Semenjak mengakuisisi AC Milan dari tangan Silvio Berlusconi sekurangnya satu tahun lalu, nama Yonghong Li terus melejit sebagai sosok yang terus dibicarakan sepak terjangnya.
Tak ayal, dalam kurun beberapa bulan terakhir, namanya cukup populer di kalangan penikmat sepak bola, khususnya penggila Serie A. Ada banyak berita dan isu yang berhubungan dengan Li, baik yang sifatnya positif ataupun negatif.
Dirilis oleh La Gazzetta Dello Sport, baru-baru ini juga berembus sebuah rumor jika kerajaan Uni Emirat Arab yang dimotori oleh Saeed Al-Falasi selaku pemilik dari International Triangle Group, siap untuk membeli sebagian saham klub yang berdiri pada tahun 1899 tersebut.
Apabila benar, hal itu bakal membuat Li merasa lebih tenang dan nyaman buat mengelola I Rossoneri. Situasi tak jauh berbeda juga bisa dirasakan oleh Milanisti. Pasalnya, ada jaminan bahwa Al-Farisi siap menyuntikkan dana lumayan masif guna menciptakan kestabilan di tubuh Milan, khususnya sektor finansial.
Seperti yang sama-sama diketahui publik, semenjak mengakuisisi Milan, Li memang dihadapkan pada masalah cukup pelik terkait keuangan I Rossoneri karena Berlusconi meninggalkan beban utang yang cukup besar.
Tak sekadar itu saja sebab ia pun kudu menyelesaikan perjanjian dengan pihak-pihak yang meminjaminya uang dalam jumlah besar, seperti Elliott Management, guna melancarkan proses akuisisi tersebut.
Pasca-proses pengambilalihan yang lalu dan pergerakan bombastis mereka di jendela transfer musim panas 2017 kemarin, asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) bahkan mengawasi secara ketat situasi keuangan Milan.
Kedua belah pihak pun mempunyai perjanjian terkait pelaporan keadaan finansial I Rossoneri supaya tidak terganjal aturan Financial Fair Play (FFP). Kabarnya, tanggal 20 April 2018 menjadi batas waktu yang disepakati oleh manajemen Milan dan UEFA untuk membereskan hal tersebut.
Andai gagal menyelesaikan semua klausul yang diperlukan sesuai batas waktu yang telah ditentukan, ada konsekuensi buruk yang bisa saja dijatuhkan kepada Milan, salah satunya tentu larangan mentas di kompetisi antarklub Eropa. Suatu hal yang pastinya tidak diinginkan oleh manajemen klub serta Milanisti di penjuru Bumi.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional