Asian Games 2018

11 Talenta Emas U-23 Indonesia yang Tidak Dibawa ke Asian Games 2018

Skuat Timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games 2018 telah resmi diumumkan. Namun seperti biasanya, karena saking banyaknya talenta emas di bawah usia 23 tahun, ada nama-nama muda penuh talenta yang tak terpanggil di ajang ini.

Berikut ini Football Tribe Indonesia menyusun formasi berdasarkan 11 pemain U-23 berbakat yang tidak dibawa Luis Milla ke Asian Games 2018. Geser slideshow di bawah ini untuk mengetahui siapa saja mereka!

Baca juga: 11 Daun Muda Asia Tenggara yang Akan Tebar Pesona di Asian Games 2018

Kiper: Satria Tama

Menjadi pahlawan di SEA Games 2017 belum tentu membuat posisinya tetap aman di Timnas U-23. Itulah yang dirasakan Satria Tama, yang walaupun masih berusia 21 tahun dan punya bakat besar, tapi kalah bersaing dengan Awan Setho.

Bek kanan: Dandi Maulana

Sisi kanan pertahanan Barito Putera setia dihuni Dandi Maulana sejak musim lalu. Bek kanan berusia 20 tahun yang merupakan lulusan Frenz United Malaysia ini tidak dibawa ke Asian Games 2018 karena kalah saing dengan Putu Gede dan Gavin Kwan.

Bek tengah: Arif Satria

Lonjakan karier pesat dialami oleh Arif Satria, dari yang musim lalu berkompetisi di Liga 3 dan musim ini menjadi andalan di jantung pertahanan Persela. Namun tampaknya lesatan tersebut belum membuat Luis Milla tertarik mencobanya di timnas.

Foto: Goal.com

Bek tengah: Nurhidayat Haji Haris

Kapten Timnas U-19 Indonesia ini juga tidak dibawa ke Asian Games 2018, padahal rekan seangkatannya, Saddil Ramdani, masuk ke skuat pilihan Luis Milla. Nurhidayat mungkin baru bisa naik kelas ke Timnas U-23 untuk menggantikan Hansamu Yama Pranata yang tahun depan berusia 24 tahun.

Foto: Instagram Nurhidayat

Bek kiri: Firza Andika

Memiliki umpan silang akurat dan jago mengeksekusi bola mati, seharusnya pemain PSMS Medan ini sangat cocok jadi pelapis Rezaldi Hehanussa. Akan tetapi Luis Milla punya pandangan lain, ia lebih memilih bek kiri defensif sebagai pelapis Rezaldi.

Foto: Instagram Firza Andika

Gelandang bertahan: Asnawi Mangkualam

Bakat besar Asnawi sebagai salah satu gelandang bertahan potensial di Indonesia juga belum cukup membuatnya menembus skuat Asian Games 2018. Saingannya memang berat, karena di posisinya ada Hargianto, Hanif Sjahbandi, dan Zulfiandi.

Foto: Juara.net

Gelandang tengah:Paulo Sitanggang

Perdebatan paling panas di skuat Asian Games 2018. Mengapa Luis Milla lebih memilih Hanif Sjahbandi yang performanya menurun di Arema FC, ketimbang Paulo Sitanggang yang membawa Barito Putera melesat ke papan atas?

Foto: Juara.net

Gelandang tengah: Syahrian Abimanyu

Secara profil, Abimanyu sangat cocok sebagai penerus Evan Dimas. Tetapi Luis Milla lebih memilih Zulfiandi untuk melakukannya, sehingga Abimanyu harus lebih bersabar lagi untuk naik tingkat ke Timnas U-23.

Sayap kiri: Fahmi Al-Ayyubi

Sudah sejak musim lalu Fahmi Al-Ayyubi sama sekali tak dilirik Luis Milla, padahal rekan setimnya di Persela, Saddil Ramdani, sudah berulang kali mengenakan lambang Garuda di dada. Alhasil, lagi-lagi tak ada seorang Super Saiya di sisi sayap Garuda Muda.

Foto: Liga 1

Sayap kanan: Todd Rivaldo Ferre

Nasibnya sama seperti Nurhidayat, Asnawi, dan Abimanyu. Todd Ferre yang mencuat di Timnas U-19 belum cukup kualitas untuk menyusup di antara sayap-sayap muda Indonesia seperti Febri Hariyadi, Saddil Ramdani, Irfan Jaya, dan Osvaldo Haay di daftar tunggu.

Penyerang: Egy Maulana Vikri

Nasibnya sama seperti Ezra Walian, yang tidak dilepas klubnya karena persiapan jelang musim baru. Luis Milla pun beralih ke penyerang senior yang baru saja dinaturalisasi, Alberto "Beto" Goncalves, dan akan dilapis Ilham Udin Armaiyn.

Nama-nama lainnya

Dallen Doke dan I Made Andhika Wijaya (Bali United)

Marckho Sandy (Sriwijaya FC)

Henhen Herdiana (Persib Bandung)

Ezra Walian (RKC Waalwijk)

Frets Butuan (PSMS Medan)