Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Kroasia vs Nigeria: Tanpa Jersey Kandang yang Memukau Itu, Nigeria Tidak Bertaji

Kroasia meladeni Nigeria, dalam pertandingan kedua di Grup C, setelah sebelumnya Argentina harus berbagi angka dengan Islandia. Laga kedua di Grup C ini selain mempertemukan dua kandidat kuda hitam di Piala Dunia 2018, juga mempertemukan kedua negara yang sama-sama memiliki kostum yang menarik, walau sayangnya, Nigeria tidak memakai seragam kandangnya yang mencuri perhatian khalayak luas itu.

Sedikit trivia unik tentang laga ini adalah perihal kelakuan suporter Nigeria yang dilarang untuk membawa ayam hidup ke dalam stadion dalam laga melawan Kroasia yang dilangsungkan di Kaliningrad ini. Suporter Nigeria sendiri percaya bahwa membawa ayam hidup ke dalam stadion akan membawa keberuntungan bagi timnas kesayangan mereka. Hal-hal seperti inilah yang membuat negara-negara Afrika selalu menarik diikuti selama gelaran Piala Dunia.

Kembali ke pertandingan, pada laga kali ini, Kroasia turun dengan kekuatan terbaiknya, mulai dari Danijel Subasic di bawah mistar, lalu ada Dejan Lovren dan Sime Vrsaljko di lini belakang, Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Ivan Perisic di lini tengah, serta duo Mario Mandzukic dan Andrej Kramaric di lini serang.

Sementara di sisi lawan, John Obi Mikel memimpin anak-anak muda Nigeria seperti Alex Iwobi, Wilfred Ndidi, dan kiper belia berusia 19 tahun milik Deportivo La Coruna, Francis Uzoho. Masih ada pula sosok berpengalaman lain selain Mikel dalam diri Victor Moses, Odion Ighalo, hingga bek tengah anyar milik Brighton & Hove Albion, Leon Balogun.

Kroasia memulai laga, seperti bisa diprediksi, dengan sangat baik. Adanya Modric dan Rakitic di lini tengah menjamin aliran bola dari belakang menuju ke depan melaju mulus tanpa hambatan. Modric, yang acapkali turun ke bawah menjemput bola, memaksa gelandang Nigeria ikut mengejarnya, sekaligus membuka ruang untuk dieksploitasi Rakitic.

Hal ini yang membuat lini tengah Nigeria kalah segalanya, terutama Ndidi yang kekurangan cover dari Obi Mikel, sementara keroposnya lini tengah Nigeria juga membuat Perisic hingga Ante Rebic punya banyak ruang untuk diserang di koridor sayap.

Gol tercipta di pertengahan babak pertama, ketika situasi sepak pojok yang disundul Mandzukic, membentur kaki Oghenekaro Etebo dan bergulir pelan masuk ke gawang Uzoho yang kelabakan menggapai bola liar tersebut. Satu angka untuk Kroasia.

Babak pertama mutlak menjadi milik Kroasia. Mereka mendominasi di segala lini, rapat di belakang, dan efektif di depan. Andrej Kramaric, penyerang milik TSG Hoffenheim, menjadi aktor penting dengan beberapa peluang yang dimilikinya termasuk satu sundulan memanfaatkan umpan lambung Rakitic yang tipis saja di atas gawang Uzoho.

Kemampuan fisik Mandzukic yang kokoh dan berguna sebagai tembok pantul juga bermanfaat bagi second line Kroasia untuk melepaskan tembakan, salah satunya dari Perisic, ketika lesakan kaki kanannya masih tipis juga di atas gawang Nigeria. Tampil dominan sepanjang 45 menit pertama, Modric dan kolega memimpin nyaman satu gol atas Nigeria, yang bermain sedikit kehilangan arah dan kebingungan di babak pertama.

Babak kedua, Kroasia masih mengambil alih, namun agaknya memutuskan memakai pendekatan berbeda, utamanya ketika menarik keluar Kramaric di bawah menit 70, untuk memasukkan gelandang Internazionale Milano, Marcelo Brozovic. Kehadiran Brozovic memungkinkan Modric dan Rakitic membentuk sistem tiga gelandang di lini tengah, sekaligus memastikan superioritas jumlah (juga kualitas) gelandang Kroasia atas Nigeria.

Meski begitu, Kroasia baru mampu menambah angka di menit ke-71 melalui eksekusi penalti sang kapten, Luka Modric, setelah Mandzukic dilanggar di kotak penalti Nigeria oleh William Troost-Ekong. Penalti untuk Kroasia ini sekaligus memastikan trivia unik satu lagi bahwa dari empat pertandingan di hari ini, semuanya mendapat hadiah penalti dengan rincian dua penalti di laga Prancis kontra Australia, satu penalti di laga Argentina melawan Islandia, dan satu penalti terakhir didapat Peru kala meladeni Denmark.

Di sisa 19 menit laga, Nigeria yang sudah tampak hopeless dan kehilangan arah, tak mampu lagi memberi banyak tekanan berarti walau sudah memasukkan penyerang muda Leicester City, Kelechi Iheanacho, untuk menambah daya gedor.

Dengan hasil 2-0 ini, Kroasia untuk sementara memimpin Grup C dengan tiga angka, unggul dua angka di atas Argentina dan Islandia yang berbagi angka di laga sebelumnya. Hal ini juga memungkinkan berbagai kejutan menarik lainnya, salah satunya, tentu saja, potensi besar tersingkirnya Lionel Messi dan kolega bila mereka terjungkal kala meladeni Kroasia, si kuda hitam yang tengah menyiapkan kejutan besar di Piala Dunia 2018.

Sementara bagi Nigeria, mereka harus mendekam sementara sebagai juru kunci Grup C, tapi setidaknya anthem jacket yang mereka pakai tadi tampak sangat menghibur sekali di mata penonton dan mereka juga sudah memenangkan hati banyak orang dan membuat Nike untung besar berkat jersey kandang yang gorgeous itu.