Piala Dunia 2018

Profil Belgia di Piala Dunia 2018: Sebuah Usaha Membuktikan Predikat Generasi Emas

Sepak bola Belgia tengah berada di periode yang begitu menjanjikan semenjak tahun 1980-an lalu, ketika mereka berhasil menjadi runner-up di Piala Eropa 1980 dan semfinalis Piala Dunia 1986. Setelah sempat terpuruk selepas tahun 1980-an, skuat mereka saat ini disebut-sebut sebagai tim terkuat Belgia sepanjang masa.

Diperkuat oleh bintang di klub-klub besar seperti Eden Hazard, Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne, Vincent Kompany, hingga Thibaut Courtois, wajar apabila skuat The Red Devils saat ini disebut sebagai generasi emas Belgia.

Akan tetapi, sejauh ini mereka belum berhasil membuktikan predikat tersebut. Di Piala Dunia 2014, ketika generasi emas ini mulai terbentuk, Belgia hanya berhasil menembus babak perempat-final. Begitu pula di Piala Eropa 2016 lalu, lagi-lagi mereka mentok di babak perempat-final. Piala Dunia 2018 ini tentunya menjadi kesempatan bagi generasi emas Belgia untuk membuktikan diri, terlebih mereka kini sudah semakin dewasa dan permainannya semakin matang.

Skuat inti

Tak ada kejutan yang benar-benar berate ketika Roberto Martinez memilih 28 nama sementara yang masuk ke skuatnya saat ini, terkecuali tidak dipanggilnya Radja Nainggolan, gelandang milik AS Roma. Menurut Martinez, Nainggolan tak masuk dalam skemanya, meski menurut kabar yang beredar ada masalah pribadi antara keduanya.

Selain karena adanya bintang-bintang seperti Hazard, De Bruyne, Lukaku, dan Courtois, skuat Belgia juga cukup menarik karena dipanggilnya pemain muda berbakat macam Leander Dendoncker dan Youri Tielemans. Ada juga megabintang Liga Super Cina seperti Axel Witsel dan Yannick Carrasco, serta saudara kandung pemain bintang seperti Thorgan Hazard dan Jordan Lukaku.

Skuat Belgia akan dikerucutkan menjadi 23 nama pada hari ini (4/6) meskipun hingga tulisan ini dibuat, belum ada pengumuman resminya. Sayangnya, lima nama yang akan dicoret kabarnya bocor karena matras tim yang telah dinamai. Kelima nama tersebut adalah Dendoncker, Jordan Lukaku, Matz Sels, Christian Kabasele, dan Adnan Januzaj. Meskipun begitu, Martinez telah menampik isu tersebut. Menarik untuk dinanti siapa saja yang akan masuk ke dalam skuat final Belgia terlebih ketika Kompany kini didera cedera.

Kekuatan

Tim utama (starting XI) Belgia adalah tim yang benar-benar kuat dan menakutkan. Diperkuat kiper semacam Courtois dan dikomandoi oleh bek seperti Jan Vertonghen, lini belakang The Red Devils sangatlah kokoh. Kokohnya lini belakang mereka dijembatani oleh lini tengah yang tangguh nan kreatif. Kreativitias De Bruyne akan dilindungi oleh gelandang tipe defensif yang kuat seperti Mousa Dembele. Lini depan mereka yang diperkuat Hazard, Lukaku, dan Dries Mertens adalah lini depan yang sangat mengerikan untuk pertahanan lawan.

Di babak kualifikasi lalu, hal ini dibuktikan dengan rekor gol dan kebobolan mereka yang sangat impresif. Dari 10 laga mereka berhasil mencetak 43 (!) gol dan hanya enam kali kebobolan! Sungguh rekor yang menakjubkan.

Kelemahan

Lini belakang Belgia tak memiliki pelapis yang sepadan. Apabila salah satu dari Kompany, Toby Alderweireld, dan Jan Vertonghen cedera, mereka hanya akan digantikan oleh nama-nama minim pengalaman yang bermain di klub semenjana seperti Dendoncker, Laurent Ciman, dan Dedryck Boyata, sementara Thomas Vermaelen pun terlampau tua dan cukup berisiko apabila dimainkan di partai besar. Sektor bek sayap mereka pun lebih miris lagi karena hanya Thomas Meunier dan Jordan Lukaku yang merupakan bek sayap murni.

Selain itu, mentalitas Belgia ketika bertemu dengan tim besar/sepadan pun harus dipertanyakan. Di laga uji coba terakhir, mereka imbang atas Portugal, dan di tahun lalu, mereka imbang melawan Rusia dan Meksiko. Tak hanya itu, mereka juga harus mampu tampil di panggung yang lebih besar. Kegagalan di dua perempat-final berturut-turut (2014 & 2016) merupakan sesuatu yang harus diperhatikan apabila mereka ingin memenuhi ambisi.

 

Pemain kunci: Eden Hazard

De Bruyne memang berhasil menjadi kunci dari kedigdayaan Manchester City di Liga Primer Inggris, dan Lukaku mampu menjadi top skor Belgia di babak kualifikasi lalu dengan 11 gol. Namun, Hazard-lah yang akan menjadi kunci bagi skuat Belgia saat ini. Penggawa Chelsea ini tampaknya akan dijadikan kapten oleh Martinez di Piala Dunia nanti, terlebih di laga uji coba terakhir melawan Portugal, Hazard-lah yang menjadi kapten.

Di babak kualifikasi lalu, ia menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan enam gol. Hazard memiliki kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan dengan flair yang ia miliki, dan pemain berusia 27 tahun ini pun tentunya berambisi untuk membuktikan diri bahwa ia siap untuk masuk ke dalam level Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dengan tampil menawan di Piala Dunia nanti.

Prakiraan formasi

Skema yang digunakan Martinez dalam laga uji coba melawan Portugal ini kemungkinan besar akan menjadi formasi yang ia gunakan di putaran final Piala Dunia nanti. Posisi kiper otomatis akan menjadi milik Courtois, begitu pula tiga bek di depannya yang akan dihuni oleh Alderweireld, Kompany, dan Vertonghen.

Posisi sayap kanan akan dihuni Meunier, sementara sayap kiri akan diisi oleh Carrasco, yang merupakan satu hal yang menarik karena Carrasco berkaki kanan. Hanya Jordan Lukaku-lah yang merupakan pemain sayap yang berkaki kidal, namun rasanya Martinez akan memilih Carrasco yang lebih berpengalaman dan berkualitas. De Bruyne akan mengisi lini tengah dan ditemani oleh Dembele, meski pemain Tottenham Hotspur ini bisa jadi akan dirotasi oleh Axel Witsel.

Trisula di lini depan akan dihuni oleh Mertens, Lukaku, dan Hazard. Michy Batshuayi bisa menjadi opsi yang menarik apabila Lukaku buntu nanti, dan Thorgan Hazard siap menjadi pelapis abangnya dan Nacer Chadli menjadi cadangan dari Mertens.

Peluang di Piala Dunia

Apabila Martinez mampu memadukan skuatnya dan merotasi di fase grup agar timnya tetap bugar di fase knock-out, Belgia tampak mampu untuk melebih pencapaian mereka di dua turnamen besar terakhir. Setidaknya, babak semifinal dapat mereka capai dengan materi pemain saat ini. Meskipun begitu, kemungkinan untuk melebihi ekspektasi, terlebih tampil di bawah harapan, tentu tetap ada. Satu yang pasti, Belgia tampak tak akan menghadapi kesulitan berarti untuk tembus dari Grup G yang dihuni oleh Inggris, Panama, dan Tunisia.