Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Tunisia vs Inggris: Harry Kane Hadir untuk Menjaga Ekspektasi yang Ada

Menonton tim nasional Inggris berlaga di kancah internasional itu hampir mirip rasanya seperti menonton sebuah film di bioskop, katakanlah sebuah film pahlawan super buatan Marvel. Beberapa di antara kita akan menonton terlebih dahulu beberapa video promosi yang bermunculan dan melihat video-video yang terlihat wah itu, sebuah ekspektasi hadir di dalam diri mereka. Bagi yang sudah terlanjur suka, kemungkinan besar ekspektasi sudah hadir bahkan ketika film tersebut baru diumumkan.

Bagi saya yang beberapa kali mengalami kekecewaan terhadap film di bioskop, saya belajar dari pengalaman tersebut dan tidak menaruh ekspektasi yang besar ketika menonton film yang bersangkutan. Begitu juga dengan timnas Inggris, yang tak sedikit dari penggemar sepak bola yang menganggap mereka adalah salah satu kandidat juara, saya tidak menaruh ekspektasi yang besar terhadap mereka. Alasannya tentu saja karena tidak mau kecewa. Namun sebagaimana kecewanya saya nanti, pasti ada satu-dua hal yang membuat saya puas dengan film yang saya tonton.

Di atas kertas, lawan pertama di pertandingan pembuka mereka, Tunisia, bukanlah lawan yang kuat. The Three Lions pun menunjukan dominasi kekuatan mereka di babak pertama. Beberapa mantan pemain mereka di kesempatan yang lain pernah mengatakan bahwa ada masalah mengenai kekompakan pemain-pemain asal Inggris, yang notabenenya berlaga di liga yang sama. Namun yang terlihat di babak pertama ini seakan mematahkan pernyataan tersebut.

Tiga pemain dari tiga klub berbeda, yaitu Raheem Sterling dari Manchester City, Jesse Lingard dari Manchester United, dan Dele Alli dari Tottenham Hotspur sukses menampilkan kerja sama yang bagus lewat permainan satu-dua yang mereka perlihatkan. Di menit-menit awal pertandingan, kerja sama ketiga pemain tersebut menciptakan beberapa peluang dan di antaranya hampir membuahkan gol.

Tunisia yang terus digempur dengan serangan-serangan yang cukup cepat dari Inggris pun akhirnya kebobolan juga. Nama yang sudah familiar mencatatkan dirinya di papan skor dan siapa lagi kalau bukan penyerang terbaik Inggris saat ini, Harry Kane.Berawal dari sepakan pojok, sundulan dari John Stones awalnya mampu diselamatkan dengan gemilang oleh Mouez Hassen. Sayangnya dia kurang beruntung karena bola tepisannya jatuh tepat di bawah kaki Kane yang berada di depan gawang. The Three Lions unggul dengan sebuah gol.

Sangat disayangkan ketika kekompakan dan keberhasilan para penyerang Inggris membobol gawang lawan tidak ditunjukkan pula oleh pemain yang berada di barisan belakang. Gareth Southgate memasang tiga bek di pertandingan ini, yaitu Harry Maguire, Stones, dan Kyle Walker. Tak seperti pemain di lini depan yang tampak solid, lini belakang Inggris tampak grogi dan acapkali terlalu lama memainkan bola di daerah pertahanan mereka. Maguire, yang kerap kehilangan bola, menjadi sorotan utama di sini.

Tidak butuh lama sampai kesalahan fatal benar-benar terjadi. Sebuah pelanggaran dilakukan Walker di kotak penalti. Wasit yang melihat adanya sikutan terhadap salah satu pemain Tunisia itu pun tidak segan-segan langsung menunjuk titik putih. Pelanggaran tersebut mungkin masih bisa diperdebatkan, namun keputusan mutlak masih berada di tangan wasit. Ferjani Sassi yang menjadi eksekutor sukses menjebol gawang  Jordan Pickford.

Di babak kedua, permain berjalan lebih lambat. The Three Lions tetap memberikan tekanan terhadap The Eagles of Carthage, namun tidak segencar babak pertama. Mereka lebih bermain hati-hati dalam membangun serangannya dan mencoba memanfaatkan bola-bola mati lebih banyak. Southgate yang nampaknya paham situasi di tengah lapangan yang minim dengan kreativitas akhirnya memasukan Ruben Loftus-Cheek untuk menggantikan Alli. Dampaknya tidak terlalu besar, sama halnya dengan masuknya Marcus Rashford beberapa menit sebelum Loftus-Cheek masuk.

Sama seperti kebanyakan film pahlawan super lainnya, tidak etis apabila tidak ada pahlawan yang muncul untuk menyelamatkan dunia, di sini tentunya kita berbicara soal timnas Inggris. Meski tidak cocok memerankan seorang penjahat, di mata penggemar Inggris, Tunisia tetaplah lawan yang harus ditaklukkan. Kane pun menjadi pahlawan yang dibutuhkan oleh The Three Lions.

Sama seperti gol pertama, gol kedua penyerang Spurs ini juga berasal dari sepak pojok. Bola hasil kiriman Loftus-Cheek berhasil disambut dengan baik oleh Maguire, yang menyundul bola ke arah Kane yang berada di depan gawang. Salah satu penyerang terbaik di Liga Primer Inggris ini tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Menurunkan ekspektasi yang ada, tentunya saya tidak kecewa dengan hasil akhir ini. Namun melihat permainan Inggris malam ini, pantaslah saya agak khawatir karena masih ada dua sekuel yang akan datang. Banyak beberapa hal yang membuat saya kecewa, namun Harry Kane datang dan menjadikan dirinya satu hal yang membuat saya puas menonton pertandingan ini.