Turun Minum Kebugaran

Hai Pesepak Bola, Sudah Pada Ngopi Belum?

Suatu hari, beberapa jam sebelum melakoni pertandingan untuk tim Persib Bandung, winger ikonik, Lord Atep, kedapatan menyeruput segelas kopi.  Bahkan sama seperti kebanyakan dari kita semua, Atep menikmati olahan biji kopi tersebut dengan sebuah gelas kecil. Kala itu merupakan siang hari, maka semakin nikmat saja untuk menyeruput segelas kopi.

Anda tentu heran, bagaimana bisa sebelum berlaga, seorang pemain meminum kopi yang diketahui akan membuat degup jantung bergerak lebih cepat, atau yang lebih dikenal sebagai deg-degan. Meskipun demikian, meminum kopi sebelum bermain sepak bola seperti yang dilakukan oleh pemain asal Cianjur ini memang memiliki cukup banyak manfaat.

Menurut penelitan yang dibuat oleh Sheffield Hallam University, manfaat paling besar dari meminum kopi sebelum berolahraga adalah karena kopi memiliki kandungan kafein dan karbohidrat yang sangat membantu dalam proses peningkatan glikogen dalam tubuh kita. Glikogen ini sederhananya adalah sumber energi utama dalam tubuh manusia. Zat ini tersimpan dalam sel hati dan otot. Mengonsumsi kopi akan meningkatkan tenaga kita selama berolahraga. Efek inilah yang biasanya dicari oleh para atlet ketika mereka mengonsumsi kopi sebelum bertanding.

Selain itu, dalam penelitian yang dipublikasi oleh jurnal kesehatan asal Inggris, Nature Medicine, disebutkan bahwa kafein yang terkandung dalam kopi dapat mengurangi rasa nyeri ketika berolahraga. Modafanil yang terkandung dalam kopi pun selain menigkatkan tenaga juga bisa mengurangi rasa sakit badan akibat kurang istirahat atau kurang tidur. Mengonsumsi kopi akan sangat membantu sebelum berolahraga dengan intensitas tinggi. Kopi juga membantu melancarkan sirkulasi darah, hal ini tentu akan sangat baik sebelum Anda memulai pertandingan.

Meskipun demkian, ada banyak hal yang mesti diperhatikan ketika Anda mencoba mengonsumsi kopi sebelum bermain bola. Kopi memiliki waktu setengah sampai satu jam sebelum akhirnya manfaatnya bisa diserap oleh tubuh. Maka akan sangat baik apabila Anda mengonsumsi kopi satu atau dua jam sebelum bertanding.

Soal kopi pun yang disarankan dikonsumsi sebelum bertanding adalah kopi hitam dan jangan dicampur dengan susu atau gula. Susu sapi akan diproses lebih lama oleh tubuh sehingga Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan saat berolahraga. Kopi yang terlalu manis juga bisa membuat gula darah Anda tidak stabil. Penelitian menunjukkan manfaat terbaik justru muncul bila kopi diminum tanpa susu atau gula.

Maka, seandainya sebelum bertanding Anda membeli kopi di kedai retail kopi asal Amerika Serikat dengan lambang Putri Duyung, akan sangat baik apabila Anda memesan kopi-kopi hitam yang polos seperti Americano, misalnya, bukan minuman campuran seperti caramel machiato atau capuccino. Bahkan akan lebih baik lagi apabila Anda memesan kopi yang disajikan melalui proses yang lebih natural seperti manual brew karena ini akan membuat manfaat alami dari kopi tidak terlalu hilang.

Sifat deuretik dari kopi yang memicu Anda untuk terus mengeluarkan cairan akan sangat baik apabila dikonsumsi sebelum berolahraga, asal Anda juga tetap meminum air putih banyak-banyak. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi setelah Anda mengonsumsi kopi.

Nyatanya, ada banyak manfaat dari mengonsumsi kopi sebelum bermain sepak bola. Biasanya para pesepak bola Eropa apabila tidak sempat ngopi, mereka akan menggantinya dengan pil kafein. Meskipun dalam beberapa tahun ke belakang, hal tersebut kemudian menjadi perdebatan karena pil kafein ini bagi beberapa pakar masuk dalam kategori doping.

Soal mengkonsumsi kopi ini sudah biasa dilakukan oleh para pemain asal Italia atau para pesepak bola yang berkarier di negara tersebut. Maklum, budaya ngopi di negara tersebut begitu kental. Bagi orang Italia rasanya akan sangat kurang apabila tidak memulai hari dengan secangkir kecil espresso. Pun dengan siang hari setelah makan siang, mereka meminum cappuccino untuk memulihkan tenaga dan semangat.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia