Piala Dunia 2018

Para Wasit yang Menyisakan Cerita di Fase Grup Piala Dunia 2018

Fase grup Piala Dunia 2018 telah berakhir. Berbagai drama terjadi di pentas sepak bola empat tahunan ini. Seperti biasa, salah satu pihak yang mendapatkan paling banyak sorotan tentu saja wasit. Kami memilih wasit-wasit yang menjadi pusat perhatian sepanjang fase grup:

Andres Cunha (Prancis vs Australia)

Wasit asal Uruguay ini yang pertama kali menggunakan teknologi VAR untuk memberi penalti bagi tim yang berlaga. Tak hanya menghadiahi penalti untuk Prancis menyusul pelanggaran terhadap Antoine Griezmann, Cunha juga terbantu teknologi garis gawang (goal-line technology) untuk mengesahkan gol kedua Prancis.

Damir Skomina (Jepang vs Kolombia)

Wasit Slovenia ini masih menyisakan luka di hati para penggemar AS Roma akibat beberapa kesalahannya di laga Liverpool dan AS Roma di Liga Champions. Skomina juga memulai kiprahnya di Piala Dunia dengan sensasi, yaitu memberi kartu merah pertama di saat laga baru berjalan tiga menit. Kartu merah itu diikuti penalti yang membuka keunggulan Jepang atas Kolombia.

Bjorn Kuipers (Brasil vs Kosta Rika)

Wasit asal Belanda ini mencuri perhatian ketika menganulir keputusan memberi penalti kepada Brasil di laga melawan Kosta Rika. Aksinya itu dipuji berbagai kalangan, mengingat penalti diberikan karena bintang Brasil, Neymar, melakukan diving.

Felix Brych (Swiss vs Serbia)

Memimpin laga penuh emosi dan muatan politis, wasit Jerman ini terlihat tegas meskipun terlihat ada beberapa keputusannya yang dipertanyakan. Protes pihak Serbia karena Brych tak memberi penalti setelah Aleksandr Mitrovic dijatuhkan Stephan Lichtsteiner disetujui berbagai kalangan yang berpendapat serupa.

Mateu Lahoz (Denmark vs Australia)

Wasit yang memang sudah terkenal kontroversial di Spanyol ini lagi-lagi mengundang perdebatan di laga Denmark melawan Australia. Dengan bantuan VAR, ia memberi hadiah penalti kepada Australia, meskipun handball yang dilakukan Yurary Poulsen terlihat tak disengaja.

Cuneyt Cakir (Argentina vs Nigeria)

Pria yang satu ini juga menjadi sorotan karena menganulir penalti yang sebelumnya sudah diberikan kepada Nigeria. Cakir berpegang teguh kepada pandangannya bahwa Marcus Rojo tak melakukan handball sehingga Argentina tak pantas diganjar penalti kedua di laga menentukan tersebut.

Ravshan Irmatov (Spanyol vs Maroko)

Setelah di laga sebelumnya diuntungkan VAR yang menganulir gol Iran ke gawang mereka, Spanyol di laga melawan Maroko lagi-lagi diuntungkan. Gol Iago Aspas di menit-menit akhir laga sempat dianulir, tapi berkat VAR, gol ini kemudian disahkan wasit Ravshan Irmatov sehingga menyegel skor akhir menjadi 2-2.

Enrique Cáceres (Portugal vs Iran)

Di waktu yang sama dengan laga Spanyol melawan Maroko, wasit asal Paraguay, Enrique Cáceres, menjadi sorotan setelah mewarnai laga ini dengan dua penalti. Selain itu, ia tak memberi kartu merah kepada Cristiano Ronaldo yang menyikut Morteza Pouraliganji.