Melihat pada hasil-hasil yang sudah terjadi di pertandingan 16 besar sebelumnya, Belgia mungkin akan merasa senang. Setidaknya, tim-tim unggulan macam Argentina dan Portugal yang berada di satu sisi dengan mereka sudah tersingkir, dan perjalanan mereka untuk menuju babak final dan menasbihkan status sebagai generasi emas.
Namun, mereka harus fokus pada apa yang akan mereka ahdapi terlebih dahulu. Di babak 16 besar kali ini, skuat asuhan Roberto Martinez akan menghadapi Jepang. Bertempat di Stadion Rostov Arena, Belgia tentu akan diunggulkan mengingat di atas kertas kualitas skuat mereka jauh lebih baik ketimbang para Samurai Biru. Meskipun begitu, semua kemungkinan masih dapat terjadi dan kami mencoba memprediksi apa hasil dari pertandingan ini.
Perjalanan di babak grup
Belgia berhasil menyapu bersih semua pertandingan yang mereka jalani di Grup G. Panama berhasil mereka lumat dengan tiga gol tanpa balas, Tunisa dikalahkan dengan skor 5-2, dan Inggris, yang notabene lawan terberat mereka di fase grup, berhasil mereka kalahkan dengan satu gol tanpa balas. Meraih hasil sempurna, termasuk kemenangan melawan Inggris, tentu menjadi bukti bahwa Belgia adalah salah satu calon terkuat untuk menjadi juara.
Di satu sisi, Jepang hampir-hampir tidak lolos dari fase grup. Mereka harus mengandalkan fair play point untuk bisa finis di atas Senegal. Meskipun begitu, bukan berarti hasil yang mereka raih buruk. Kemenangan melawan Kolombia—yang memuncaki Grup H—menjadi bukti bahwa mereka tak bisa dianggap remeh. Setelah itu, mereka harus imbang melawan Senegal dan kalah melawan Polandia di laga terakhir.
Prakiraan formasi
Kedua tim sama-sama dapat menurunkan pemain dan skema terbaiknya. Belgia akan kembali mengandalkan kegarangan Romelu Lukaku sebagai juru gedor. Lukaku akan dibantu oleh Dries Mertens dan Eden Hazard di belakangnya. Axel Witsel dan Kevin De Bruyne akan mengendalikan tempo di belakang mereka, diapit oleh dua sayap, Thomas Meunier dan Yannick Carrasco. Lini belakang akan dikomandoi oleh Vincent Kompany, beserta Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, serta kiper Thibaut Courtois.
Akira Nishino akan kembali menggunakan skema 4-2-3-1 untuk Jepang. Kiper gaek, Eiji Kawashima, tampaknya tak akan tergeser meski penampilannya tak memuaskan. Kawashima akan dilindungi oleh kuarter Yuto Nagatomo, Gen Shoji, Maya Yoshida, dan Hiroki Sakai. Dua pivot di tengah akan dihuni oleh Makoto Hasebe dan Gaku Shibasaki. Shinji Kagawa akan menjadi #10, diapit oleh Takashi Inui yang mengokupasi sisi kiri dan Genki Haraguchi di sisi kanan. Yuya Osako akan menjadi striker tunggal.
Pemain kunci: Romelu Lukaku dan Takashi Inui
Lukaku berhasil menunjukkan kelasnya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia. Pemain milik Manchester United ini sudah mencetak empat gol sejauh ini, dan ia memiliki peluang untuk menjadi top skor. Meski sempat diadang cedera, Lukaku tampak telah pulih dan siap untuk meneror lini belakang Jepang yang tak begitu kuat.
Di sisi lain, Jepang memiliki pemain yang mampu mengubah pertandingan dalam diri Takashi Inui. Penyerang sayap yang baru direkrut oleh Real Betis ini sudah mencetak satu gol dan satu asis bagi negaranya di Rusia, dan sejauh ini menjadi pemain yang paling berbahaya dari Jepang. Thomas Meunier harus melakukan yang terbaik untuk dapat menjinakkan Inui.
Prediksi
Jepang mungkin memiliki kekuatan dan pelatih yang mampu meracik skema untuk menyulitkan Belgia. Namun, rasanya, The Red Devils tetap akan meraih kemenangan di akhir pertandingan dengan margin setidaknya dua gol. Bagaimana pun, kualitas yang dimiliki Belgia tampak sulit untuk ditandingi Jepang.