Sepak bola Indonesia memang dipenuhi berbagai drama unik yang terkadang kocak. Namun, seaneh-anehnya kompetisi Indonesia, mungkin belum menyamai sebuah kejadian di kasta tertinggi Liga Australia (A-League) beberapa waktu lalu.
Pertandingan antara Melbourne Victory dan Central Coast Mariners harus ditunda nyaris 20 menit gara-gara jaring gawang di stadion kota Melbourne pada 18 Maret lalu. Lamanya waktu yang digunakan untuk menunda pertandingan ini menyebabkan tambahan waktu yang luar biasa panjangnya, yaitu 20 menit.
Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh tuan rumah Melbourne Victory dengan skor 5-2 ini, kejadian unik tersebut terjadi pada menit ke-64. Bola membentur sisi gawang dan menyebabkan jaring gawang terurai lepas. Bagusnya, selama permainan ditunda, para pemain Victory dan Mariners bahu-membahu membetulkan jaring gawang tersebut.
Dibantu beberapa orang dari pihak panitia pertandingan, para pemain Victory dan Mariners menggendong beberapa pemain Melbourne Victory untuk mengikat jaring gawang yang terlepas. Seorang ofisial tim Victory memberi sebuah selotip dan tali berwarna biru untuk merekatkan sementara jaring tersebut. Kejadian ini lantas mengundang pehatian media-media olahraga dunia.
Pada pertandingan itu sendiri, Melbourne Victory sukses meraih kemenangan telak dengan skor 5-2. Hat-trick dari Besart Berisha, serta masing-masing satu gol dari Leroy George dan Christian Theoharous bagi Victory hanya mampu dibalas dua gol dari Connor Pain di tiga menit terakhir pertandingan.
Meski beberapa media olahraga mengacungkan jempol atas usaha gotong-royong para pemain kedua tim dalam menyelesaikan masalah nonteknis tersebut, beberapa pihak menyatakan bahwa kejadian ini sangat memalukan. Ini cukup mencoreng persepakbolaan Australia, karena beberapa saat lalu, sebuah kejadian yang hampir sama juga terjadi terhadap klub Brisbane Roar.
Pada bulan Februari 2018 lalu, Brisbane Roar menjadi buah bibir penggila sepak bola di seluruh dunia akibat sebuah kejadian memalukan. Pada laga kandang mereka di Kualifikasi Liga Champions Asia menghadapi klub Filipina Ceres Negros, Brisbane mengalami kekalahan 2-3 dan nomor punggung salah satu pemain mereka terkelupas.
Brisbane harus bermain 10 orang sselama beberapa menit setelah pemain mereka asal Prancis, Eric Bautheac, harus menepi di pinggir lapangan. Pemain ini harus bersabar karena beberapa staf klub sedang sibuk memperbaiki nomor punggungnya yang terkelupas dari seragamnya.
Bautheac yang memakai nomor punggung ‘22’ akhirnya kembali ke lapangan dengan kemeja bernomor ‘77’ yang diberi tempelan dengan selotip agar terlihat seperti angka 22.
Segera setelah laga itu, para komentator yang juga mantan pemain tim nasional Australia, Mark Bosnich dan Robbie Slater, menghujat keras para pemain Brisbane. Mereka menganggap klub tersebut tidak menghormati kompetisi dan pihak klub lawan.
Jadi, setelah nomor punggung terkelupas dan jarring gawang terlepas, insiden lucu apa lagi yang akan terjadi di Australia?
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.