Tinggal dua pertandingan lagi Piala Dunia 2018 akan berakhir. Tak seperti edisi-edisi sebelumnya, ada yang berbeda di pagelaran kali ini. Aura kejutan sangat terasa, yang secara tidak langsung adalah efek tidak adanya Italia dan Belanda di Piala Dunia 2018.
Tidak lolosnya Italia dan Belanda sangat tidak terprediksi sebelumnya. Dengan rekam jejak apik di turnamen internasional, hampir tidak ada yang mengira Piala Dunia 2018 akan dijalani tanpa keduanya. Tapi di kemudian hari justru tidak lolosnya Italia dan Belanda menjadi awal kejutan Piala Dunia itu sendiri.
Belanda tersingkir di babak kualifikasi Grup A Zona Eropa. De Oranje hanya sanggup finis di peringkat ketiga, di bawah Prancis yang lolos langsung sebagai pemuncak klasemen, dan Swedia yang melaju ke fase play-off sebagai runner-up grup. Tim yang disebut terakhir kemudian menjelma sebagai tim kejutan di Rusia.
Swedia mengawali paket kejutannya dengan menyingkirkan Italia di play-off. Setelah menang 1-0 di kandang, Blågult menahan imbang Gli Azzurri tanpa gol di San Siro. Kelolosan Swedia ke Piala Dunia turut diwarnai kisruh ruang ganti Italia, mulai dari rumor para pemain menentukan formasinya sendiri, hingga Daniele De Rossi yang menolak dimainkan karena merasa Italia lebih butuh memasukkan Lorenzo Insigne.
Dua kesebelasan yang sama-sama pernah menjadi finalis Piala Dunia disingkirkan, membuat Swedia cukup diunggulkan di Grup F yang berisi Meksiko, Jerman, dan Korea Selatan. Kata “cukup” saat itu disematkan karena Swedia diprediksi akan finis sebagai runner-up di bawah Jerman.
Tapi apa yang terjadi kemudian? Swedia lagi-lagi menaklukkan finalis Piala Dunia, secara tidak langsung. Bahkan yang tersingkir kali ini adalah Jerman, sang juara bertahan. Kemenangan 3-0 lawan Meksiko di pertandingan ketiga semakin memastikan tersenggolnya Jerman, yang takluk 0-2 di hadapan para Ksatria Taeguk, Korea Selatan.
Mungkin tidak begini jika ada Italia dan Belanda
Swedia adalah awal dari kejutan di Piala Dunia 2018, yang tercipta berkat tidak adanya Italia dan Belanda. Sebab dimulai dari Swedia, rentetan kejadian tak terduga di Piala Dunia 2018 muncul bertahap.
Bayangkan jika tidak ada Swedia, maka salah satu dari Belanda atau Italia akan tampil di Piala Dunia 2018. Apa yang salah dari hal itu? Dengan hanya satu tim besar yang tidak lolos, efek kejutannya berbeda dengan dua tim besar sekaligus yang tidak mendapat tiket ke Rusia. Apalagi dua-duanya tidak lolos karena Swedia.
Kesebelasan berbaju kuning-biru mirip Persegres Gresik United itu menciptakan cerita tersendiri di Piala Dunia 2018. Tiga finalis Piala Dunia disingkirkan, dilanjutkan dengan Swiss di babak 16 besar, dan langkahnya baru terhenti ketika berjumpa Inggris di perempat-final.
Swedia tersingkir, tapi kejutan belum berhenti. Justru berkat pertemuan dengan Swedia, Inggris bisa melaju ke semifinal Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1990. Bukan bermaksud meremehkan kualitas The Three Lions, tapi jalan ceritanya bisa berbeda jika yang dihadapi bukan Swedia. Entah itu Swiss, Belanda, Italia, atau juga Jerman…. nah lho.
Berlanjut ke semifinal, setelah Inggris membuat kejutan, semalam giliran Kroasia yang menggebrak. Lewat gol Mario Mandžukić di babak perpanjangan waktu, Vatreni memastikan kelolosan pertama mereka ke final Piala Dunia, melebihi pencapaian tahun 1998 yang finis sebagai juara tiga.
Sekali lagi, jalan ceritanya bisa berbeda jika ada Italia dan Belanda. Swedia belum tentu lolos ke Piala Dunia, yang artinya belum tentu mereka bisa mencatatkan hasil apik usai era Zlatan Ibrahimović. Jika tidak ada Swedia, ada kemungkinan Jerman lolos, yang artinya kutukan juara bertahan tidak berlanjut.
Kemudian jika ada Jerman di fase gugur, belum tentu Inggris bisa hadir di semifinal, dengan gol tendangan bebas Kieran Trippier yang tercipta di awal laga. Ketiadaan Inggris, juga belum tentu bisa membuat Kroasia lolos ke partai puncak untuk berjumpa Prancis.
Seperti yang dikatakan Brad Pitt di film The Curious Case of Benjamin Button, setiap kejadian di dunia ini secara tidak langsung akan menimbulkan efek di kejadian lainnya, entah itu negatif ataupun positif.
Kejutan di Piala Dunia 2018 sebenarnya termasuk kategori relatif. Bagi penonton netral tentu ini mengasyikkan, sedangkan bagi pendukung tim seperti Jerman, justru ini menyakitkan. Tergantung dari sudut pandang mana dilihatnya.
Tapi biar bagaimanapun juga, jalan cerita yang melenceng jauh dari perkiraan awal selalu mendebarkan untuk diikuti. Oleh karenanya, ucapkanlah terima kasih untuk Belanda dan Italia, karena berkat mereka kejutan itu ada, dan cerita heroik itu ada.
Grazie Gli Azzurri, dank je De Oranje!