Salah satu elemen penting yang menentukan kualitas sepak bola tentu saja kualitas perangkat pertandingan sepak bola itu sendiri. Oleh karenanya, PSSI terus berusaha meningkatkan kualitas dan terus melakukan regenerasi untuk perangkat pertadingan.
Salah satu upaya nyata, melalui Asosiasi Provinsi Jawa Timur, PSSI menggelar kursus Referee C-1 National di Balai Diklat Ketintang, Surabaya, Jawa Timur.
Total 38 peserta ambil bagian dalam program yang akan berlangsung hingga 11 Januari mendatang. Dari 38 peserta, 34 di antaranya berusia di bawah 30 tahun, sedangkan sisanya berusia antara 30-34 tahun. Diharapkan program ini dapat memenuhi target PSSI untuk regenarasi perangkat pertandingan. Selain itu, diharapkan pula dapat memulihkan kepercayaan pencinta sepak bola akan kinerja perangkat pertandingan di Liga 1 dan Liga 2 mendatang.
“Dari kegiatan ini, kami berupaya memenuhi target PSSI untuk regenerasi perangkat pertandingan. Ini sekaligus menunjukkan upaya kita untuk memulihkan kepercayaan masyarakat pencinta sepak bola nasional dalam memperbaiki kinerja perangkat pertandingan di Liga 2 dan Liga 1 nanti,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Asprov Jatim, Amir Burhanuddin, dikutip situs resmi federasi.
“Peserta yang lulus dari kursus ini, disiapkan untuk menggantikan wasit senior seperti Prasetyo Hadi dan kawan-kawan untuk memimpin Liga 2 dan Liga 1. Mereka juga siap bersaing untuk jenjang lebih tinggi lagi, yakni mendapatkan promosi lisensi FIFA.”
Lebih lanjut beliau menambahkan, kursus ini sebenarnya merupakan program lanjutan tahun 2018 dan hasilnya akan dilaporkan pada kongres tahunan PSSI.
Baca juga: Kenapa Wasit Sering Terlibat Kontroversi?
Tahapan wasit sepak bola
Untuk dapat memimpin pertandingan nasional bahkan sekelas Liga 1 dan Liga 2 seorang wasit harus melalui tahapan yang tidaklah singkat. Di tahap awal, seorang wasit harus mengikuti kursus C3. Itu adalah lisensi yang harus diambil wasit pada tingkat dasar.
Kursus C3 berlangsung selama sekitar satu minggu, dengan materi teori dasar peraturan permainan sepak bola dan praktek. Kursus diakhiri dengan tes kebugaran standar FIFA. Penyelenggaranya sendiri adalah PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) suatu kota atau kabupaten, dan lisensi ini berlaku untuk memimpin pertandingan level kota atau kabupaten.
Lisensi selajutnya yang harus diambil seorang wasit adalah Lisensi C2. Dengan dinyatakan lulus dan memegang lisensi C2, seorang wasit berhak untuk memimpin pertandingan sepak bola tingkat provinsi, seperti Porprov, Popda, Porda, atau turnamen-turnamen resmi di tingkat provinsi di mana wasit tersebut aktif.
Hampir sama dengan penyelenggaraan C3, kursus C2 berlangsung selama sekitar satu minggu. Bedanya adalah materi yang diberikan lebih kepada teori 17 peraturan permainan sepakbola dan penguasaan di lapangan, serta yang harus menyelenggarakan adalah PSSI Tingkat Provinsi.
Selanjutnya untuk para wasit yang akan melanjutkan jenjang karier di tingkat nasional harus mengambil Lisensi C1 yang diselenggarakan PSSI pusat. Dalam kursus kali ini materi yang ditekankan adalah peraturan permainan dalam bahasa Inggris. Waktu yang dibutuhkan juga sama sekitar satu minggu. Hanya saja, dalam kursus tahap ini diawali tes kebugaran standar FIFA terlebih dahulu sebelum dilanjutkan pada materi.
Wasit-wasit dengan Lisensi C1 inilah yang akan berhak memimpin pertandingan level nasional termasuk Liga 1 dan Liga 2. Namun wasit-wasit ini juga harus lulus dalam penyegaran wasit sebelum kompetisi dimulai.