Piala Dunia 2018

Penyesalan Munir El-Haddadi: Gagal Perkuat Maroko di Piala Dunia Akibat Tiga Belas Menit bersama Spanyol

Masih ingat Munir El-Haddadi? Nama pemain muda Barcelona ini sedikit terlupakan dalam dua tahun terakhir. Padahal, ia menjalani semusim masa peminjaman yang cukup sukses bersama Alaves. Baru-baru ini, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya tak akan tampil di pentas Piala Dunia.

Penyerang kelahiran Madrid ini sebenarnya sangat diminati oleh pelatih Herve Renard untuk memperkuat tim nasional Maroko. Federasi Sepak Bola Maroko sudah mengusahakan agar Munir bisa ambil bagian dalam Piala Dunia pertama mereka sejak tahun 1998. Renard ingin penyerang berusia 22 tahun ini menambah opsi di lini depan skuatnya yang akan menghadapi Spanyol, Portugal, dan Iran di Grup B.

Sayangnya, federasi sepak bola dunia (FIFA) menolak permintaan tersebut. Alasannya karena Munir sudah pernah terdaftar bermain untuk Spanyol di sebuah laga resmi. Itu terjadi pada bulan September 2014 lalu. saat itu, Munir yang baru berusia 19 tahun tampil selama 13 menit memperkuat tim asuhan Vicente del Bosque dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Makedonia.

Di laga itu, Munir masuk dari bangku cadangan menggantikan Jorge Resurreccion alias Koke. Saat itu, Spanyol memang bernafsu untuk mengikat anak muda yang memiliki darah Maroko dari ayahnya tersebut. Namun, ternyata penampilan pertamanya itu menjadi satu-satunya aksi Munir bersama La Furia Roja hingga saat ini.

Di usianya yang kini menginjak 22 tahun, karier Munir ternyata tak meningkat secara signifikan seperti prediksi para pengamat di tahun 2014 lalu. Selama tiga tahun terakhir, perjuangannya untuk masuk ke tim utama Barcelona sering kandas. Ia bahkan harus menghabiskan dua musim terakhir dengan status pinjaman. Musim lalu, ia dipinjamkan ke Valencia dan musim ini ke Alaves.

Sebelumnya, Munir sudah tak masuk skuat Spanyol U-21 yang berangkat ke Piala Eropa U-21. Padahal, sebelumnya ia tampil reguler sebanyak 16 pertandingan untuk skuat La Roja junior. Melihat situasi ini, Maroko berusaha mengamankan servis alumni akademi Barcelona tersebut. Prestasi Munir bersama Alaves musim ini memang cukup bagus. Ia mencetak 10 gol dalam 32 pertandingan di semua kompetisi. Apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Status Munir sudah menjadi warga Spanyol, kemungkinan besar untuk selamanya.

Aturan FIFA memang secara jelas mengatakan bahwa jika seorang pemain telah bermain untuk sebuah tim nasional dalam suatu pertandingan (baik secara penuh atau sebagian) dalam kompetisi resmi, ia tidak dapat lagi memperkuat tim nasional negara lain. Kasus ini berbeda dengan Diego Costa, misalnya. Costa masih dapat beralih dari tim nasional Brasil ke Spanyol karena ia hanya pernah bermain untuk Brasil dalam pertandingan persahabatan dan bukan kompetisi resmi.

Singkat kata, Munir tidak akan bisa lagi beralih kesetiaan dari Spanyol ke Maroko untuk Piala Dunia mendatang. Jika ia tak kunjung mampu memikat siapa pun pelatih yang menangani tim nasional Spanyol, ia tak akan punya kesempatan untuk berlaga di kancah internasional. Semua hanya gara-gara ia tampil 13 menit sebagai pengganti pada tahun 2014 lalu, sayang sekali.