Tribe Tank

Tribe Tank: Cara Jitu Melatih Kerapatan Pertahanan di Sepak Bola Usia Dini

Melatih kerapatan (compactness) pertahanan sudah dapat dan harus diterapkan sejak usia dini. Berikut salah satu metode latihan singkat dalam melatih kerapatan blok pertahanan.

Di #TribeTank pekan sebelumnya kami menyajikan sebuah tulisan mengenai bagaimana melatih komunikasi pertahanan blok rendah, yang merupakan salah satu latihan AS Roma di awal musim 2017/2018. Kebetulan sekali, dalam workshop yang diadakan oleh Askot Blitar Kota dan SSG Community pada tanggal 2-3 Juni 2018 barusan, materi yang diberikan oleh Ricky Nelson, salah satu pembicara, adalah memperbaiki kerapatan blok pertahanan.

Tahap 1: Menjelaskan teori-teori di balik poin latihan

Setelah selesai babak pertama, tim cadangan GSI (Gala Siswa) U-14 yang tertinggal 0-1 dari tim utamanya dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan latihan.

Para pemain mendapatkan pembekalan teori soal bagaimana mereka harus bersikap ketika mendapatkan serangan. Poin-poin yang mereka terima adalah di mana posisi berdiri bek sayap; di mana posisi berdiri gelandang sayap yang satu sisi dengan  bek sayap tadi; dan bagaimana blok kolektif harus melakukan pergeseran ketika lawan mencoba “masuk” melalui sayap kanan atau kiri.

Para pelatih, yang merupakan peserta workshop, juga mendapatkan penjelasan mengapa latihan ini yang diberikan, apa kaitannya dengan pertandingan di babak pertama, dan apa saja poin-poin penting kepelatihan.

Tahap 2: Praktik latihan

Ricky Nelson memulainya dari bagaimana seorang pemain bertahan menghadapi situasi 1 vs. 1 serta bagaimana “mendorong” atau memaksa lawan bergerak ke luar atau ke tepi lapangan. Poin sederhananya adalah paksa lawan atau paksa sirkulasi bola lawan menuju ke tepi lapangan agar lawan dan bola menjauh dari gawang kita sendiri.

Untuk memulai latihan dari hal yang sederhana, satu peserta dilibatkan ke dalam latihan sebagai lawan yang harus dihadapi oleh gelandang sayap (1 vs. 1).

Penjelasan berikutnya adalah bagaimana sikap bek sayap, yang berada di sisi yang sama dengan si gelandang sayap tadi. Penjelasan berisikan prinsip-prinsip tentang cover (perlindungan) dan bagaimana bek sayap menutup lawan terdekat darinya ketika gelandang sayap di depannya gagal menghentikan progres umpan lawan. Untuk (sedikit) menaikan kompleksitas latihan, satu peserta dilibatkan sebagai pemain yang harus dihadapi oleh si bek sayap (2 vs. 2).

Yang juga harus diingat, sesuai penyempaian Ricky, adalah tugas menjebak/menjepit lawan di tepi lapangan bukan hanya milik pemain-pemain sayap tetapi lebih dari itu pergeseran blok kolektif juga merupakan faktor penting. Pergeseran blok harus berorientasi pada letak bola serta memerhatikan kerapatan horisontal maupun kerapatan vertikal.

Pressing merah di sisi kiri pertahanan

Poin berikutnya adalah pentingnya bagi tim bertahan untuk memblokir akses lawan ke tengah. Untuk menjelaskan bagaimana memblokade koneksi lawan ke area tengah, Ricky memulainya dari pos no. 9 (penyerang tengah). Poinnya adalah no. 9 bukan hanya bertugas membuat gol tetapi, lebih dari itu, no. 9 harus terlibat dalam pressing kolektif dengan cara menutup/mempersulit jalur umpan lawan kepada gelandang no. 6 atau kedua bek tengah. Perhatikan gambar di bawah:

Pressing no. 9

Dalam memulai latihan dari kompleksitas terendah lalu secara bertahap naik ke kompleksitas yang lebih tinggi, dalam tahap awal, pemain merah tidak diharuskan merebut bola. Poin utamanya adalah agar pemain merah memahami bagaimana mengambil posisi disertai sikap tubuh yang tepatguna mengarahkan lawan ke tepi agar gagal mendapatkan akses umpan ke arah depan (lawan gagal melakukan progres).

Menaikkan kompleksitas latihan

Di tahap ini, kuning mendapatkan tambahan amunisi, yaitu bek no. 4, bek no. 5, gelandang/penyerang no. 11, dan penyerang no. 9. Di sini, pemain-pemian kuning yang berada di luar blok merah (eksterior), melakukan sirkulasi umpan dengan orientasi umpan dari satu tepi ke tepi lain yang mana bola bergulir di luar blok merah. Tujuannya adalah untuk melatih pemain merah untuk melakukan pergeseran blok kolektif yang “bersih” dan “enak” tanpa merusak kerapatan pertahanan.

Pergeseran blok ke sisi kanan

Cara lain menaikkan kompleksitas latihan adalah, kali ini, tim merah harus dapat merebut penguasaan bola untuk kemudian melakukan serangan balik secepatnya dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Salah satu poin penting dalam tahap ini adalah ketika melakukan serangan balik, merah juga harus mempertahankan kerapatan bloknya dengan cara semua pemain ikut bergerak naik sambil mempertahankan jarak ideal antar-pemain.

Cara kreatif dalam mengajari kerapatan blok

Cara kreatif yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana pelatih mampu mengintegrasikan latihan-latihan dari olahraga di luar sepak bola ke dalam latihan sepak bolanya untuk membantu pemain mengakuisisi poin-poin pelatihan yang sedang diberikan.

Salah satu metode yang diperlihatkan dalam workshop adalah memainkan/mensirkulasi bola dengan tangan ketika melatih kerapatan blok pertahanan. Contoh yang dipraktikkan adalah tim kuning mensirkulasi bola dengan tangan dan merah harus dapat merebut penguasaan bola juga dengan tangan. Kuning berusaha mengakses no. 9-nya, yang berada di dalam blok pressing merah, dan merah harus menghentikan kuning mencapai tujuannya.

Poin pelatihannya adalah merah harus dapat menghentikan kuning mengakses no. 9-nya yang berada di sekitar pos bek tengah dan gelandang no. 6 merah.

Menariknya, penggunaan tangan sebagai alat menggerakkan bola, selain baru bagi pemain dan peserta workshop, mampu menurunkan kompleksitas latihan tanpa merusak poin-poin pelatihan. Dengan berkurangnya kompleksitas, para pemain bisa lebih tenang menyerap pelajaran yang sedang mereka pelajari.

Permainan 11 vs. 11

Setelah selesai workshop singkat selama kurang lebih 15 menit, para pemain mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam sebuah pertandingan 11 vs. 11. Pertandingan sendiri dilakukan selama sekitar 15 menit antara tim cadangan GSI vs. tim utama GSI. Hasilnya, tim cadangan yang pada babak pertama ketinggalan 0-1, mampu mencetak gol dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.