Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Argentina vs Kroasia: Lionel Messi Angkat Koper Lebih Cepat? Pantasnya Seperti Itu!

Peringatan! Tulisan ini akan lebih banyak merendahkan salah satu tim yang bertanding dini hari ini. Jika kalian adalah penggemar dari tim yang disebut, kalian boleh setuju atau jika tidak, bisa melupakan untuk membaca tulisan ini. Nah, harus mulai dari mana kita?

Pertama, ada baiknya kita membahas 11 pemain yang diturunkan dari awal pertandingan dari masing-masing tim. Tim nasional Kroasia yang berhasil membawa pulang tiga angka di pertandingan pertama mereka melawan Nigeria tampil dengan skuat penuh. Hanya ada sedikit perubahan yang dilakukan oleh Zlatko Dalic. Total ada satu perubahan yang dibuat, yaitu mengganti Andrej Kramaric dengan Marcelo Brozovic. Sisanya masih pemain-pemain yang sama ketika Vatreni mengalahkan Super Eagles dengan skor 2-0.

Perasaan berbeda dirasakan ketika melihat 11 pemain yang diturunkan Jorge Sampaoli malam ini. Jika kita merasa wah ketika melihat pasukan Dalic, kita hanya bisa geleng-geleng kepala ketika melihat pemain starter Argentina. Melawan Kroasia, Sampaoli memilih memainkan tiga bek, menghilangkan nama Marcos Rojo di sana dan menggantinya dengan Gabriel Mercado. Selain Rojo, Enzo Perez masuk menggantikan Lucas Biglia dan yang paling mengejutkan tentu hilangnya nama Angel Di Maria di dalam 11 pemain La Albiceleste. Sampaoli memilih Marcos Acuna sebagai penggantinya.

Jujur saja, sebagian nama pemain yang dijadikan starter oleh Sampaoli di pertandingan kali ini masih asing terdengar di telinga saya. Hal pertama yang muncul di dalam benak saya adalah, apakah Argentina sudah pasrah dengan hasil yang didapat nanti? Apa mereka sudah tidak tertarik lagi memenangkan Piala Dunia? Dan dugaan saya itu ternyata benar adanya ketika melihat mereka bertanding.

Lini pertahanan Argentina memang sudah jauh-jauh hari dipertanyakan kualitasnya, bahkan sebelum mereka bertanding melawan Islandia di mana mereka hanya memetik satu angka. Di pertandingan malam ini, lini pertahanan mereka mulai berulah. Sampaoli nampaknya tidak bisa membedakan lawan mereka di dua pertandingan mereka dan Kroasia pun memanfaatkan keteledoran itu.

Dari menit-menit awal, Vatreni sudah mengancam dengan beberapa serangan yang mereka lancarkan. Dengan akselerasi yang dimilikinya, Ivan Perisic sempat membayahayakan gawang Argentina dengan tendangan yang dilancarkannya di sisi kiri. Beruntung, Willy Caballero masih bisa menepisnya, penyelamatan yang tak akan diingat usai pertandingan berakhir.

Ivan Rakitic, sebagai salah satu sisi kreatif dari Kroasia, juga memanfaatkan celah yang ada dengan memberikan umpan-umpan berbahaya kepada rekannya. Pun begitu dengan Mario Mandzukic yang memiliki peluang emas. Sayang, sundulannya masih belum menemui sasaran.

Meski terlihat banyak diserang, Argentina juga sempat memberikan tekanan kepada lawannya itu. Satu peluang emas didapatkan oleh mereka, namun tendangan Maximiliano Meza tak bisa membobol gawang Danijel Subasic yang sudah tidak terkawal. Babak pertama yang juga diwarnai dengan beberapa permainan keras secara mengejutkan berakhir imbang 0-0.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Caballero tidak akan diingat karena penyelamatan yang dilakukannya di babak pertama. Kiper Chelsea ini justru akan diingat karena blunder yang dia perbuat. Memasuki menit ke-53, Mercado memberikan umpan ke belakang ke Caballero. Entah panik atau apa, dia tidak cukup mengeluarkan tenaga untuk menendang bola dan alhasil si kulit bundar malah jatuh ke arah Ante Rebic. Rebic pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Tertinggal satu gol, Sampaoli nampaknya sadar bahwa dia harus mengubah taktiknya. Gonzalo Higuain dan Cristian Pavon pun secara silih berganti masuk menggantikan Sergio Aguero dan Eduardo Salvio. Tak cukup sampai di situ, dia pun memasukan Paulo Dybala untuk menggantikan Perez. Sayangnya, masuknya tiga pemain itu tida berarti apa-apa bagi Argentina.

Kroasia justru semakin melebarkan jarak mereka. Bek-bek La Albiceleste telat untuk menutup pergerakan Luka Modric dan gelandang Real Madrid itu pun mencetak gol dari jarak jauh yang indah. Semangat Argentina mulai surut, namun Vatreni tidak peduli hal tersebut. Mereka pun mempecundangi Argentina dengan skor 3-0 dan Ivan Rakitic menjadi pencetak gol terakhir di pertandingan ini.

Hasil yang pantas didapatkan oleh kedua tim. Kroasia yang memang benar-benar bagus lalu Argentina yang bermain di bawah standar dan bukan seperti tim yang harus berlaga di pentas Piala Dunia. Hasil ini tentu berbahaya bagi Argentina yang baru mengumpulkan satu poin saja. Apabila Messi dan kawan-kawan pulang lebih cepat, nampaknya tak akan ada yang menangisi mereka karena nasib itulah yang paling cocok untuk akhir cerita mereka.