Bulan Maret sedikit tak bersahabat bagi Napoli. Pasalnya, mereka belum pernah meraih kemenangan dalam dua laga yang dimainkan di bulan tersebut. Itu sebabnya, cukup beralasan bila ada yang menyebut mereka sedang dalam penurunan performa. Bulan Maret sendiri menjadi salah satu fase krusial yang harus dihadapi Partenopei. Sejumlah laga penting menghadapi lawan-lawan kuat menanti mereka di bulan ini. Bila gagal, perjalanan mereka untuk menjuarai Serie A bisa semakin berat. Sayangnya, itulah yang terjadi.
Kekalahan melawan AS Roma di kandang serta hasil imbang tanpa gol melawan Internazionale memberikan dampak negatif bagi Napoli. Tak hanya mengakhiri catatan sepuluh kemenangan beruntun mereka, namun juga mengakibatkan posisi mereka dipuncak klasemen sementara digusur oleh sang rival, Juventus, yang memang sudah lama menunggu Napoli terpeleset.
Apalagi bila mengingat dugaan yang mengatakan bahwa Napoli sedikit tak fokus di ajang lain (yang membuat mereka tersingkir cepat), tentu tekanan kepada mereka akan semakin besar. Sudah segitu berkorbannya mereka demi meraih scudetto, masa masih gagal juga?
Sadar bahwa mereka tak bisa terus larut dalam tren negatif, Napoli pun bertekad meraih kemenangan saat menjamu Genoa di giornata 29 Serie A, laga ketiga mereka di bulan ini. Apalagi sehari sebelumnya, sang rival dari Turin dengan konyolnya hanya bermain imbang saat melawan SPAL 2013. Tentunya ini kesempatan yang baik untuk menipiskan jarak.
Semangat Napoli begitu terasa di babak pertama. Meski Genoa berhasil menciptakan peluang pertama di laga ini lewat Oscar Hiljemark di menit kelima, namun sepanjang laga Napoli terlihat dominan. Sayangnya, dominasi itu tak diiringi dengan efektvitas yang baik dalam memanfaatkan peluang.
Sebanyak sembilan percobaan mereka di 45 menit pertama tak ada yang membuahkan hasil. Baik Dries Mertens, Allan, hingga Lorenzo Insigne yang memiliki peluang bagus untuk mengubah skor gagal menuntaskannya dengan baik. Disiplinnya pertahanan Genoa (Napoli sampai kehilangan bola sebanyak 30 kali) membuat Mattia Perin tak begitu sibuk menjaga gawangnya di babak pertama.
Memasuki babak kedua, tekanan masih berlanjut untuk Genoa. Sebanyak lima percobaan mereka tetap gagal menghasilkan gol, salah satunya lewat eksekusi Mertens di menit 52 yang membentur tiang gawang. Genoa sendiri sempat membalas lewat Adel Taarabt di menit 66, beruntung Pepe Reina masih bisa mengamankan gawangnya.
Untung saja gol yang dinanti-nanti publik San Paolo akhirnya tercipta di menit 71. Sepak pojok yang dilepaskan Jose Callejon berhasil dituntaskan dengan baik oleh Raul Albiol lewat sundulannya. Gol tersebut merupakan gol perdana bek asal Spanyol itu di musim ini.
Setelahnya keadaan menjadi lebih melegakan bagi Napoli. Sisa waktu sekitar 20 menit mereka gunakan untuk menambah keunggulan, namun pertahanan Genoa yang bermain cukup baik tak lagi membiarkan gawang Perin bobol untuk kedua kalinya, termasuk saat Insigne mempunyai peluang emas di menit 88 yang diselamatkan oleh Davide Biraschi tepat di garis gawang Il Grifone. Keunggulan satu gol bertahan hingga laga usai.
Kemenangan ini tentunya berharga besar bagi Napoli. Kini jarak mereka dengan Juventus hanya tersisa 2 poin saja. Bukan tugas yang mudah memang bagi mereka untuk menyalip Bianconeri, namun kesempatan itu kini terbentang di depan mata, mengingat mereka masih berkesempatan bertemu Juventus langsung pada April mendatang. Ya, berkat kemenangan ini, Napoli pun kembali menentukan nasibnya sendiri di sisa perjalanan musim ini.
Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola