bermain di Bali United.

Sama halnya dengan Teco, salah satu alasan Stefano Lilipaly bermain di Bali United karena Bali mempunyai alam yang sangat indah. “Saya yakin keluarga saya akan sangat betah tinggal di Bali, karena kami tidak begitu tertekan dengan kesibukan seperti di kota-kota lain di Indonesia. Saya bisa bekerja sambil berlibur,” kata Lilipaly menyebutkan alasannya memilih bermain di Bali United.

Baca juga: Foto Tak Bertepi Stefano Lilipaly

Begitu juga dengan Irfan Bachdim. Pemain yang pernah berkarier di Liga Jepang dan Liga Thailand ini memilih Bali United menjadi tempatnya berkiprah di Indonesia. Walaupun banyak tawaran dari tim anggota Liga 1 lainnya dengan gaji yang lebih besar, tetapi faktor alamnya yang lebih bersahabat bagi keluarganya, menjadi alasan Irfan memilih Bali United.

Bekerja di tempat yang alamnya indah tentu menjadi impian bagi orang-orang asing, atau orang Indonesia yang keturunan asing. Mereka bermain di Indonesia, tetapi di lingkungan yang membuat mereka tidak merasa asing. Mereka bisa beradaptasi dengan cepat, karena Bali sudah puluhan tahun menjadi surga bagi para turis asing.

Pesona Bali United dengan alam dan lingkungan Bali yang indah inilah membuat para pemain dan pelatih asing berebut untuk bisa bekerja sambil berlibur di Bali.

Baca juga: (Bukan) Bali United