Cerita Tribe Ultah

51 Tahun AZ Alkmaar: Landasan Pacu Calon Bintang Eropa

Tepat pada hari ini di tahun 1967, klub bernama AZ ’67 dibentuk yang merupakan cikal bakal AZ Alkmaar yang kita kenal saat ini. Klub berjuluk Cheeseheads ini merupakan kekuatan lawas di Liga Belanda, yang merajai semua kompetisi di Negeri Kincir Angin pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, juga menjadi finalis Piala UEFA 1980/1981.

Puluhan tahun berselang, AZ Alkmaar sudah bukan lagi yang dulu. Di liga domestik mereka kalah dominan dari Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, atau Feyenoord, tapi bukan berarti tak ada yang bisa dibanggakan dari tim yang berkandang di AFAS Stadion ini. Sebab, AZ Alkmaar dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk mengembangkan bibit pemain muda.

Di bawah ini adalah deretan para pemain yang memulai karier gemilang mereka dari landasan pacu AZ Alkmaar, baik dari akademi atau di tim senior.

Mousa Dembélé

Penggemar Liga Primer Inggris pasti sangat familiar dengan pemain yang satu ini. Sejak meninggalkan AZ Alkmaar pada Agustus 2010, karier Dembélé terus menanjak. Mulai dari Fulham, dan selama beberapa musim terakhir jadi andalan di lini tengah Tottenham Hotspur. Tak hanya sukses di level klub, Dembélé juga jadi langganan timnas dengan catatan 74 caps di timnas Belgia.

Graziano Pellè

Setelah tiga tahun terpuruk sebagai penyerang medioker di Serie A, Pellè kemudian menerima tawaran AZ Alkmaar pada 2007, yang mengawali kebangitan kariernya. Golnya di sana memang tidak banyak, hanya 14 dari 78 penampilan, tapi pengalaman di Eredivisie itu menuntunnya jadi penyerang yang sangat tajam saat bermain di Feyenoord. Bersama De Trots van Zuid, Pellè menciptakan 55 gol hanya dari 66 laga.

Oğuzhan Özyakup

Sebelum direkrut akademi Arsenal, Özyakup lebih dulu menimba ilmu di tim junior AZ Alkmaar tepatnya pada tahun 2005-2008. Namun karena di akademi Arsenal kesulitan menembus tim utama, ia dilepas ke Beşiktas pada 2012. Nah di klub negaranya itulah Özyakup meroket. Tak kurang dari 200 laga ia jalani dengan torehan 27 gol dan 49 asis, yang membuatnya dirumorkan akan segera kembali ke liga top Eropa.

Vincent Janssen

Ketika berseragam AZ Alkmaar, Janssen dikenal sebagai penyerang yang sangat tajam. Selama satu musim ia sanggup menggelontorkan 32 gol dari 49 laga. Statistik itulah yang membuat Tottenham Hotspur kepincut, dan meminangnya dengan mahar 22 juta euro pada Juli 2016. Namun ketajaman Janssen mendadak hilang di Liga Primer Inggris. Ia kemudian dipinjamkan ke Fenerbahce pada musim ini.

Ron Vlaar

Cinta Ron Vlaar pada AZ Alkmaar terus bersemi bahkan hingga senja kariernya. Bergabung dengan akademi AZ Alkmaar pada 1997 dan mentas ke tim senior pada 2004, Vlaar sempat dilabeli sebagai salah satu bek muda potensial Belanda. Ia kemudian diangkut Feyenoord dan cukup sukses di sana dengan raihan trofi Piala KNVB, tapi di Aston Villa gagal berkembang. Vlaar kemudian kembali ke AZ Alkmaar sejak 2015 lalu.

Adam Maher

Salah satu produk terbaik akademi AZ Alkmaar di tahun 2000-an. Berposisi gelandang serang, Maher dikenal dengan visi bermain yang bagus dan insting mencetak gol yang tinggi. Tak kurang dari 22 gol dan 17 asis ia sumbangkan untuk AZ Alkmaar, sebelum hijrah ke PSV Eindhoven dan semakin berkembang di sana. Maher sekarang bermain di FC Twente, dan tidak memperpanjang kontraknya yang habis musim ini.

Sergio Romero

AZ Alkmaar adalah klub pertamanya di Eropa setelah diboyong dari Racing Club pada Juli 2007. Di bawah asuhan Louis van Gaal saat itu, Romero berkembang menjadi kiper jempolan. Ia kemudian bertualang ke Sampdoria, menembus final Piala Dunia 2014 bersama Argentina, lalu kembali bereuni dengan van Gaal di Manchester United pada 2015 dan terus bertahan sampai sekarang sebagai deputi David de Gea.

Jozy Altidore

Pemilik 110 caps dan 41 gol di timnas Amerika Serikat ini tampaknya memang berjodoh dengan AZ Alkmaar. Gagal bersama Villarreal, Xerez, Hull City, dan Bursaspor, Altidore justru tampil mengesankan di AZ Alkmaar. Altidore membukukan 51 gol selama dua musim berkarier di sana, dan ikut menjuarai Piala KNVB 2012/2013. Ia kini merumput di Toronto FC, dan menjadi pemain terbaik Piala MLS 2017 ketika memenangi ajang itu.

Alireza Jahanbakhsh

Ini dia yang terbaru! Top skor Eredivisie musim ini dengan 21 gol, yang dihiasi dua hat-tricks dan 12 asis. Hebatnya lagi, Alireza bukan penyerang. Ia berposisi asli pemain sayap, tapi sangat jago mengonversi peluang jadi gol dengan penempatan posisi yang baik dan insting gol yang mematikan. Pesona Alireza bahkan bisa semakin memancar, jika ia dapat tampil impresif di Piala Dunia 2018 bersama Iran.