Piala Dunia 2018

Profil Peru di Piala Dunia 2018: Mengintip Peluang Lolos Grup di Penampilan Perdana Sejak 1982

Sudah 36 tahun Peru absen di ajang sebesar Piala Dunia. Terakhir kali mereka tampil di putaran final yaitu di tahun 1982 saat Piala Dunia diadakan di Spanyol.

Di ajang comeback-nya di Piala Dunia ini, timnas Peru tidak memasang target tinggi. Unggul dari juara Copa America 2015 dan 2016, Cile, di klasemen babak penyisihan zona CONMEBOL, sudah merupakan prestasi tersendiri bagi La Bicolor. Di babak play-off, mereka menyingkirkan wakil dari Oseania, Selandia Baru dengan unggul agregat, 2-0.

Namun jika berkaca pada peringkat FIFA terbaru, Peru yang menempati posisi 11 di dunia dan 4 di zona CONMEBOL, membuktikan jika mereka tampil sangat konsisten dalam beberapa bulan terakhir ini.

Bahkan dalam 6 pertandingan terakhir, Peru selalu bisa menang dengan mencetak 16 gol serta hanya kebobolan 3 gol saja. Di dua pertandingan terakhir, anak asuhan Ricardo Gareca mampu mengalahkan dua kontestan Piala Dunia asal Eropa, Kroasia serta Islandia. Jelas Peru tidak bisa diremehkan sama sekali.

Bayangan skuat

Sampai tulisan ini dibuat, Peru baru merilis 24 nama awal yang akan berangkat ke Rusia. Sang pelatih, Gareca, memanggil seluruh pemain yang bermain di luar Benua Amerika, seperti Jefferson Farfan (Lokomotiv Moskow), Renato Tapia (Feyenoord), Paolo Hurtado (Vitoria Guimaraes), Sergio Pena (Granada), Edison Flores (Aalborg BK), dan Andre Carillo (Watford).

Namun, Peru akan kehilangan pemain paling berpengalaman sekaligus kapten mereka, Paolo Guerrero, yang dihukum 14 bulan larangan bermain oleh FIFA akibat terbukti menggunakan kokain. Demi mendukung Guerrero tetap bermain di Rusia, tiga kapten kontestan Grup C lain, Hugo Lloris (Prancis), Mile Jedinak (Australia), dan Simon Kjaer (Denmark) memberikan petisi dukungan untuk Guerrero kepada FIFA.

 

Kekuatan

Selama babak kualifikasi, Peru dikenal tim yang sangat efektif di lini depan. Total selama babak penyisihan grup zona CONMEBOL mereka mampu membuat 27 gol, lebih banyak dari Argentina dengan Lionel Messi-nya yang hanya sanggup mencetak 19 gol. Sedangkan di 6 partai terakhir La Blanquirroja hanya kebobolan 3 gol yang menunjukkan, pertahanan mereka makin hari semakin membaik. Bukan tidak mungkin, strategi counter attack mereka akan sangat berbahaya di Rusia nanti.

Kelemahan

Dibandingkan negara lainnya di Grup C, Peru merupakan tim terlemah diantara Prancis, Australia dan Denmark. Bukan soal paling lemah kekuatan, namun paling lemah jika menghitung pengalaman dan mental Piala Dunia. Prancis sudah tidak perlu diragukan lagi pengalamannya, Australia selalu ikut di 3 edisi terakhir, sedangkan Denmark setidaknya ikut serta 3 kali dalam 6 edisi terakhir sejak 1998. Kelemahan tersebut yang coba dimanfaatkan oleh sang pelatih Gareca untuk membuat timnya tampil tanpa beban di setiap laga.

 

Guerrero akan menjadi kapten timnas Peru

Pemain kunci

Di fase kualifikasi, pemain kunci mereka terletak pada sosok Paolo Guerrero yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah diantara para pemain Peru lainnya. Namun dengan kemungkinan absennya sang kapten, sosok kunci mereka di Rusia dipastikan berpindah kepada sahabatnya serta top skor kedua terbanayk di timnas Peru, Jefferson Farfan.

Prediksi skema

Ricardo Gareca selama kualifikasi dan uji coba Maret lalu sangat favorit menggunakan skema 4-2-3-1 yang membuat lini belakang, tengah serta depan Peru menjadi sangat seimbang. Di posisi penjaga gawang, sulit untuk menggeser posisi Pedro Gallese. Lalu 4 bek akan diisi oleh sang kapten pengganti Guerrero, Alberto Rodriguez, Christian Ramos, bek kanan Luis Advincula, dan bek kiri Miguel Trauco.

Sementara dua gelandang tengah akan diisi oleh Edison Flores dan Renato Tapia. Untuk posisi dua sayap serang diprediksi akan menjadi milik Christian Cueva dan Andre Carrillo. Sedangkan Jefferson Farfan akan menjadi second striker dan bekerja sama dengan penyerang tunggal yang akan menjadi milik Raul Ruidiaz sepeninggal Paolo Guerrero yang absen di Rusia.

Peluang di Piala Dunia

Tidak ada target khusus bagi peru di gelaran Piala Dunia 2018. Fokus mereka adalah untuk bisa mencuri poin atau mampu mengalahkan Australia dan Denmark untuk kemudian bisa lolos dari fase grup di belakang Prancis. Di babak 16 besar kemungkinan mereka akan berhadapan dengan Argentina (Diprediksi juara grup D) yang di fase kualifikasi mereka mampu menahan imbang tim Tango dalam 2 pertemuan.

Lepas dari skema di atas, masyarakat Peru tidak terlalu memikirkan akan sejauh mana timnas mereka melangkah. Bagi masyarakat disana, menyaksikan negara mereka tampil di Piala Dunia merupakan berkah tersendiri dan tidak ternilai.