Piala Dunia 2018

Apa Saja Momen Terbaik di Piala Dunia 2018?

Piala Dunia 2018 akhirnya resmi berakhir. Prancis berhasil mengulang prestasi mereka 20 tahun silam setelah mengalahkan Kroasia di partai final dengan skor 4-2. Juaranya Prancis tentu berhasil melepas beban dari punggung Didier Deschamps, sekaligus membawa dirinya dan anak asuhnya masuk ke dalam buku sejarah.

Namun, terlepas dari hasil yang terjadi di partai final kemarin malam, Piala Dunia 2018 telah menyajikan berbagai momen indah nan mengharukan. Begitu banyak peristiwa bersejarah terjadi, dan kami telah mengumpulkan beberapa momen terbaik yang terjadi di Rusia.

Debut VAR di Piala Dunia

Dalam pertandingan antara Prancis melawan Australia di Grup C, Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya digunakan di Piala Dunia. VAR memutuskan bahwa tekel Joshua Risdon terhadap Antoine Griezmann adalah pelanggaran dan penalti diberikan pada Prancis. Setelah itu, VAR terbukti memolarisasi penonton Piala Dunia.

Gol perdana Panama di Piala Dunia

Felipe Baloy berhasil menciptakan sejarah bagi Panama lewat gol nya ke gawang Inggris. Gol tersebut adalah gol perdana Panama di sepanjang sejarah Piala Dunia, dan gol ini dirayakan tak hanya oleh pendukung Los Canaleros, namun juga seluruh penggemar sepak bola seluruh dunia.

Kemenangan Korea Selatan atas Jerman

Jerman, juara Piala Dunia 2018, hancur di babak grup Piala Dunia 2018. Di pertandingan terakhir yang mereka jalani, Die Mannschaft takluk dua gol tanpa balas di tangan Korea Selatan. Namun, Korea Selatan layak mendapatkan kredit atas penampilan yang disiplin dan determinasi yang tinggi kala melawan sang juara bertahan.

Selebrasi Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri

Xhaka dan Shaqiri nyaris terkena masalah ketika membuat gestur burung Albania ketika mencetak gol dalam pertandingan melawan Serbia. Dua pemain Swiss ini memiliki masa lalu yang terkait dua negara yang telah disebutkan sebelumnya. Meski mengundang masalah, selebrasi mereka dipuji karena mereka berani menyuarakan patriotismenya.

Apa itu Fair Play Point?

Pertandingan terakhir di Grup H menghadirkan sesuatu yang bersejarah. Untuk pertama kalinya, Fair Play Point digunakan sebagai tie-breaker di fase grup Piala Dunia. Singkatnya, Senegal yang mengantungi kartu lebih banyak harus tersingkir meski mendapatkan poin, selisih gol, serta head-to-head yang sama dengan Jepang.

Gol indah Benjamin Pavard

Seorang bek kanan muda berusia 22 tahun, berhasil mencetak gol indah dari luar kotak penalti, dengan tendangan first-time menggunakan kaki luarnya, ke gawang finalis Piala Dunia 2014. Sambutlah, Benjamin Pavard.

Inggris akhirnya menangkan adu penalti

Kehebatan Jordan Pickford, eksekusi sempurna Harry Kane, serta perhatian Gareth Southgate terhadap detil-detil membawa Inggris untuk pertama kalinya menang dalam adu penalti di Piala Dunia. Sebelumnya, Inggris kalah dalam tiga adu penalti yang mereka jalani di Piala Dunia. Kolombia yang menjadi korban pertama mereka di babak adu penalti Piala Dunia.

Performa heroik Igor Akinfeev

Akinfeev seperti kerasukan versi Football Manager dirinya ketika ia tampil heroik dan berhasil membawa Rusia mengalahkan Spanyol di babak adu penalti.

Pertarungan dua kiper

Dalam pertandingan babak 16 besar antara Kroasia dan Denmark, dua kiper dari masing-masing tim, Danijel Subasic dan Kasper Schmeichel, sama-sama tampil luar biasa. Baik Subasic dan Schmeichel berhasil menghentikan TIGA penalti di laga ini.

Sakit hati Jepang di menit akhir

Di babak 16 besar, Jepang secara mengejutkan berhasil mengungguli Belgia dengan dua gol. Sayangnya, keunggulan tersebut buyar, dan di menit akhir, Nacer Chadli berhasil memastikan kemenangan Belgia sekaligus mengirim pulang para Samurai Biru ke negaranya.

Mario Mandzukic kirim timnas Inggris pulang ke rumah

Jargon “It’s Coming Home” yang disuarakan pendukung Inggris lenyap akibat gol Mario Mandzukic di babak perpanjangan waktu. Gol striker Juventus ini berhasil membawa Kroasia lolos ke final dan Inggris pulang ke rumah.

Kylian Mbappe tuliskan sejarah

Mbappe berhasil menjadi remaja (di bawah 20 tahun) ketiga yang bermain di final Piala Dunia, dan menjadi remaja kedua (setelah Pele) yang berhasil mencetak gol di final Piala Dunia. Di usianya yang masih 19 tahun, ia mampu membawa negaranya menjadi juara dunia.