Tanggal 18 Juni 2018 pukul 22:00 WIB, tim nasional Panama resmi memainkan sepak bola pertamanya di ajang Piala Dunia. Negara yang terletak di Amerika Utara ini memang menjadi salah satu debutan di Piala Dunia edisi 2018, berbarengan dengan Islandia.
Sebelum sepak mula berlangsung, ada momen mengharukan yang terjadi. Ketika skuat Panama menyanyikan lagu kebangsaan mereka sebelum laga dimulai, semua pemain bernyanyi dengan lantang dan penuh penghayatan. Bahkan, sang kapten, Roman Torres—yang merupakan pemain dengan bobot paling berat di Piala Dunia 2018—terlihat meneteskan air mata ketika menyanyikan Himno Istmeno, lagu kebangsaan Panama.
"To hear the Panama national anthem for the first time, I think a lot of people are going to cry and I think I am going to be one of them."
A surreal moment for @romantorres05 and @fepafut! 🇵🇦 #PANBEL pic.twitter.com/8JvW34JxjF
— Seattle Sounders FC (@SoundersFC) June 18, 2018
Sayangnya, tak ada kejutan khas debutan dari Panama seperti yang diberikan Islandia kala menahan imbang Argentina beberapa hari lalu. Timnas Belgia tampak terlalu tangguh untuk menjadi lawan mereka saat ini. Bermaterikan pemain-pemain top yang memperkuat klub-klub besar di Eropa, Belgia tentu bukan lawan yang seimbang dari Panama yang ‘hanya’ dihuni oleh pemain-pemain tua yang berlaga di liga kelas dua.
Menariknya, di babak pertama Panama berhasil memperlihatkan bahwa mereka layak untuk tampil di kompetisi sepak bola terbesar di planet Bumi ini. Skuat asuhan Hernan Dario Gomez berhasil memberikan perlawanan yang patut dipuji. Meskipun begitu, sulit untuk mengatakan bahwa Belgia tidak memiliki dominasi.
The Red Devils beberapa kali mengancam gawang lawannya. Di menit ke-6, Belgia sudah membahayakan gawang Panama melalui tendangan Yannick Carrasco dan Dries Mertens. Untungnya, kiper Jaime Penedo berhasil mementahkan tendangan dua pemain sayap ini. Hanya dalam selang lima menit, Belgia kembali mendapatkan peluang emas setelah Torres menciptakan blunder di depan gawangnya sendiri. Sayang, Eden Hazard gagal memaksimalkan peluang tersebut.
Setelah itu, Belgia masih terus memegang kendali, meski Panama perlahan mulai menemukan ritmenya. Los Canaleros sempat beberapa kali menyulitkan lawan, terlebih lewat performa dua pemain sayapnya, Edgar Barcenas dan sang pemain belia, Jose Rodrigues. Meskipun begitu, tak ada serangan mereka yang benar-benar bahaya.
Sebaliknya, Belgia berhasil menciptakan peluang emas. Di menit 37, Hazard berhasil melakukan penetrasi yang manis ke kotak penalti lawan. Sayang, sepakannya berhasil dimentahkan oleh Penedo, yang tampil gemilang di babak pertama. Babak pertama berakhir dengan skor kacamata, hasil yang tentunya cukup mengecewakan bagi Belgia dan memuaskan bagi Panama.
Sayang seribu sayang, kesuksesan Panama untuk menahan sang Setan Merah sirna. Hanya dua menit setelah sepak mula babak kedua berlangsung, Belgia berhasil mencetak gol melalui kaki Mertens. Penyerang sayap Napoli ini berhasil menciptakan gol berkelas lewat sepakan voli memanfaatkan bola liar yang jatuh ke kakinya.
Selepas gol indah yang dicetak Mertens, pertandingan sepenuhnya menjadi milik Belgia. Tak sekalipun Panama mampu mengancam gawang Thibaut Courtois. Di satu sisi, Hazard dan kolega terus melancarkan serangan. Pada akhirnya, di menit 68, Belgia berhasil menambah keunggulan lewat gol sundulan cantik dari Romelu Lukaku. Memanfaatkan umpan gemilang dengan kaki luar dari Kevin De Bruyne, penyerang milik Manchester United ini berhasil membawa skor menjadi 2-0 untuk negaranya.
Lukaku kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu penyerang top Eropa. Di menit 75, top skor timnas Belgia ini berhasil mencetak gol keduanya di laga ini, sekaligus gol ke-38 bagi Belgia, lewat serangan balik yang apik. Umpan terobosan Hazard berhasil diselesaikan dengan sempurna oleh striker berusia 25 tahun ini. Panama pada akhirnya berhasil memberikan perlawanan menjelang akhir laga, namun tak sekali pun Courtois memungut bola dari gawangnya.
Dua gol Lukaku dan satu gol cantik Mertens tampak cukup untuk memberikan tiga poin dalam pertandingan perdana Belgia di Piala Dunia 2018. Bagi Roberto Martinez dan skuat asuhannya, hasil ini tentu saja tak perlu dirayakan berlebihan, mengingat ambisi mereka yang tentunya jauh dari sekedar menang melawan tim debutan.
Di satu sisi, hasil ini tentunya tak bisa dibanggakan bagi publik Panama. Meskipun begitu, berkaca pada yang apa yang berhasil mereka lakukan di babak pertama, rasanya mereka memiliki peluang untuk bisa berbicara dalam laga selanjutnya melawan Tunisia. Di akhir cerita, Roman Torres dan rekan-rekannya patut bangga mampu membawa Himno Istmeno berkumandang di Piala Dunia.