Turun Minum Serba-Serbi

Para Kapten Baru di Tim Peserta Liga 1 2018

Jelang bergulirnya musim kompetisi baru, Liga 1 2018, setiap tim peserta melakukan persiapan sebaik-baiknya. Selain mendatangkan para pemain baru yang dianggap bisa melengkapi kekuatan tim, beberapa kesebelasan juga menunjuk kapten baru untuk memimpi tim di kompetsi mendatang.

Bukan hanya secara politik saja Indonesia akan memilih pemimpin daerah yang baru pada pertengahan tahun 2018 nanti, sebab beberapa klub juga menunjuk para pemimpin baru. Penunjukan kapten baru sendiri memiliki banyak makna dan salah satu poin besarnya adalah penyegaran, di mana pemain yang kemudian ditunjuk sebagai kapten baru diharapkan bisa memimpin tim ke arah yang lebih baik.

Berikut daftar para kapten baru tim peserta Liga 1 2018:

Dendi Santoso (Arema FC)

Sebagai alumnus tim Arema yang berhasil menjuarai Liga Super Indonesia pada tahun 2010, kini giliran Dendi Santoso yang menjabat sebagai kapten tim. Sebelumnya, tanggung jawab sebagai pemimpin tim sudah diberikan kepada Hendro Siswanto dan Johan Alfarizi. Dendi memang memiliki semua hak untuk mengemban jabatan kapten Arema. Ia merupakan putra daerah dan seluruh kariernya sejauh ini dihabiskan di Malang. Klub juga tentu berharap di bawah arahan pemain yang merupakan putra daerah, mereka bisa kembali berprestasi.

Foto: Bola.com

Samsul Arif (Barito Putera)

Sebelumnya ban kapten tim Barito Putera melingkar di tangan Rizky Pora. Namun pada musim kompetisi kali ini, pelatih Jacksen F. Tiago memindahkan jabatan tersebut kepada penyerang senior, Samsul Arif. Jacksen sendiri mengaku sulit untuk melakukan keputusan tersebut, tetapi pengalaman Samsul yang sudah hampir dua dekade berkarier di sepak bola Indonesia menjadi pertimbangan lain.

Foto: Banjarmasin Post

Diego Michiels (Borneo FC)

Kapten bukan saja menjadi pemimpin tim, tetapi juga menjadi representasi dari klub itu sendiri. Keputusan Borneo FC menunjuk Diego Michiels sebagai kapten mereka pun boleh dibilang merupakan fenomena yang menarik. Karakter dan permainan Diego sendiri memang bisa dibilang merepresentasikan determinasi dan semangat muda yang bergairah dan menggebu dari Borneo FC sebagai sebuah klub. Secara eksplisit, Nabil Husein dan pelatih Iwan Setiawan sendiri berharap keputusan mereka bisa membuat Diego menjadi pemain yang lebih baik lagi.

Fachruddin Aryanto (Madura United)

Setelah dalam beberapa musim sebelumnya Madura United dikapteni oleh Fabiano Beltrame yang merupakan pemain asing, di musim kompetisi mendatang, Laskar Sapeh Kerap akan dipimpin oleh bek tengah berpengalaman, Fachruddin Aryanto. Kepemimpinan Fachruddin sudah banyak terlihat ketika ia beberapa kali diberikan tanggung jawab sebagai kapten timnas Indonesia. Memang sudah waktunya Fachruddin untuk mengambil tanggung jawab lebih dan memimpin tim.

Foto: SatuPedia

Dominggus Fakdawer (Perseru Serui)

Kepindahan Arthur Bonai ke Persija Jakarta praktis membuat ban kapten Perseru Serui tidak bertuan. Tim asal Kepulauan Yapen ini pun kemudian memilih bek tengah yang baru saja didaratkan pada musim ini, Dominggus Fakdawer, sebagai pemimpin baru mereka. Penunjukkan Fakdawer sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Selain merupakan putra daerah Papua, Fakdawer juga sudah sangat berpengalaman membela tim-tim besar sepak bola Indonesia seperti  Persipura dan Sriwijaya FC.

Foto: Goal.com

Birrul Walidain (Persela Lamongan)

Kisah pilu jelas dialami oleh Persela Lamongan musim lalu ketika pemimpin sekaligus pemain paling loyal, Choirul Huda, mengembuskan napas terakhirnya ketika berlaga untuk tim Laskar Joko Tingkir. Suksesor pun segera dicari, untuk melanjutkan nilai-nilai dan tradisi yang diwariskan oleh almarhum Huda. Menjadi sebuah kejutan karena pilihan tersebut kemudian jatuh kepada bek kanan belia berusia 22 tahun, Birrul Walidain.

Foto: Tribun Jatim

Supardi Nasir (Persib Bandung)

Selepas Achmad Jufriyanto yang hijrah ke Malaysia, jabatan kapten tim Persib Bandung jatuh kepada Supardi Nasir, pemain lain yang juga ikut terlibat dalam kesuksesan meraih gelar juara Liga Super Indonesia pada tahun 2014. Penunjukkan Haji Pardi sebagai kapten Maung Bandung di Liga 1 2018 merupakan sesuatu yang masuk akal sebab ia merupakan pemain paling senior sekaligus paling berpengalaman dan juga memiliki mentalitas juara.

Hamka Hamzah (Sriwijaya FC)

Penunjukkan Hamka Hamzah sebagai kapten baru Sriwijaya FC merupakan fenomena yang serupa terjadi Madura United dan Persib Bandung. Bagaimana jabatan kapten tim berpindah dari pemain asing ke pemain lokal, dan dipilih pemain dengan pengalaman sebagai pemimpin baru tim. Menjadi kapten tim jelas bukan sesuatu yang baru bagi Hamka karena ia juga sudah pernah menjalankan tugas serupa di Persik Kediri,Arema FC, dan PSM Makassar.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia