Cerita

Robert Rene Alberts dan Peliknya Menemukan Penyerang Asing Berkualitas untuk PSM Makassar

Tangan dingin Robert Rene Alberts kembali teruji di Go-Jek Liga 1 2018. Hingga pekan kedelapan, PSM Makassar dibawanya ke papan atas. Namun, ada satu masalah yang belum juga diselesaikannya di skuat Juku Eja, yaitu minimnya kontribusi legion asingnya, Bruce Djite.

Djite, penyerang berpaspor Australia yang pernah membela Adelaide United, hanya bermain selama 89 menit dalam dua pertandingan. Di saat kontribusinya mulai ditunggu, ternyata penyerang berusia 31 tahun itu kembali cedera. Robert pun baru-baru ini menyatakan kekecewaannya terhadap buruknya kondisi kebugaran pemainnya itu.

“Kami sudah melakukan tujuh pertandingan, dan seharusnya dia sudah mencetak lima atau enam gol, tapi dia tidak main. Kami akan menginvestigasi penyebabnya,” kata Robert, seperti dikutip Goal.

Bukan hanya Robert, para penggemar PSM juga sering mempertanyakan absennya Djite. Padahal, menurut info dari situs Transfermarkt, pemain ini bernilai pasar tertinggi kelima di Liga 1 dengan perkiraan nilai pasar 450 -ribu euro (sekitar 7,5 miliar rupiah).

Jika dirunut kembali ke belakang, PSM asuhan Robert selalu gagal melahirkan penyerang asing dengan kinerja memuaskan. Padahal, beberapa dari mereka datang dengan reputasi tak sembarangan. Selain Djite, pernah terdapat nama-nama seperti Reinaldo Costa, Pavel Purishkin, dan Luiz Ricardo.

Dari ketiga nama tersebut, mungkin Reinaldo yang terbilang paling lumayan. Ia mencetak sembilan gol di putaran pertama Liga 1 musim 2017 lalu. Namun, pemain asal Brasil ini didepak setelah bermain hanya setengah musim, dengan alasan gaya bermain yang kurang cocok dengan skema Robert.

Reinaldo lalu digantikan oleh Pavel Purishkin, penyerang yang berpengalaman merumput di kasta kedua Liga Malaysia. Namun, lagi-lagi Pavel hanya bertahan setengah musim. Pemain asal Uzbekistan ini ternyata lebih bertipe penyerang sayap, posisi yang sudah padat oleh pemain lokal yang dianggap tak kalah kualitas.

Setahun sebelumnya, Robert sempat mendatangkan Luiz Ricardo, penyerang Brasil yang entah ditemukannya di mana. Pemain yang sulit dicari track record bermainnya ini sempat tampil eksplosif dengan torehan dua gol di laga debutnya. Sayang, sebuah tekel horor bek Perseru Serui mengakhiri performa gemilang Luiz di PSM.

Jika melihat lebih jauh lagi ke belakang, tepatnya pada masa kepelatihan Robert yang pertama di PSM tahun 2009, ia juga gagal memaksimalkan sebuah nama asing. Pada saat itu, PSM diperkuat penyerang asal Nigeria, Anoure Richard Obiora. Tragisnya, Obiora rak mencetak satu gol pun, padahal pemain ini cukup produktif ketika membawa Sriwijaya FC ke tangga juara Liga Indonesia.