Kolom

Kartu AS AC Milan yang Bernama Patrick Cutrone

Siapa yang bisa menduga keputusan Vincenzo Montella untuk menahan keinginan Direktur Olahraga AC Milan, Massimiliano Mirabelli, untuk meminjamkan Patrick Cutrone ke Crotone, adalah keputusan yang terbukti sangat vital bagi Milan musim ini? Hampir tak ada.

Montella, yang kini menjabat sebagai manajer Sevilla, setelah dipecat oleh Milan karena hanya mampu memenangkan 6 dari 14 laga di liga, mendapat kritikan karena tak mampu membentuk identitas sebagai pemenang dalam timnya. Hal ini berujung pada buruknya hasil yang didapatkan Gianluigi Donnarumma dan kolega, dan ekspektasi untuk finis di spot Liga Champions pun besar kemungkinan tak terpenuhi.

Namun, dibalik kekonyolan yang ia tampilkan, Montella setidaknya pantas diberikan kredit karena telah mempromosikan Cutrone ke tim utama, pemain yang berhasil menjadi kartu as bagi AC Milan di musim 2017/2018 ini.

Penyerang berusia 20 tahun ini diplot oleh Montella sebagai penyerang ketiga di belakang Nikola Kalinic dan Andre Silva, dua penyerang anyar Milan yang total harganya mencapai 70 juta euro. Namun, seiring waktu berjalan, Cutrone mampu memperlihatkan mengapa ia mampu mencetak banyak gol, yaitu keuletannya dalam melepaskan diri dari penjagaan lawan.

Cutrone juga mampu tampil konsisten, satu yang tak mampu ditampilkan oleh Kalinic dan Silva sepanjang musim ini. Baik bersama Montella maupun Gennaro Gattuso, manajer anyar Milan, Cutrone berhasil tampil memuaskan di tiap menitnya. Hingga saat ini, pemuda yang lahir di Como ini mampu mencetak 13 gol dari total 31 penampilan.

Kemampuan mencetak golnya tak perlu dipertanyakan lagi, namun kelebihan Cutrone sebenarnya lebih dari itu. Di usianya yang masih muda, ia mampu menunjukkan kepribadian yang matang. Tak hanya itu, ia juga terlihat memiliki motivasi untuk menjadi figur yang penting di San Siro di musim pertamanya. Adalah sebuah kenyataan bahwa Milan menjadi tim yang berbeda dengan adanya Cutrone di lapangan.

Coba tengok golnya yang memberi tiga poin bagi Milan kala mengalahkan Internazionale Milan di Coppa Italia, atau tembakannya ke gawang Lazio yang mampu memberi angin segar bagi timnya. Hal-hal seperti itu menunjukkan bahwa ia adalah pemuda yang haus gol, yang rela memberikan segalanya bagi klubnya. Mudah dilihat mengapa ia menjadi figur yang kini dicintai di sepak bola Italia. Cutrone memang memiliki faktor X yang jarang dimiliki di pemuda berusia 20 tahun.

Milan baru saja menjalani 12 laga tanpa terkalahkan di Serie A, dan Gattuso tentunya meminta anak buahnya untuk tidak jemawa. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ia juga pasti mengincar kemenangan di tiap pertandingan. Apabila I Rossonerri mampu menjaga atmosfer baik yang ada di mereka saat ini, mereka tentunya mampu menjaga asa mereka untuk finis di zona Liga Champions. Tentunya, sembari dipimpin oleh sang pemuda berumur 20 tahun yang kini menjadi kartu as mereka, Patrick Cutrone.

Author: Matthew Santangelo
Penerjemah: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif