Kolom

Alasan Mengapa Brendan Rodgers Harus Dipertimbangkan Menjadi Pengganti Arsene Wenger

Semakin hari, semakin jelas bahwa waktu Arsene Wenger bersama Arsenal sudah tersisa sedikit lagi. Aneh tentunya membayangkan tak ada dirinya di bangku cadangan ketika Arsenal bertanding. Namun, banyak hal sudah berubah, meskipun tak dapat dipungkiri bahwa ia begitu berjasa bagi Arsenal, tapi semakin cepat ia pergi semakin baik.

Setelah bertahun-tahun gagal memenuhi ekspektasi, Arsenal kini menjadi klub yang jalan di tempat. Setelah musim lalu Wenger untuk pertama kali finis di luar empat besar, di musim ini mereka tercecer di posisi enam. Hasil-hasil seperti itu membuat masa depan pria Prancis ini semakin abu-abu, dan beberapa nama telah diapungkan sebagai calon penggantinya. Salah satunya adalah nama yang cukup familiar dengan Liga Primer Inggris, Brendan Rodgers.

Mantan bos Liverpool ini tentu saja bukan satu-satunya calon, bahkan isu namanya dikaitkan dengan kursi manajer di Stadion Emirates menjadi bahan olokan di sana. Memang, nama Rodgers tentunya tidak seseksi nama yang lebih berpengalaman seperti Carlo Ancelotti, atau manajer muda kaya taktik seperti Leonardo Jardim, namun manajer asal Irlandia Utara ini tentunya memiliki kompetensi penting yang patut dipertimbangkan.

Satu aspek dari tim bentukan Wenger yang tentunya ingin dipertahankan supporter adalah permainan yang menghibur. Selama 22 tahun kariernya di London Utara, Wenger mampu membangun tim berorientasi menyerang yang menghibur. Entah itu dribel menusuk Thierry Henry, flick cantik Dennis Bergkamp, operan presisi Cesc Fabregas, hingga energi tinggi Alexis Sanchez, tim asuhan Wenger selalu enak untuk ditonton. Bahkan, meski tengah terpuruk saat ini, jika pada harinya, Arsenal mampu menunjukkan permainan dengan kreativitas tinggi yang menghibur.

Rodgers memiliki visi yang mirip dengan Wenger tentang bagaimana sepak bola harus dimainkan. Bersama Swansea City, ia mampu membangun skema tim berdasarkan operan pendek yang sebelumnya telah ditaruh pondasinya oleh Roberto Martinez dan Paulo Sousa. Di Liverpool, ia berhasil membangun tim yang memiliki tingkat keefektifan serangan paling tinggi di Liga Primer Inggris, Liverpool musim 2013/2014 asuhannya berhasil mencetak 101 gol di liga, dua gol lebih sedikit ketimbang Chelsea 2009/2010 yang menjadi tim paling produktif sepanjang sejarah liga. Musim lalu, Celtic FC asuhannya berhasil mencetak gol sepanjang sejarah sejak Liga Primer Skotlandia musim 2000/2001, musim ketika liga diperbanyak pesertanya.

Rodgers mampu mencatatkan berbagai angka impresif karena pendekatan taktiknya yang juga cair. Rodgers adalah juru taktik yang tak pernah berhenti untuk berinovasi. Ia menggunakan skema 3-4-2-1 di Inggris sebelum Antonio Conte datang dan menggunakan skema yang sama bagi Chelsea yang menjadi juara.

Rodgers juga selalu menyiapkan variasi taktik untuk lawan yang berbeda. Namun, filosofi dasar Rodgers tentunya akan cocok dengan Arsenal karena ia menekankan permainan berdasarkan penguasaan bola, pengontrolan lini tengah, serta pressing agresif dari lini pertahanan lawan.

Kelebihan Rodgers lainnya adalah ia juga mampu mengembangkan pemain yang ia miliki. Kemampuan Wenger untuk mengidentifikasi pesepak bola berbakat tak diimbangi dengan kemampuan mengembangkannya. Rodgers memiliki apa yang tak Wenger miliki. Ia mampu mengembangkan sumber daya yang ia milki, bahkan apabila sumber dayanya tak kaya. Prestasi terbaiknya belakangan ini tentunya setelah ia mampu menjadikan Scott Brown, kapten Celtic yang terkenal keras, sebagai deep-playing playmaker.

Sebelumnya, Brown adalah tipe ball-winning midfielder yang terkenal akan tekelnya yang keras. Namun, belakangan ini, pemain Skotlandia ini mampu tampil gemilang dengan peran yang berbeda. Bulan Mei lalu, Brown yang saat ini telah berusia 32 tahun, mengatakan bahwa perubahan peran yang manajernya terapkan kepadanya bisa memperpanjang karier sepak bolanya.

“Ketika ia (Rodgers) tiba, ia bertanya kepada saya berapa lama saya mampu bertahan bermain sepak bola. Saya berkata kepadanya paling tidak dua tahun di level teratas. Namun kini, saya rasanya bisa bermain hingga tiga sampai empat tahun ke depan di level tertinggi.”

Jadi, Rodgers sejauh ini adalah manajer yang mampu memainkan sepak bola yang menarik sekaligus mengembangkan talenta yang ia miliki. Namun, semua itu tak akan berguna apabila ia tak mampu meraih hasil dengan timmya. Dari semuanya, Arsenal membutuhkan manajer yang mampu meraih hasil, bukan sekedar menjadi penerus apa yang telah Wenger tancapkan. Meskipun begitu, Rodgers tampak bisa berbicara dengan hasil yang ia raih bersama klub yang ia latih.

Ia berhasil membawa Swansea City promosi ke Liga Primer Inggris dari divisi Championship. Namun, tak sekadar promosi, ia juga mampu mempertahankan The Swans di level tertinggi. 47 poin yang ia dapatkan di musim 2011/2012, musim terakhirnya bersama Swansea, hanya berhasil dipecahkan enam tahun sesudahnya. Jika berbicara tentang raihan poin, Liverpool musim 2013/2014 asuhannya berhasil meraih 84 poin di liga, kedua terbanyak sepanjang sejarah Liga Primer Inggris.

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa menangani Celtic adalah tugas yang mudah mengingat tak ada lawan yang sepadan di Skotlandia, terlebih setealah Rangers FC terpuruk. Namun, pencapaian Rodgers bersama The Bhoys tak bisa diremehkan.

Musim lalu, ia berhasil membawa Celtic memenangi 34 pertandingan dan empat imbang dari 38 pertandingan di liga, dan sejauh ini ia berhasil memenangi semua kompetisi domestik di Skotlandia. Ia juga berhasil memecahkan rekor tak terkalahkan dalam 63 laga domestik dalam sejarah manajer dari Britania yang sudah bertahan sejak tahun 1917 lalu.

Satu keraguan terbesar dari karier manajerial Rodgers adalah rekornya yang buruk dalam transfer pemain. Namun, dengan adanya mantan direktur Barcelona, Raul Sanllehi, serta pemandu bakat kelas atas, Sven Mislintat, Arsenal ‘hanya’ membutuhkan manajer yang mumpuni di aspek taktik dan pengembangan pemain ketika menunjuk pengganti Wenger.

Berdasarkan gaya sepak bola, pengembangan pemain, serta hasil yang didapatkan, tentunya Rodgers cocok dengan Arsenal. Ia mungkin tak akan menjadi kandidat terdepan, namun namanya layak dipertimbangkan dengan serius.

Author: Blair Newman
Penerjemah: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)