Kolom

Tribe Scout: Marcus McGuane, Pemuda Inggris yang Mengikuti Jejak Gary Lineker dan Toni Duggan di Barcelona

Tidak banyak pemain yang berasal dari Britania Raya yang mengadu nasib di Spanyol. Fakta bahwa Gareth Bale sudah menjadi pemain asal Britania Raya dengan jumlah penampilan 118 laga, terbanyak di La Liga, menandakan bahwa hanya sedikit pemain asal yang pergi dan menetap di Semenanjung Iberia. Lebih sedikit lagi jika menghitung pemain yang bermain untuk dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Namun, Marcus McGuane berharap dapat meraih kesuksesan yang jarang terjadi itu.

8 Maret 2018 lalu dia sudah menjalani laga debutnya bersama tim senior Barcelona ketika timnya berhadapan dengan Espanyol di ajang Piala Super Catalunya. McGuane masuk di 14 menit terakhir pertandingan tersebut. Meski ajang ini bukanlah prioritas utama, di mana Ernesto Valverde hanya membawa delapan pemain senior, laga tersebut tetaplah pencapaian luar biasa untuk McGuane.

Alasannya, karena belum ada pemain Inggris yang bermain untuk Barcelona setelah Gary Lineker di tahun 1989, meski harus dicatat bahwa Toni Duggan sudah bermain terlebih dahulu di Barcelona Femeni (tim perempuan Barcelona) sejak kepindahannya di musim panas lalu.

“Ini adalah pengalaman dan pencapaian yang hebat untukku dan juga keluargaku,” kata gelandang bertahan itu dalam wawancara setelah pertandingan. “Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaanku, tapi aku merasa senang dan bangga karenanya.”

McGuane memang harus bangga. Pemain berusia 19 tahun itu baru datang ke Catalonia di detik-detik terakhir bursa transfer bulan Januari yang lalu, namun dia sudah memainkan empat dari lima laga bersama tim B dan sudah membuat Valverde terkesan hingga memilihnya dari sekian banyak pemain muda untuk bertanding di ajang Piala Super Catalan.

Selain bermain sebentar di laga tersebut, McGuane sudah bergabung di sesi latihan tim senior dan mendapat sambutan dari para bintang klub, terutama Philippe Coutinho yang menyadari aksen Inggrisnya. Dengan kerja kerasnya setiap hari di sesi latihan tim B, Gerard Lopez dan stafnya puas dengan kinerja McGuane. Bahkan, Lopez menyebut McGuane sebagai pemain yang komplet. Direktur Akademi, Jose Mari Bakero, juga merasa puas. Bahasa Spanyol yang sedang dipelajarinya juga mendapatkan kemajuan yang baik. Hal ini dibantu juga dengan sang pacar yang tinggal bersamanya dan bisa berbahasa Spanyol.

Kemajuan tersebut tidak mengejutkan mengingat dia adalah jebolan akademi muda Arsenal. Sebagai gelandang yang tangguh dan cepat, McGuane juga bisa memberikan umpan dengan kedua kakinya serta dapat mengisi posisi bek tengah. Bakatnya sudah jelas terlihat.

Arsene Wenger merupakan salah satu penggemar beratnya. Wenger bahkan memainkan McGuane di Liga Europa kala timnya berhadapan dengan BATE Borisov dan Red Star Belgrade musim ini. Namun, McGuane merasa frustrasi karena tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak di tim utama. Tawaran bermain di Barcelona B, yang merupakan satu dari dua tim B yang berlaga di divisi kedua Spanyol, adalah tawaran yang tidak bisa ditolaknya.

“Aku merasa frustasi dengan minimnya kesempatan bermain,” tuturnya ketika diwawancarai oleh Sportsmail. “Aku senang dapat berlatih, namun aku tidak mau performaku hanya di situ-situ saja. Keputusan ini masuk akal. Aku pikir jika aku terus bekerja keras, kesempatan itu akan datang, tapi nyatanya tidak. Tidak ada perasaan dendam di sini, namun aku rasa mencari jalan lain adalah cara yang tepat. Jika kamu ingin berkembang dan mendapat pengalaman tim utama, kalian sepertinya harus mencari tempat lain selain Arsenal.”

Itulah yang kemudian dilakakukan oleh pemain asal Inggris itu, dengan 20 klub yang sudah berbaris untuk memperebutkan tanda tangannya. Walau dia sempat mempertimbangkan Sassuolo karena iming-iming bermain di tim utama, tentunya akan sulit jika menolak tawaran dari Barcelona, klub pujaan hatinya. Di bulan Januari, setelah 12 tahun lamanya, dia pun meninggalkan The Gunners, enam bulan sebelum kontraknya habis. “Seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkapnya di hari perkenalan dirinya, terlihat dengan sungguh-sungguh.

Dengan kontrak selama tiga setengah tahun dan dengan klausul pembelian seharga 25 juta euro, Barcelona nampaknya yakin bahwa McGuane akan berkembang pesat. McGuane juga percaya akan hal itu. Dia tahu bahwa laga persahabatan melawan Espanyol itu bukanlah apa yang dia kejar. Tujuan selanjutnya bagi dia adalah bermain dari menit pertama di ajang Copa del Rey musim depan.

Mendobrak masuk ke tim utama Barcelona bukanlah hal yang mudah. McGuane bisa saja gagal dan bisa saja sukses menjadi tulang punggung Barcelona di masa depan.

Author: Euan McTear
Penerjemah: Budy Darmawan (@budydiew)