Kabar buruk lag-lagi menimpa sepak bola Italia. Salah satu mantan kontestan Serie A, Cesena, diterpa kebangkrutan dan harus kembali memulai dari Serie D. Nasib Cesena menyerupai Parma yang juga gulung tikar beberapa musim lalu.
Kepastian bangkrutnya Cesena terungkap dalam laporan Sky Sport Italia. Melalui penuturan presiden Cesena, Giorgio Lugaresi, klub yang dipimpinnya memiliki utang 73 juta euro, dan harus dilunasi sebelum dimulainya kompetisi Serie B musim 2018/2019.
Utang tersebut juga membuat Cesena tak mampu membayar biaya registrasi Serie B senilai 6 juta euro, sehingga kesebelasan yang berseragam seperti Juventus itu tidak lolos persyaratan berkompetisi. Artinya, Cesena harus kembali memulai dari nol, dari divisi terbawah, alias Serie D.
Giorgio Lugaresi bukan tanpa upaya untuk menyelamatkan Cesena dari kebangkrutan. Ia telah mencoba mencari investor baru, yang salah satunya adalah bank swasta asal Inggris, tapi tak ada yang membuahkan hasil. Cesena pun langsung mengeluarkan bendera putih walaupun memiliki waktu banding hingga pukul 19:00 malam ini waktu setempat.
Dengan bangkrutnya Cesena, klub yang berusia 78 tahun itu langsung melepas para pemainnya. Sebagian besar berusaha mencari klub baru, dan sisanya berniat bergabung dengan akademi militer. Kebangkrutan ini juga sangat mencoreng nama legendaris Cesena yang sempat 13 tahun berkompetisi di Serie A.
Namun kabar buruk kebangkrutan tidak hanya menimpa Cesena saja. Dua klub lainnya, Bari dan Reggiana, juga tertimpa musibah serupa. Keduanya sama-sama gagal lolos persyaratan keuangan di kompetisi masing-masing, sehingga hukumannya adalah harus kembali memulai dari kasta terbawah.
Bari yang musim lalu berkompetisi di Serie B harus rela terdegradasi ke Serie D, begitu pula dengan Reggiana yang akan bermain di Serie C, dikenai hukuman yang sama yaitu bermain di Serie D. Hukuman degradasi ke divisi bawah ini mengulang musibah yang sempat menimpa Parma pada 2015.
Kata bangkrut memang menjadi momok menakutkan, karena selain harus menyusun skuat dan manajemen dari nol, juga harus kembali merangkak dari divisi terbawah. Meski demikian, bangkrut bukan akhir dari segalanya, berkaca dengan keberhasilan Parma kembali ke Serie A mulai musim 2018/2019.