Piala Dunia 2018

Gara-gara Kaos, Danijel Subasic Ditegur FIFA

Sempat mengalami cedera di menit-menit akhir babak kedua serta babak perpanjangan waktu, tak membuat Danijel Subasic menyerah. Ia tetap berdiri gagah mengawal jala Kroasia dalam laga perempat-final Piala Dunia 2018 kontra Rusia dini hari tadi (8/7).

Setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit, Vatreni akhirnya sukses menggenggam tiket ke babak semifinal usai menang di babak adu penalti. Subasic sendiri tampil ciamik dalam adu tos-tosan itu dengan menepis sepakan Fedor Smolov.

Catatan itu sendiri membuat nama Subasic melambung sebagai kiper pertama di sepanjang sejarah Piala Dunia yang berhasil membukukan total empat penyelamatan dalam fase adu penalti. Rinciannya adalah satu di laga kontra Rusia dan tiga saat berjumpa Denmark pada fase 16 besar.

Keberhasilan lolos ke semifinal membuat Subasic dan kawan-kawan berbahagia sebab mereka akhirnya sukses mengulangi capaian generasi emas Davor Suker plus rekan-rekannya di Piala Dunia 1998. Kala itu, Vatreni menembus babak semifinal dan mengakhiri turnamen sebagai tim peringkat ketiga.

Baca juga: Upaya Kroasia Lepas dari Bayang-bayang Prestasi Dua Dekade Lalu

Sayangnya, perayaan yang dilakukan Kroasia di Stadion Fisht Olympic, Sochi, dini hari tadi juga mengundang perhatian khusus dari induk organisasi sepak bola dunia (FIFA). Ironisnya, hal itu berkaitan dengan kaos yang dipakai oleh Subasic.

Pada kaos berwarna putih tersebut, terpampang gambar seorang pesepak bola yang setelah ditelusuri adalah Hrvoje Custic, mantan pesepak bola sekaligus sahabat dekat Subasic yang wafat di tengah pertandingan pada tahun 2008 lalu, akibat menabrak pagar tribun stadion yang letaknya begitu dekat dengan lapangan (berjarak sekitar tiga meter saja).

Melalui laman resminya, FIFA mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menegur tindakan Subasic dalam perayaan tersebut karena melanggar FIFA Equipment Regulations terkait pesan-pesan pribadi yang disampaikan oleh para pesepak bola di sebuah laga. Aturan ini sendiri dibuat FIFA untuk meminimalisasi kampanye-kampanye khusus yang acapkali diselipkan para pesepak bola, baik terkait pandangan politik, sosial maupun religi.

Kedekatan Subasic dengan Custic muncul kala mereka berdua membela tim kota kelahirannya, Zadar, di awal 2000-an silam. Konon, sampai hari ini pun Subasic kerap menggunakan kaos dengan gambar Custic dibalik seragam yang ia kenakan, baik saat bertanding dengan Kroasia ataupun memperkuat AS Monaco di level klub.