Selama ini, para penggemar sepak bola tentu lebih familiar dengan sosok pemain, pelatih, manajer tim atau bahkan pemilik klub terkait profesi krusial yang melingkupi dunia sepak bola. Kendati demikian, masih ada satu profesi lain yang keberadaannya justru amat penting yakni kitman.
Mereka yang bekerja sebagai kitman memiliki tanggungjawab untuk mempersiapkan segala hal terkait item-item yang dipergunakan para pemain dan staf pelatih selama latihan maupun bertanding. Mulai dari cone, bola, sarung tangan kiper, seragam, celana, kaos kaki, sampai sepatu. Wajar apabila mereka kurang disorot sebab tugas yang diemban bikin para kitman bergerak di balik layar.
Namun esensi dari mereka jelas sangat luar biasa untuk para pemain. Tak percaya? Silakan tanya Daniele De Rossi yang begitu sedih tatkala kitman tim nasional Italia di Piala Dunia 2006, Pietro Lombardi, wafat pada tahun 2016 kemarin.
Baru-baru ini, muncul satu kabar kurang sedap yang menimpa kitman tim raksasa Liga Super Cina, Guangzhou Evergrande Taobao. Semuanya bermula dari partai 16 besar Liga Champions Asia leg pertama kontra rival senegara, Tianjin Quanjian.
Pada laga tersebut, bek Evergrande yaitu Zhang Linpeng mengalami cedera di tengah pertandingan sehingga kostum yang ia kenakan berlumuran darah. Melihat keadaan itu, wasit memberi instruksi kepada Zhang Linpeng yang bernomor punggung 5 supaya mengganti bajunya.
Sialnya, kitman Evergrande butuh waktu untuk mempersiapkan seragam pengganti Zhang Linpeng. Sebagai alternatif buat sementara waktu, mereka pun bersiasat dengan meminjam seragam bek cadangan bernomor punggung 15, Zhang Wenzhao.
Tak sampai di situ, kitman Evergrande lantas menggunakan selotip untuk menutup bagian nama Zhang Wenzhao dan angka satu yang tertera di bagian perut serta punggung kostum miliknya agar dapat dipergunakan Zhang Linpeng.
Selama beberapa menit, Zhang Linpeng pun terpaksa mengenakan kostum darurat itu sampai akhirnya beroleh jersey anyar yang sesuai dengan nama dan nomor punggungnya.
Sayangnya, langkah itu justru dianggap oleh manajemen Evergrande sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dari para kitman. Alhasil, mereka diganjar hukuman berupa denda (tak disebutkan berapa nominalnya) oleh pihak klub.
Melalui laman resminya, klub yang memenangi Liga Super Cina dalam kurun tujuh musim pamungkas itu menyatakan bahwa para kitman sudah melakukan perbuatan yang salah dan merusak citra Evergrande sebagai tim profesional. Dalam pertandingan itu sendiri, Evergrande harus ikhlas ditahan imbang tanpa gol oleh Quanjian. Kedua kubu akan berjumpa kembali di leg kedua tengah pekan depan.