Ada fenomena unik sepanjang Piala Dunia 2018. Beberapa pemain kedapatan menggunting bagian kaus mereka. Biasanya bagian yang digunting adalah bagian leher atau kerah, membentuk garis kecil hingga bagian dada. Yang terbaru bisa dilihat di laga antara Inggris berhadapan dengan Kolombia. Jesse Lingard dan Kieran Trippier memotong bagian leher kaus timnas Inggris yang mereka kenakan.
Sebelum Lingard dan Trippier, Sergio ‘Kun’ Aguero dan Sergio Ramos sempat melakukannya. Beberapa pemain dari negara-negara peserta Piala Dunia juga sempat melakukan hal yang serupa. Tentu pertanyaanya kemudian adalah, mengapa ada beberapa pemain yang menggunting bagian leher atau kerah kaus mereka ini?
Alasan utama lagi-lagi terkait cuaca dan temperatur Rusia yang memang terbilang panas di bulan Juni dan Juli ini. Kami pernah membahas sebelumnya bahwa suhu di Rusia pada musim pada titik sangat tinggi atau dengan kata lain, terasa sangat panas untuk sebagian besar negara peserta. Bukan saja negara Eropa, tetapi juga sebagian besar negara di dunia.
Suhu di Rusia pada musim panas bisa mencapai angka 23 derajat. Ini terhitung tinggi bagi orang Eropa. Bahkan para pemain asal benua lain juga akan merasakan dampaknya karena kebanyakan dari mereka bermain di klub-klub yang berdomisili di Eropa Barat. Meskipun mereka berasal dari Amerika Selatan atau Afrika, mereka juga tetap kesulitan karena cuaca menyengat Rusia di musim panas.
Alasan para pemain ini menggunting bagian leher atau kerah kaus mereka adalah agar sirkulasi udara menjadi lebih baik. Karena mereka berlari dan berkeringat sepanjang pertandingan, maka mereka mesti tetap menjaga suhu badan mereka untuk tetap stabil. Sederhananya, menggunting bagian kerah kaus adalah agar tetap terasa sejuk dan adem ketika bermain.
Masalah yang kemudian memaksa mereka menggunting bagian leher kaus mereka adalah karena kebanyakan tipe kaus tim sepak bola saat ini berjenis slim fit. Seperti yang diketahui bahwa modelnya lebih ringan tetapi juga lebih ketat. Inilah yang kemudian memaksa para pemain menggunting bagian leher kaus mereka.
Apalagi model apparel Nike yang membuat hampir semua jersey mereka dalam bentuk round, ini membuat agak kerah kaus menjadi agak menekan ke leher. Hal ini juga sebenarnya berlaku kepada apparel adidas dan Puma meskipun mereka mendesain kaus tim dengan jenis yang berbeda yaitu berbentuk v (v-neck). Karena pada dasarnya jenis kaus adalah slim fit, maka mau seperti apapun jenis kerahnya, akan tetap terasa menekan.
Situasi sepele, tapi sebenarnya merupakan sesuatu yang mesti diperhitungkan dengan cermat. Karena tentunya sayang sekali kaus tim nasional yang sudah didesain sedemikian rupa kemudian digunting atau dipotong begitu saja. Penyesuaian antara cuaca dengan bahan dan bentuk kaus ini mesti dicermati kembali untuk Piala Dunia selanjutnya. Karena seperti yang diketahui, Piala Dunia berikutnya digelar di Qatar, yang jelas memiliki cuaca yang lebih panas ketimbang Rusia.