Cerita

Menakar Potensi Bojan Malisic Memainkan Peran ‘Quarterback’ di Persib Bandung

Kelas memang tidak bisa berbohong. Bojan Malisic memang baru menjalani musim perdananya di sepak bola Indonesia, tetapi bek asal Serbia ini benar-benar menujukkan kualitasnya sejauh ini. Tim yang dibelanya Persib Bandung menjadi yang paling sedikit kemasukan di Liga 1 2018. Tetapi kemampuan bertahannya itu hanya sedikit gambaran saja dari nilai spesial seorang Bojan Malisic.

Tubuhnya memang tidak terlalu tinggi menjulang, tetapi Bojan punya perawakan ramping yang memudahkannya untuk bergerak. Ini membuat Bojan bisa mengejar dan melakukan penjagaan perorangan kepada penyerang lawan dengan lebih baik. Kelebihan lain yang mungkin jarang tersorot setidaknya muncul di pekan pertandingan ke-16 ketika Maung Bandung berhadapan dengan Persela Lamongan.

Baca juga: Tribe Rating: Menang Tipis atas Persela, Persib Bandung Lanjutkan Tren Positif

Bukan Dedi Kusnandar, Febri Hariyadi, atau Ghozali Siregar yang mengambil set-piece ketika Persib mendapatkannya pada menit ke-27. Justru Malisic yang ada jauh di belakang yang kemudian menjadi eksekutor. Banyak yang mengira pemain yang akrab disapa Mali ini akan menendang dengan keras memakai tenaga seperti yang biasa dilakukan oleh para pemain bertahan, terutama bek tengah, ketika mereka mengeksekusi tendangan bebas.

Tetapi Mali jelas mengejutkan semuanya. Bukan saja mengejutkan para pemain lawan, eksekusi yang ia lakukan juga jelas mengejutkan seluruh penonton yang datang menyaksikan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Alih-alih menembak bola dengan keras, Mali justru memilih untuk memberikannya.

Sebuah umpan parabolik yang meluncur mulus ke jantung pertahan lawan. Bola kiriman itu mendarat di kaki Jonathan Bauman. Satu sentuhan, lalu membalikan badan, Bauman menembak bola yang kemudian mengoyak gawang Persela yang dikawal oleh Dwi Kuswanto.

Boleh jadi merupakan sebuah fenomena, tetapi sebenarnya Mali beberapa kali melakukannya musim ini. Yang berbeda adalah ia biasanya melepaskan umpan-umpan tersebut dalam situasi permainan terbuka. Yang dilakukan Mali di laga melawan Persela sebenarnya membuka potensi ia bisa memainkan peran “quarterback” untuk Persib Bandung.

Quarterback ini sendiri merupakan posisi di olahraga American Football. Peran utamanya adalah pengendali alur permainan. Peran utamanya memang menjadi pelempar ketika tim melakukan serangan. Well, apabila diejawantahkan di sepak bola, memang sepertinya playmaker adalah padanan yang paling pas. Tetapi untuk area pertahanan di sepak bola rasanya quarterback ini cukup serupa dengan pemain bertahan yang memainkan peran ball-playing defender.

Chris Landry, seorang pengamat American Football, menyebut bahwa ada beberapa atribut ideal yang mesti dimiliki oleh seorang quarterback yakni mental awareness, accuracy, strength, dan body size. Atribut ini memang diperlukan karena seorang quarterback mesti bisa melihat dengan cermat seisi lapangan, dan juga bisa dengan sigap apabila diterjang oleh pemain lawan.

Sebenarnya peran serupa sudah pernah dilakukan banyak pemain lain di sepak bola Eropa. Jerome Boateng adalah salah satu yang terbaik. John Stones melakukan peran ini untuk timnas Inggris di Piala Dunia 2018. Peran seperti ini memang membuka opsi serangan lain dalam tim. Kemampuan yang dimiliki pemain yang akrab disapa Mali ini memungkinkan Persib Bandung untuk membangun permainan lebih cepat, dan memiliki opsi lain dalam serangan.