Stadion Central di kota Yekaterinburg menjadi venue bagi sepasang tim yang menghuni Grup C, Prancis dan Peru, buat melangsungkan partai keduanya pada babak penyisihan malam ini (21/6), waktu Indonesia.
Kedua belah pihak menyongsong laga ini dengan mentalitas berbeda sebab Les Bleus sukses memetik angka penuh di pertandingan pertama sedangkan Los Incas justru tumbang secara mengenaskan. Meski begitu, baik Prancis maupun Peru sama-sama mengincar hasil positif demi ambisi masing-masing.
Berbeda dibanding laga sebelumnya, kedua kubu membuat sedikit perubahan pada starting eleven mereka. Didier Deschamps memainkan Olivier Giroud dan Blaise Matuidi sejak awal, sementara Ricardo Gareca memberdayakan Guerrero sebagai ujung tombak menggantikan Jefferson Farfan.
Usai peluit tanda pertandingan dibunyikan oleh wasit, Les Bleus dan Los Incas coba untuk mencari bentuk permainan terbaik. Alhasil, selama kurang lebih 10 menit pertama, laga berjalan amat membosankan lantaran masing-masing kubu sulit menciptakan peluang bersih.
Hingga akhirnya, Antoine Griezmann jadi figur pertama yang beroleh kans mencetak gol di babak pertama. Sayang, tendangan mendatarnya memanfaatkan umpan sundulan Giroud pada menit ke-16, masih dapat diantisipasi oleh kiper Peru, Pedro Gallese.
Tak ingin kalah dengan sang lawan, wakil Amerika Latin tersebut juga sempat mencatat satu kesempatan emas buat membukukan gol. Hal itu terjadi pada menit ke-31 saat Guerrero lepas dari penjagaan para bek sehingga dapat menghujamkan bola ke gawang Prancis. Mujur, Hugo Lloris masih sanggup menggagalkan upaya tersebut.
Tekanan demi tekanan yang begitu masif dilakukan Les Bleus, akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-34. Sepakan Giroud yang membentur bek Los Incas dan bergulir jadi bola liar, dimaksimalkan Kylian Mbappe untuk mengubah papan skor di Stadion Central yang dipadati oleh 32 ribu pasang mata.
Buat penggawa Paris Saint-Germain itu, golnya kontra Peru bikin ia sah sebagai pesepak bola termuda dari Negeri Anggur yang menciptakan gol di sebuah turnamen mayor.
🇫🇷 RECORD! Kylian Mbappé becomes the youngest player in history to score in a major tournament for France (19 years & 6 months). 👏👏👏 pic.twitter.com/QjVQF58K5J
— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) June 21, 2018
Setelah unggul, Prancis makin beringas melancarkan teror ke gawang Peru. Namun hingga sang pengadil lapangan, Mohammed Abdulla Hassan Mohamed, meniup peluit tanda berakhirnya 45 menit pertama, tak ada gol tambahan yang tercipta.
Pasca-turun minum, kendali permainan justru sanggup dipegang oleh Guerrero dan kolega. Terlebih, Peru juga memasukkan Jefferson Farfan guna mempertajam serangan.
Lebih banyak menguasai bola bikin Los Incas leluasa untuk membombardir area pertahanan Prancis. Sialnya, dari sejumlah peluang yang didapat, tak ada satu pun yang membuahkan hasil. Sepakan terukur Pedro Aquino bahkan cuma mengecup tiang gawang Les Bleus.
Walau demikian, Peru tak putus asa dengan terus mencecar lini belakang Prancis. Luis Advincula dan Farfan sempat beroleh kesempatan untuk mengoyak jala Lloris, tapi usaha mereka berdua kandas.
Intensitas serangan yang dilakukan Guerrero beserta kolega bahkan memaksa utusan Eropa itu bermain lebih defensif. Praktis, sepanjang 30 menit babak kedua, Giroud dan kawan-kawan ibarat sekumpulan pemain dengan kemampuan semenjana. Jangankan memberi ancaman balik, sekadar menguasai bola pun kesulitan.
Pergantian pemain yang dilakukan Deschamps, antara lain dengan memasukkan Ousmane Dembele dan Nabil Fekir juga tak memberikan dampak instan dengan membuat Prancis keluar dari tekanan masif Peru.
Di sisi seberang, Gareca juga menambahkan satu penyerang ekstra dalam diri Raul Ruidiaz kala pertandingan tersisa 10 menit, guna mensubstitusi Cristian Cueva yang seorang pemain tengah, demi memburu gol penyeimbang.
Namun seiring waktu berlalu, berbagai usaha luar biasa yang dilakukan Los Incas tak bikin jala Les Bleus kehilangan keperawanannya. Sampai Mohammed Abdulla Hassan Mohamed membunyikan peluit panjang tanda selesainya laga, keunggulan 1-0 via gol semata wayang Mbappe yang dikantongi Prancis tidak berubah.
Dengan hasil ini, Giroud dan kawan-kawan sukses mengamankan satu slot di fase 16 besar kendati masih punya tabungan satu laga menghadapi Denmark. Sementara Guerrero dan kolega, terpaksa meratapi nasibnya lantaran harus merapikan kopernya lebih awal dari Piala Dunia 2018 buat menyusul Arab Saudi, Maroko, dan Mesir yang sudah lebih dahulu tersingkir.