Pihak manajemen klub AC Milan masih ketar-ketir menunggu hasil investigasi keuangan mereka. Perkembangan terakhir dari Italia memberitakan bahwa terdapat kemungkinan juara Liga Champions Eropa tujuh kali ini harus didiskualifikasi dari kompetisi antarklub Eropa musim 2018/2019 jika belum menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut harian terkemuka New York Times, para penyelidik keuangan UEFA telah mengeluarkan rekomendasi agar AC Milan tidak berlaga di kompetisi kontinental apa pun musim depan. Pada akhir Mei 2018 lalu, UEFA juga telah mengumumkan bahwa klub Italia ini telah gagal menunjukkan kondisi keuangan yang stabil.
Masih menurut New York Times, Milan sebenarnya menderita kerugian “puluhan juta dolar” setiap tahun. Maka, keputusan mereka menghabiskan sekitar 230 juta euro pada musim panas 2017 lalu untuk mendatangkan pemain-pemain baru lalu berisiko sangat tinggi. Prediksi ini terbukti benar, karena upaya mereka untuk kembali ke Liga Champions gagal total. Rossoneri ‘hanya’ akan tampil kembali di kompetisi kelas dua Eropa, Liga Europa.
Larangan bermain di kompetisi kontinental telah diajukan oleh dua petugas yang menjadi penyelidik keuangan Milan. Jika akhirnya tak dapat tampil di kompetisi antarklub Eropa akibat melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP), AC Milan akan bernasib sama dengan Rayo Vallecano (Spanyol), Malaga (Spanyol), Galatasaray (Turki), dan Panathinaikos (Yunani).
Masalah Milan ini bermula dari kesepakatan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, yang menjual klub tersebut pada tahun 2017 lalu. Pengusaha asal Cina, Li Yonghong, menjadi pembeli dengan harga sebesar kurang lebih 800 juta euro. Li lalu mengambil pinjaman dari Elliott Management milik miliarder Amerika, Paul Singer.
Akibat tak lolos ke Liga Champions 2018/2019, Milan kehilangan potensi keuntungan senilai minimal 40 juta euro. Gagalnya Italia lolos ke Piala Dunia 2018 untuk pertama kalinya sejak tahun 1958 juga berpengaruh kepada hilangnya potensi pendapatan klub tersebut. Kompetisi Serie A terpaksa membatalkan kontrak televisi senilai 800 juta euro, sehingga membuat beberapa klub megap-megap secara finansial.
Nasib Milan akan diputuskan di bulan Juni 2018. Selain terancam gagal berkompetisi di Liga Europa, Rossoneri juga dapat menghadapi sanksi runyam lain. Mereka bisa dilarang melakukan aktivitas jual-beli pemain dan dikenakan denda finansial. Bagi klub sebesar Milan, masalah keuangan ini tentu saja menjadi situasi yang sangat memalukan. Kita tunggu saja penentuan nasib Rossoneri beberapa pekan ke depan.