Pada era 2000-an yang lalu, penggemar sepak bola Italia tentu mafhum dengan nama Vincenzo Iaquinta. Pasalnya, lelaki setinggi 189 sentimeter itu cukup sering membela tim nasional Italia, termasuk di Piala Dunia 2006 dan 2010 serta Piala Konfederasi 2009. Nama Iaquinta mulai terbang ke angkasa setelah memperlihatkan aksi-aksi brilian kala membela panji Udinese dalam rentang 2000-2007 sembari mengepak 58 gol dari 176 penampilan.
Berkat hal itu pula, Juventus ikhlas merogoh kocek sebesar 11,3 juta euro buat memboyongnya sebagai back up dari Alessandro Del Piero dan David Trezeguet. Memperkuat La Vecchia Signora selama enam musim, Iaquinta memutuskan pensiun usai kontraknya dengan Juventus habis di bulan Juni 2013 dan mengukir 30 gol dari 86 kali merumput.
Lama tak terdengar kabarnya, Iaquinta justru muncul lagi ke permukaan akibat tersandung sebuah kasus pelik dan melibatkan mafia kondang asal Italia, khususnya dari wilayah selatan, Ndrangheta. Pada tahun 2015 silam, Iaquinta kedapatan memiliki senjata api tanpa izin. Menariknya, senjata api ilegal tersebut tidak hanya ditemukan di kediaman Iaquinta tapi juga rumah orang tuanya.
Menyeruaknya kasus itu membuat Kepolisian Italia menjatuhkan hukuman percobaan kepada Iaquinta dalam beberapa tahun terakhir. Namun seperti dilansir footballitalia, jaksa penuntut justru meminta agar pria yang sekarang berumur 38 tahun itu dihukum penjara selama 6 tahun sebagai akibat dari perbuatannya!
Tuduhan yang diarahkan kepada Iaquinta, selain kepemilikan senjata api secara ilegal adalah keterlibatannya dalam membantu pergerakan Ndrangheta. Termasuk inflitrasi ke kawasan utara Italia yang selama ini susah mereka jamah.
Sebagai organisasi mafia besar, Ndrangheta dianggap sangat berbahaya oleh Kepolisian Italia. Diketahui pula jika mereka sukses beroleh keuntungan masif dalam proyek rekonstruksi di wilayah Emilia-Romagna usai dihantam gempa bumi di tahun 2012.
Andai benar-benar dihukum penjara, Iaquinta tentu memunculkan satu aib tersendiri dari kancah sepak bola Negeri Spaghetti. Tak sekadar mempermalukan dirinya sendiri tapi juga Gli Azzurri.