Terganjal kasus penggunaan obat-obat terlarang memaksa bintang utama tim nasional Peru yang saat ini bermain untuk Flamengo, diganjar hukuman oleh federasi sepak bola dunia (FIFA) berupa larangan tampil selama 14 bulan di atas rumput hijau. Situasi tersebut bikin Guerrero kesal bukan kepalang sebab zat-zat terlarang itu tidak sengaja ia konsumsi karena terkontaminasi dalam teh yang diminumnya.
Sanksi satu tahun tak boleh bermain itu sendiri bikin Guerrero tak dapat turun di ajang Piala Dunia 2018 yang tinggal menghitung hari. Padahal, turnamen yang kali ini dihelat di Rusia tersebut bisa saja menjadi penampilan pamungkasnya pada kancah internasional.
Di sisi lain, tim nasional Peru melalui asosiasi sepak bolanya (FPF) juga terus berusaha mati-matian mengajukan banding agar sanksi terhadap Guerrero dicabut. Terbaru, FPF telah mendatangi sebuah Pengadilan Federal Swiss guna menganulir keputusan tersebut.
“Kami sudah melakukan segala yang kami mampu demi melihat Guerrero beraksi di lapangan pada Piala Dunia 2018. Hal tersebut adalah refleksi dari kecintaan FPF dan juga rakyat Peru kepada Guerrero”, terang Edwin Oviedo, ketua FPF seperti dilansir oleh worldfootball.
Andai pengajuan banding ini sukses, maka Guerrero akan bergabung bersama Jefferson Farfan dan kolega di Negeri Beruang Merah. Meski begitu, banyak juga yang meyakini kalau banding yang dilakukan FPF tidak akan menemui hasil positif. Pasalnya, membatalkan hukuman yang sudah dijatuhkan oleh Badan Arbitrase Olahraga (CAS) bukanlah perkara enteng. Apalagi sanksi kepada Guerrero yang awalnya selama 6 bulan justru diperberat menjadi 14 bulan.
Selain memperjuangkan kansnya bermain di Piala Dunia 2018, hal ini juga bertujuan untuk memulihkan nama baik Guerrero yang tercoreng akibat teh yang terkontaminasi zat-zat terlarang itu. Bagi Peru, keberadaan lelaki 34 tahun tersebut di dalam skuat yang berlaga di Rusia tentulah krusial. Kemampuan dan pengalamannya jelas berguna agar kampanye Los Incas tidak berakhir prematur dengan tumbang di babak penyisihan grup.