Turun Minum Serba-Serbi

Para Kapten Timnas yang Pernah Bermain di Indonesia

Jabatan kapten di sepak bola bukan hanya sekadar menyandang ban di lengan. Menjadi kapten adalah sebuah pengakuan dari pelatih bahwa sang pesepak bola bisa dipercaya untuk memimpin rekan-rekannya di lapangan. Tak hanya itu, biasanya seorang pemain yang ditunjuk sebagai kapten adalah pemain yang kemampuannya di atas rata-rata skuat.

Menjadi kapten satu tim nasional bisa dikatakan adalah tugas yang lebih berat sekaligus membanggakan ketimbang di level klub. Kapten timnas menjadi perwakilan tak hanya satu tim, melainkan satu negara di lapangan. Tak heran apabila satu pemain yang didapuk sebagai kapten timnas memiliki nilai jual yang tinggi.

Liga Indonesia sendiri pernah menjadi destinasi dari beberapa kapten timnas, tentunya selain timnas Indonesia. Di Liga 1 2018 nanti saja, setidaknya ada empat kapten timnas yang akan mewarnai sengitnya kompetisi. Berikut ini adalah beberapa kapten timnas yang pernah (dan masih) bermain di Indonesia:

Shahril Ishak – Singapura

Ishak barangkali adalah pemain yang paling berpengaruh dalam sejarah timnas Singapura. Didapuk sebagai kapten di tahun 2010, ia berhasil mempersembahkan gelar Piala AFF di tahun 2012, dan dinobatkan sebagai MVP di turnamen tersebut. Di tahun yang sama ketika ia ditunjuk sebagai kapten, Ishak direkrut oleh salah satu klub besar Indonesia, Persib Bandung. Menariknya, Persib adalah klub pertama Ishak di luar Singapura, dan hingga kini, ia mengaku bermain di Bandung masih menimbulkan kesan yang mengena di hatinya.

Ezechiel N’Douassel – Chad

Penyerang jangkung yang bermain bagi Persib Bandung sejak Liga 1 2017 lalu ini ternyata merupakan kapten dari timnas Chad, negara yang terletak di Afrika Tengah. Eze, yang saat ini usianya menginjak 29 tahun, sudah menjadi figur senior di skuat Chad, dan dipercaya menjadi kapten. Sayangnya, prestasi Chad di Benua Afrika kurang memuaskan. Tak sekalipun mereka pernah berpartisipasi di turnamen antar-negara di Benua Hitam tersebut.

Foto: Instagram Ezechiel N’Douassel

Azamat Baimatov – Kirgizstan

Baimatov sudah menjajaki sepak bola Indonesia sejak Liga 1 2017 lalu. Di musim pertamanya, ia langsung menjadi pilihan utama di lini belakang Borneo FC. Memasuki Liga 1 2018, Baimatov masih dipercaya untuk memimpin lini pertahanan Pesut Etam. Meskipun begitu, ia harus absen di laga awal musim ini menghadapi Sriwijaya FC karena harus memimpin timnas Kirgizstan di kualifikasi Piala Asia. Ya, Baimatov saat ini tercatat sebagai kapten timnas negara yang terletak di Asia Tengah itu.

Foto: Netral English

Ahmet Atayew – Turkmenistan

Sejak kedatangannya musim lalu, Atayew mampu menjadi figur sentral di lini tengah Arema FC. Penampilannya bersama Singo Edan memang terhitung memikat, meskipun klubnya tampil di bawah ekspektasi musim lalu. Namun, sosok yang rajin beribadah ini tak hanya menjadi kepingan integral di klub. Sejak tahun 2015 lalu, Atayew yang saat ini berusia 27 tahun ditunjuk sebagai kapten timnas Turkmenistan.

Foto: Surya Malang

Nuriddin Davronov – Tajikistan

Davronov adalah kapten dari timnas negara Asia Tengah lainnya yang bermain di Indonesia. Gelandang energik ini direkrut oleh Madura United di tahun 2017 lalu, dan masuk ke dalam daftar skuat untuk mengarungi Liga 1 2018. Bahkan, Davronov tampak dicintai oleh manajemen klub setelah kabarnya ia ditawari kontrak selama tiga tahun. Kariernya di level timnas sendiri terhitung luar biasa. Ia mencatatkan debut di usia 17 tahun bagi timnas Tajikistan, dan kini ia dinobatkan sebagai kapten.

Foto: Fox Sports Asia

Peter Odemwingie – Nigeria

Salah satu marquee player di Liga 1 2017 ini ternyata juga pernah menjadi kapten di timnasnya. Mantan pemain Madura United ini pernah menjadi kapten timnas Nigeria di Piala Afrika 2010, ketika The Super Eagles kandas di babak semifinal. Odemwingie boleh dikatakan sebagai kapten timnas terbaik yang pernah berlaga di Indonesia.

Keith Kayamba Gumbs – Saint Kitts and Nevis

Nama Kayamba memiliki kesan tersendiri bagi supporter Sriwijaya FC. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini sempat berkarier selama lima tahun di klub asal Palembang tersebut, dan tercatat sebagai top skor sepanjang masa klub dengan total 74 gol. Selain menjadi legenda Sriwijaya, Kayamba juga tercatat sebagai pemain berpengaruh bagi negaranya, Saint Kitts and Nevis. Ia pernah menjabat sebagai kapten dari timnas negara kecil yang terletak di Amerika Utara tersebut.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket