Piala Dunia 2018

Hukuman Ditangguhkan, Paolo Guerrero Diizinkan Memimpin Timnas Peru di Piala Dunia 2018

Dalam diri Jose Paolo Guerrero, tidak ada yang paling diinginkan saat ini kecuali bermain di gelaran Piala Dunia Rusia 2018 mendatang. Piala Dunia pertama dan mungkin yang terakhir ia bisa ikuti.

14 Mei lalu, mimpinya hampir saja terkubur setelah ia dihukum CAS (Badan Arbitrase Olahraga) dengan larangan bertanding selama 14 bulan atas tuntutan WADA (Badan Anti-Doping Dunia) akibat akhir 2017 lalu ia kedapatan mengonsumsi zat-zat terlarang. Namun Kamis (31/5) kemarin, Federal Supreme Court atau Mahkamah Agung di Swiss, secara resmi menunda hukuman Guerrero hingga tepat setelah Piala Dunia berakhir.

Keputusan pengadilan di Swiss membuat Guerrero secara hukum bisa dan sah jika tampil di Piala Dunia. Keputusan ini menjadi kabar baik baik pelatih Peru Ricardo Gareca yang belum mengumumkan skuat resmi untuk Piala Dunia mendatang. Gareca memang menunggu status hukum sang kapten.

Selepas kabar baik ini, Guerrero langsung bergabung bersama skuat lainnya untuk pemusatan latihan di Austria. Bahkan pria kelahiran 1984 ini akan dijadwalkan bermain di dua laga uji coba terakhir sebelum berangkat ke Rusia melawan Arab Saudi dan Swedia.

Landasan hukum

Lalu pertanyaannya, apakah bisa hukuman yang diberikan CAS dan WADA ditangguhkan atau ditunda sementara? Secara dasar hukum, kehadiran Federal Supreme Court (Mahkamah Agung) di Swiss adalah untuk menerima banding atau peninjauan kembali suatu putusan dari CAS. Singkatnya, jika mendapat hukuman dari CAS, setiap pemain hanya bisa ajukan banding ke Mahkamah Agung di Swiss.

Proses banding federasi peru (FPF) ke Mahkamah Agung Swiss digunakan untuk menilik kembali kasus Guerrero dan jika terjadi kekeliruan Mahkamah Agung bisa mengintervensi terhadap proses hukum.

Setidaknya dalam kasus Guerrero ada tiga faktor yang memenangkan bandingnya; dukungan federasi Peru (FPF) dan masyarakat lokal, dukungan FIFPRo (Asosiasi Pemain Profesional), dan terakhir petisi tiga kapten dari rival satu grup Peru yakni Prancis, Denmark, dan Australia.

Tiga hal ini membuat hakim Christina Kiss mengabulkan permohonan untuk menunda masa hukuman Guerrero. Sang hakim juga menilai bahwa ini merupakan kesempatan terakhir sang pemain bisa tampil di Piala Dunia, faktor terakhir ini yang tidak dipertimbangkan CAS dalam putusannya untuk menambah durasi hukuman Guerrero.

Mengetahui hal ini, CAS tidak akan ikut campur dalam keputusan pengadilan Swiss dan tidak keberatan sekalipun terhadap keputusan penundaan hukuman. Sayangnya, Mahkamah Agung Swiss hanya bisa menunda dan tidak bisa meringankan hukuman.

¡Bienvenido capitán!