Di awal kedatangannya di San Paolo, ia langsung menggebrak. 15 gol dicetaknya di Serie A, dibarengi dengan 6 asis sepanjang musim 2013/2014. Napoli pun diantarnya bertengger di peringkat tiga klasemen akhir, walau saat itu baru saja kehilangan Edinson Cavani yang dibeli Paris Saint-Germain (PSG).
Ketajamannya pun berlanjut di musim-musim berikutnya. Seolah tak peduli dengan predikat produk gagal Real Madrid, Callejón terus tancap gas. Puncaknya sejauh ini, adalah musim lalu, ketika pemain sayap asal Spanyol ini mengemas 17 gol dan 17 asis dari 49 penampilannya di semua ajang. Itu merupakan double figures pertamanya sepanjang karier.
Meski demikian, kehidupan adalah siklus atas-bawah yang terjadi secara alami. Sampai saat ini Callejón memang belum menunjukkan penurunan performa, tapi dengan usia yang akan menginjak angka 31 pada Februari nanti, Napoli harus segera mempersiapkan penerusnya.
Nama pertama yang paling kencang diisukan akan segera merapat ke Napoli adalah Simone Verdi. Berbekal 6 gol dan 5 asis yang dicetaknya dari 20 laga musim ini di Bologna, pemain lulusan akademi AC Milan ini telah menyebar pesan tersirat bahwa ia juga bukan produk gagal, sama seperti Callejón.
Tepatnya sejak musim lalu, Verdi mulai menemukan sentuhan terbaiknya. Dari 29 pertandingan di seluruh ajang, 6 gol dan 5 asis diukirnya. Jumlah yang sama dengan pencapaian sementaranya musim ini. Artinya, ada peningkatan yang diperlihatkan pemain berusia 25 tahun ini.
Profil Verdi sendiri juga sangat mendukung sebagai penerus Callejón. Berposisi utama di sayap kanan, ia juga bisa beroperasi di sisi seberangnya, atau menjadi gelandang serang. Kelebihan lainnya, Verdi memiliki tendangan bebas yang mematikan.
Tribes bisa menikmati indahnya sepakan bola mati Verdi, dari video di bawah ini. Dua gol tendangan bebas tersebut dicetaknya saat melawan Crotone, lewat dua kaki yang berbeda.
Selain itu, Napoli juga dikabarkan tengah memantau winger Sassuolo, Matteo Politano. Pemain kelahiran 3 Agustus 1993 itu musim ini tampil cukup cemerlang bersama I Neroverdi, dengan torehan 4 gol dan 3 asis dari 21 penampilan di semua ajang.
Atau dari Spanyol lagi
Simone Verdi bukan kandidat tunggal dalam perburuan Napoli mencari suksesor Callejón. Nama lain yang sudah masuk dalam daftar belanja I Partenopei adalah Gerard Deulofeu, yang berasal dari negara sama dengan Callejón.
Deulofeu merupakan pemain dengan karier yang naik-turun. Promosi ke tim utama Barcelona pada 2011, ia tak kunjung menembus skuat inti, sehingga kerap dipinjamkan ke klub lain. Mulai dari Everton, Sevilla, balik lagi ke Everton secara permanen, lalu dilepas ke AC Milan dengan status pinjaman dari The Toffees.
Nah, di klub yang disebut terakhir itulah Deulofeu benar-benar menunjukkan daya magisnya. Walau hanya bertahan selama setengah musim atau lebih tepatnya empat bulan di San Siro, ia dapat menaikkan kualitas lini serang Milan secara signifikan. Hal penting yang membuat Barcelona kepincut, dan menariknya lagi dari Everton, mengaktifkan klausul pembelian kembali seharga 10,8 juta paun.
Akan tetapi, kembalinya Deulofeu ke Camp Nou justru seperti mengorek luka lama. Di jendela transfer yang sama, Barcelona juga mendatangkan Ousmane Dembélé, dan tak lama kemudian mendaratkan Philippe Coutinho, yang juga bisa bermain di posisi Deulofeu. Oleh karenanya, pintu keluar kembali terbuka bagi Deulofeu, dan Napoli sudah berada di loket parkir, bersiap untuk menjemputnya.
Meski demikian, Napoli harus mewaspadai keadaan sekitar, karena Internazionale Milano dikabarkan juga berminat pada pemain 23 tahun tersebut. Bahkan, itu belum termasuk rumor mengenai klausul Deulofeu, bahwa ia tidak boleh dijual Barcelona di pertengahan musim ini. Namun bila Blaugrana bersikeras untuk melegonya, maka Everton menjadi pihak pertama yang boleh bernegosiasi, sesuai laporan Liverpool Echo.
Perburuan untuk mencari suksesor pemain kunci selalu menarik untuk disimak. Beberapa klub berhasil melakukannya, tapi tak sedikit pula yang gagal. Menariknya, Napoli sudah sering berhadapan dengan situasi ini, dan mendapat penggantinya dari pemain kelas dua, yang dipoles menjadi kelas satu.
Contohnya ketika kehilangan Ezequiel Lavezzi, Napoli menambalnya dengan Dries Mertens juga Callejón. Lalu ketika Edinson Cavani hengkang, Napoli mendapat pengganti yang sepadan dalam diri Gonzalo Higuaín. Pun ketika Federico Fernández hijrah ke Swansea pada 2014/2015, I Partenopei sukses menggaet Kalidou Koulibaly yang masih menjadi andalan sampai musim ini.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.