Melalui drama adu penalti, Inggris berhasil membekap Kolombia dengan skor 4-3 di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Selain memastikan langkah ke fase perempat-final, keberhasilan itu juga memutus jinx The Three Lions yang selalu sial di setiap momen adu penalti pada turnamen major (tak pernah menang dalam enam kesempatan).
Bagi suporter setia Inggris, pencapaian itu jelas menggembirakan. Ada kelegaan dan kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah mereka. Suasana nonton bareng di sejumlah kota di Inggris bahkan sangat lekat dengan pesta seusai Eric Dier menunaikan tugasnya dengan sempurna.
Slogan “Football Is Coming Home” yang digemakan oleh The Three Lions sedari memulai kampanyenya di Piala Dunia 2018, terasa makin mendekati kenyataan. Apalagi sejumlah negara besar yang masuk ke dalam daftar calon juara seperti Argentina, Jerman, Portugal, dan Spanyol, telah tersingkir secara tragis.
Pada babak perempat-final nanti, Inggris sudah ditunggu oleh Swedia yang di fase 16 besar, menumbangkan Swiss via skor tipis 1-0. Laga Harry Kane dan kolega melawan Andreas Granvist serta rekan-rekannya sendiri akan diselenggarakan pada hari Sabtu (7/7) di Stadion Cosmos Arena, Samara.
Ironisnya, jadwal pertandingan yang melibatkan Inggris tersebut memunculkan sebuah polemik tersendiri. Pasalnya, pada saat yang bersamaan di Negeri Ratu Elizabeth, juga tengah diadakan GP Formula 1 di Sirkuit Silverstone. Dalam kompetisi balap mobil formula paling akbar sejagad ini, bercokol pula gacoan Inggris dalam sosok juara dunia empat kali, Lewis Hamilton.
Jam sepak mula partai Blagult kontra The Three Lions dan kualifikasi GP Inggris memang bersamaan (sekitar pukul 14:00 waktu Inggris) sehingga masyarakat merasa galau harus menyaksikan ajang yang mana buat memberi dukungan untuk atlet-atlet yang mereka banggakan.
Momen-momen krusial dari laga perempat-final Piala Dunia 2018 yang melibatkan Kane beserta kolega ataupun aksi-aksi memukau Hamilton di atas trek Silverstone pada babak kualifikasi tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Alhasil, tanda pagar #movequalifyingforward cukup ramai menghiasi media sosial Twitter. Masyarakat Negeri Ratu Elizabeth meminta penyelenggara balap F1, Liberty Media, buat memajukan waktu penyelenggaraan kualifikasi GP Inggris. Ide tersebut dicetuskan supaya mereka dapat menyaksikan perempat-final Piala Dunia 2018 antara Swedia dan Inggris serta kualifikasi GP Inggris dengan nyaman dan tenang.
Dear @F1 please understand that England don’t get to quarter finals often. We’re not Wales. We all want to watch it.#movequalifyingforward
— Simon Lazenby (@simon_lazenbyF1) July 3, 2018
https://twitter.com/phillipmarvell/status/1014275097002115077
Mantan juara dunia F1 tahun 1996 berkebangsaan Inggris, Damon Hill, bahkan memperlihatkan reaksi serupa permintaan wargamaya lain yang ingin kualifikasi GP Inggris diselenggarakan lebih awal.
Simon. When I am FIA President and head of SkyF1 and Liberty Media, I’ll consider your request. Until then, good luck with the campaign #movequalifyingforward #f1
— Damon Hill (@HillF1) July 3, 2018
Dua pekan lalu (24/6), pertandingan Inggris di Piala Dunia 2018 (babak penyisihan grup melawan Panama) juga memiliki jadwal yang sama dengan GP F1 Prancis di Sirkuit Paul Ricard.
Tetapi dengan tujuan mengakomodasi fans sepak bola sekaligus F1 di Inggris (di mana semuanya bermuara pada uang), Liberty Media berketetapan untuk memundurkan start lomba selama satu jam.
Akhirnya, masyarakat Inggris pun dapat menyaksikan pesta gol Kane dan kawan-kawan ke gawang Los Canaleros (menang dengan skor 6-1) sekaligus mensyukuri kemenangan Hamilton di Paul Ricard. Keadaan yang sama, sudah barang tentu mereka ingin peroleh sekali lagi pada akhir pekan nanti. Mungkinkah hal itu terwujud?