Piala Dunia 2018

Aksi Terpuji Supporter Jepang Saat Punguti Sampah Pasca-Laga Lawan Kolombia

Jepang memang terkenal akan negara yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi serta budaya yang amat luhur. Kebersihan di Jepang adalah hal yang mutlak dan hal tersebut rupanya telah begitu melekat dalam diri rakyatnya. Hal ini terbawa ketika mereka hadir di Rusia dan mendukung tim nasional kesayangannya berlaga di Piala Dunia 2018.

Ketika timnas Jepang menjalani laga perdananya di Stadion Mordovia melawan Kolombia, suporter The Blue Samurai menunjukkan apa yang telah tertanam dengan baik dalam pribadi mereka. Pasca-laga yang dimenangi Jepang dengan skor 2-1 tersebut, suporter tersebut melakukan sesuatu yang jamak bagi mereka, namun mungkin asing di mata dunia. Alih-alih segera pulang untuk berpesta, suporter Jepang menyempatkan diri untuk membersihkan sampah yang ada di Stadion Mordovia!

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bagi orang Jepang, hal seperti ini mungkin adalah sesuatu yang biasa dilakukan. Namun bagi orang di luar Jepang, hal ini adalah sesuatu yang istimewa. Sontak saja pujian datang, tak terkecuali dari salah satu pesepak bola top dunia, Kevin Prince Boateng.

Usut punya usut, apa yang dilakukan oleh supporter Jepang ini rupanya menginspirasi lawannya yang turut hadir di Stadion Mordovia. Ya, beberapa supporter Kolombia pun turut membantu fans lawan untuk membersihkan tribun dan memungut sampah yang ada dengan kantung yang telah dibawa pendukung Jepang.

Hal terpuji ini rupanya tak hanya terjadi di Stadion Mordovia saja. Dalam partai antara Polandia melawan Senegal, supporter tim yang disebutkan terakhir pun tak mau kalah dengan negara rivalnya. Setelah negara yang mereka dukung meraih kemenangan atas Polandia, suporter The Lions of Teranga pun memungut sampah yang ada di Stadion Spartak, yang terletak di kota Moskow.

https://twitter.com/OkayGhana/status/1009335890752233472

Apa yang dilakukan oleh supporter Senegal, Jepang, dan Kolombia ini tentu menunjukkan bahwa suporter sepak bola tak melulu merusak seperti yang telah menjadi stereotip. Dari mereka, kita dapat belajar bahwa kesantunan dan kebersihan pun wajib dilakukan, sekalipun kita berada di negeri orang.